Saat pertama kali mendengar kata " Warok Ponorogo " sudah pasti yang terlintas dalam pikiran adalah salah satu peran dalam Tari Reyog Ponorogo.
Hal itu sangatlah wajar , karena di dalam Tari Reyog Ponorogo sendiri memang menampilkan Tari Warok Ponorogo yang menggambarkan satu kelompok tentara pengawal pada jaman dahulu yang memakai pakian Hitam-hitam, Â berbadan kekar dan memakai kolor putih sebagai ciri khasnya.
Berawal dari intruksi Kepala kantor ATR/BPN Kabupaten Ponorogo Bapak Sugeng M Santoso saat apel pagi Hari Senin (13/08/2018) tempo hari. Pak Sugeng menginstruksikan kepada seluruh pegawainya , bahwa Upacara Bendera 17 Agustus 2018 ini harus tampil bedha, dengan cara mengenakan pakaian daerah.
Mungkin apa yang beliau sampaikan adalah bertujuan untuk meningkatkan Rasa cinta Tanah Air di hati para pegawainya dengan cara mencintai budaya daerah yang ada di indonesia.
Pada dasarnya, Â pakaian yang di kenakan tidaklah harus pakian warok, Namun berhubung ini adalah Kabupaten Ponorogo maka yang mendominasi sebagai pakaian daerah yang dikenakan oleh sebagian besar pegawai adalah pakaian khas Warok Ponorogo.
Bahkan terdapat juga beberapa pegawai wanita yang sudah sadari subuh berangkat ke salon rias untuk berdandan secara totalitas agar terlihat anggun ketika mengenakan pakian daerah saat upacara.
Pakian warok sendiri memang tidak asing bagi para Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Ponorogo,  karena pakaian tersebut memang di gunakan untuk seragam kerja saat perayaan hari-hari tertentu, contohnya adalah perayaan Grebek Suro dan Hari Jadi Kabupaten  Ponorogo.