Mohon tunggu...
Mohammad Herdianto
Mohammad Herdianto Mohon Tunggu... Administrasi - Bukan jurnalis, hanya suka menulis

PNS (Pegawai Nyekel Sapu)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Di Balik Indahnya Tamansari

5 Januari 2020   12:11 Diperbarui: 5 Januari 2020   12:27 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berawal dari chat Whatsapp dengan teman saya yang kuliah di Yogyakarta, ajakan ngopi yang semula,  seketika berubah. Iya saya pikir akhir pekan dia pulang ke ponorogo, entah kenapa hari itu dia enggan pulang.

Mbok pisan-pisan kowe sing mrene, ngopi neng kene, sahut temen saya di chat dengan menggunakan bahasa jawa yang menunjukan agar saya yang bergantian nyamperin dia ko Jogja.

Entah apa yang merasuki ku, tanpa pikir panjang , langsung saja saya kenakan sepatu dan tas slempang yang sudah lengkap dengan isinya dan langsung tancap gas menuju status KAI madiun. kebetulan hari Jumat malem dan Kantor Libur untuk hari Sabtu dan Minggu, di pikir-pikir tidak ada salahnya kalo sekali-sekali saya turuti kemauan temen saya, sekalian refreshing.

Beruntung , saya dapat tiket Go show yang yang hanya seharga  70 ribu rupiah untuk perjalanan Madiun - Yogjakarta. Meskipun waktunya sudah sangat mepet dengan jam keberangkatan  kereta dan ada resiko ketinggalan kereta juga, tapi tiket Go show cukup menekan perkiraan biaya yang saya perlukan.

"Boleh juga, diulang lagi, liburan ke jogja tanpa persiapan dan rencana matang-matang," pikir saya dalam hati sambil ketawa sendiri setelah kereta sampai di jogja pukul 11 malam.

Bicara tentang Yogyakarta dengan segala keindahan dan keromantisannya, buat para pengguna media sosial terutama instagram dan buat para pecinta fotografi, pastinya sudah tidak asing lagi dengan salah satu tempat favorit buat berfoto yang bernama Tamansari.

Yappp,  Tamansari sepertinya menjadi tujuan utama saya untuk refreshing kali ini, maklum kenapa saya memilih untuk ke tamansari, karna berkali-kali ke Jogja, tapi saya sama sekali belum pernah ke Tamansari yang notabene bisa di bilang lagi ngehits di media sosial.

Salah satu pengunjung yang berfoto | dokpri
Salah satu pengunjung yang berfoto | dokpri
Lokasi Tamansari sendiri yang tak jauh dari Malioboro , Alon-alon utara dan Kraton Yogyakarta , memiliki akses yang sangat mudah untuk di tuju. akses melalui keraton ngayogyakarta hadiningrat  membutuhkan waktu tempuh hanya sekitar 15 menit dari alun-alun utara keraton.

Hal ini yang mungkin menjadi alasan bagi para wisatawan untuk mengunjungi Tamansari, selain untuk menikmati keindahan dan memanfaatkan untuk spot foto, Tamansari bisa menjadi satu tujuan wisata Yogjakarta bagi yang ingin berliburan di sekitar kota Jogjakarta

Spot foto sejuta umat | dokpri
Spot foto sejuta umat | dokpri
Konon katanya Tamansari ini adalah bekas taman keraton yogyakarta yang dibangun dalam masa kerajaan Sri Sultan Hamengku Buwono sekitar Tahun 1758-1765 yang lalu. Tamansari sering juga disebut sebagai Istana Air (Water castle), taman yang dijadikan tempat rekreasi dan kolam pemandian bagi sultan Yogyakarta bersama keluarganya pada jamannya.

Entah bagaimana informasi secara detailnya mengenai tamansari ini, namun yang pasti Keindahan Tamansari memang bisa di acungi jempol untuk dijadikan salah satu tujuan wisata ke Yogjakarta , dengan hanya harga tiket 5000 rupiah bisa si bilang sangat murah bagi pengunjung.

Namun, di balik keindahan Tamansari ini, ada beberapa hal yang sangat saya sayangkan. Alih-alih di jaga kebersihan dan kebutuhannya,  namun justru banyak pengunjung yang justru merusak keindahan itu.

Sampah yang dibiarkan begitu saja, puntung rokok berserakan di mana-mana dan ulah tangan-tangan jahil mencoret-coret dinding membuat saya sedikit heran dan mengelus dada.

Sampah yang dibiarkan begitu saja | dokpri
Sampah yang dibiarkan begitu saja | dokpri
Saya pun bertanya dalam hati, sebenarnya ini salah siapa? Apa karna kurang perhatiannya pengelola Tamansari atau kurangnya kesadaran pengunjung akan kebersihan dan juga keutuhan situs arisan budaya?

Corat coret sembarangan | dokpri
Corat coret sembarangan | dokpri
Rasa-rasanya, kedua faktor tersebut harus benar-benar lebih di perhatikan lagi, pentingnya himbauan berupa papan tulisan mungkin bisa jadi satu alternatif untuk mengurangi permasalahan ini. Dan yang lebih penting lagi, kesadaran para pengunjung Tamansari untuk ikut merawat dan menjaga kebersihan.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
"Mbok ya ayo lah kita itu sadar akan kebersihan, jangan buang sampah sembarangan, dan kalo merokok itu, di luar aja. Yang ingin berkunjung kesitu itu bukan hanya sampean-sampean saja, tapi banyak.
Ada wisatawan asing juga, mosok sampean gak malu sih?" 
Pikir saya dalam hati kala itu ketika di tamansari.

Orang bijak pernah berkata "Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah" bukankah Tamansari ini juga merupakan salah satu situs dari Sejarah bangsa ini? Lalu siapa lagi kalo bukan kita yang ingin menjaganya?

Harapan saya, semoga hal ini benar-benar manjadi satu perhatian khusus. Entah di Tamansari maupun dimanapun tempatnya, yang pasti budaya membuang sampah sembarangan, merokok di sembarangan tempat dan juga corat-coret dinding itu harusnya bisa sedikit di kurangi, syukur-syukur kalo bisa di hilangkan budaya itu.

Sulit sekali memang, kalo kita mengajak banyak orang untuk sadar akan hal itu, tapi minimal kita bisa mulai dari diri sendiri,  membiasakan diri untuk berbudaya positif, seperti pepatah mengatakan "Jangan budayakan terbiasa, tapi biasakan berbudaya" dan yang pasti juga benar-benar di implementasikan dimanapun tempatnya seperti di tamansari ini pada contohnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun