Mohon tunggu...
Hreeloita Dharma
Hreeloita Dharma Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

i'm human that want to be a human.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Driver GO-JEK Diupah Rupiah atau Pundi Poin?

10 Maret 2019   16:52 Diperbarui: 10 Maret 2019   19:16 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : www.fakta.news

Sumber Foto : www.formulabisnisindonesia.com
Sumber Foto : www.formulabisnisindonesia.com
                                                                                                           

Masalah selanjutnya adalah banyaknya masyarakat yang suka menjahili para driver menggunakan salah satu fitur yang ada di GO-JEK yaitu GO-Food. GO-Food adalah salah satu jasa yang terdapat pada aplikasi GO-JEK yang di mana bila menggunakannya para driver akan membantu masyarakat untuk membelikan makanan yang diinginkan sampai ke rumah. Para GO-Food itu menggunakan uang mereka terlebih dahulu sebelum akhirnya dibayar oleh para pelanggan.

Beberapa kali kasus penipuan terhadap GO-Food terjadi membuat para driver takut untuk membelikan makanan karena takut akan menjadi korban selanjutnya. Seperti Bimo (17) yang berkediaman di Cilandak KKO. Ia adalah seorang siswa sekolah menengah atas yang suka menggunakan jasa para driver untuk membelikan makanan.

"Wajar sih kalau banyak GO-JEK yang bakal takut ambil pesanan orang banyak yang iseng, tapi kalau buat saya pribadi sih kebanyakan dari mereka baik kok, terus cepat dan benar saat mengantar pesanan, jadi ya gak bosan pakai jasa mereka," tuturnya sambil bersiap memasuki salah satu lapangan sepak bola di Cilandak.

Sementara itu pelayanan pada GO-JEK dapat diketahui puasnya pelanggan atau tidak dengan mengisi note pesan dan memberikan rating bintang pada driver.  Andi berharap untuk ke depannya masyarakat tahu bagaimana transparansi masalah keuangan para ojek online selama ini dan tidak melihat dari sisi tarif tinggi saja.

Banyak masalah yang sebenarnya tidak disadari masyarakat kita secara mendalam. Masyarakat saat ini kebanyakan bersikap acuh dan bersikap apatis terhadap lingkungan bahkan orang lain. Lantas, ada apakah dengan moral bangsa ini? Siapakah yang seharusnya disalahkan atas rasa kesejahteraan yang dirasa kurang dari berbagai kalangan?

Penulis : Hreeloita Dharma Shanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun