Mohon tunggu...
Ruslan H
Ruslan H Mohon Tunggu... -

Technology Enthusiast, sms : 0881-136-5932

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kutukan Online 24 Jam

30 Desember 2015   15:07 Diperbarui: 30 Desember 2015   15:20 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika indera pendengaran ini terus menerus dibombardir dengan notifikasi media sosial, maka kesadaran kita akan berada pada zona "reactionary mode". Konsentrasi pada pekerjaan akan menurun. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan menjadi bertambah panjang.

HP boros baterai membuat produk Power Bank laris. Gadget yang always on akan selalu terhubung ke internet. Gadget Android dan Apple juga seperti ini. Kondisi ini akan rakus memakan daya baterai. Apalagi layar gadget semakin lebar dan prosesor yang digunakan juga semakin cepat. Akibatnya gadget baru ini tenaga listrik yang tersimpan di baterai tidak mencukupi untuk dipakai seharian. Produsen power bank menawarkan benda penyambung nyawa gadget. Karena terdesak kebutuhan tersambung ke internet terus menerus, maka power bank ini menjadi pilihan untuk melengkapi peralatan komunikasi. Tidaklah aneh melihat orang kemana mana menenteng power bank. Orang rela bersusah payah menggendong power bank ini demi untuk bisa online terus. Terputus online akan dianggap merugikan. Sering kita melihat seseorang belanja di supermarket membawa keranjang belanja di tangan kiri. Tangan kanan memegang hp yang terhubung ke power bank. Kabel power bank ini terlihat menjulur dari dalam tas nya.
Membawa peralatan seperti ini membuat keribetan tersendiri. Perhatian terpecah sehingga cenderung melakukan kesalahan yang fatal. Dompet bisa kelupaan tertinggal sehabis transaksi. Harga yang cukup mahal harus dibayar untuk kebutuhan 'always on' ini.

FB adalah salah satu alasan orang untuk terus terkoneksi ke internet. Karena itu ada ide dari kantor untuk memblokir FB. Situasi bekerja pada jaman FB ini memang sering menimbulkan ekses kontra produktif yang dialami perusahaan. Banyak waktu hilang disedot kegiatan silaturahmi terus terusan. Bukan untuk kepentingan pekerjaan. Supaya tidak menggunakan koneksi kantor untuk Facebook, beberapa perusahaan memblokir FB pada router nya. pemblokiran ini kurang begitu efektif. FB masih bisa diakses menggunakan gadget yang tidak menggunakan koneksi internet kantor. Sebetulnya sosmed itu juga ada gunanya, mendukung pekerjaan kantor. Personel yang banyak berhubungan dengan pihak luar bisa memanfaatkan untuk lobby. Interaksi informal dengan klien di media virtual akan menjadi modal sosial yang bermanfaat.

Bisa disimpulkan bahwa kemajuan teknologi adalah sesuatu tak terhindarkan dalam kehidupan ini. Kita tidak mungkin menyetop langkah maju ini dan harus mengadopsinya. Tapi teknologi ini juga merupakan pedang bermata dua. Harus bijaksana menyikapinya. Jangan sampai berbalik menjadi bumerang yang menghancurkan diri sendiri. Produk produk teknologi informasi seperti mobile banking, grab taxi, gojek dan lain lain terbukti mempermudah hidup manusia. Yang perlu diwaspadai adalah penyalahgunaan teknologi yang membenamkan manusia pada aktifitas kontra produktif. Diperlukan kearifan dalam memanfaatkan kemajuan teknologi.

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun