Mohon tunggu...
Mohammad Herdianto
Mohammad Herdianto Mohon Tunggu... Administrasi - Bukan jurnalis, hanya suka menulis

PNS (Pegawai Nyekel Sapu)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kesan Mengenakan Seragam "Pakaian Khas Warok Ponorogo" bagi Pejabat dari Luar Daerah

4 Maret 2018   10:59 Diperbarui: 4 Maret 2018   11:12 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Bupati Ponorogo Bpk. Soedjarno turut memberikan sambutan | dokumen pribadi

Acara pisah sambut pejabat lama dan pejabat baru dalam suatu kantor itu pasti dalam suasana yang berbedha dari hari biasanya. Hari itu seluruh pegawai sudah mulai berkumpul di dalam gedung, satu persatu memasuki ruangan disambut dengan musik organ tunggal yang membawakan lagu bernuansa ceria.

Tak lama kemudian acarapun di mulai, suasana yang tadinya ceria, berubah jadi haru dan hening, terlebih saat pejabat yang akan pidah itu yang memberikan sambutan dari atas panggung, menyampaikan kesan-kesannya selama ini selama menjabat di kantor dan juga kata-kata yang sifatnya adalah pamitan kepada seluruh pegawainya.

" Setiap daerah itu pasti mempunyai ciri khas yang bisa membuat seorang yang datang dari daerah lain menjadi terkesan,  satu contoh adalah daerah Ponorogo ini. Hampir semua orang yang berasal dari daerah lain rata-rata berkesan dengan kesenian reyog , atau kulinernya yaitu sate ayam.

Termasuk saya yang terkesan dengan kesenian Reyog dan Sate ayam Ponorogo Namun hal yang lebih berkesan lagi selama saya menjabat di Ponorogo adalah tradisi budayanya, salah satunya adalah Budaya Grebek Suro dan Kirab Pusaka.

Saya menjabat di Ponorogo belum lama, kurang lebihnya baru 11 bulan. Walaupun begitu, sekali lagi Ponorogo sudah membuat saya sangat terkesan. Jujur ,sebenarnya berat bagi saya untuk meninggalkan kota Ponorogo tercinta ini. Saya pasti kangen dengan budaya-Budayanya, dan yang membuat saya lebih kangen lagi adalah bagaimana rasanya berpakaian khas Warok Ponorogo sebagai seragam kerja Untuk Pegawai Negri Sipil di saat moment tertentu, dan juga ikut arak-arakan menaiki delman dalam kirab pusaka".

Kalimat di atas adalah secuil sambutan yang disampaikan oleh Pak Ir. Deddy Abdul latif, MT mantan kepala Kantor Pertanahan dalam acara serah terima jabatan di gedung Sasana Prana Ponorogo pada hari jum'at 2 Maret 2018. Beliau adalah pejabat yang lama dan akan di gantikan oleh pejabat baru yaitu Bapak Sugeng Muljosantoso, SH yang berasal dari Kota Madiun.

Beberapa pejabat yang hadir dalam acara diantaranya Wakil bupati, kapolres dan Kajari | dokumen pribadi
Beberapa pejabat yang hadir dalam acara diantaranya Wakil bupati, kapolres dan Kajari | dokumen pribadi
Pak Deddy adalah seorang berasal dari kota Bandung, Setiap pejabat sekelas kepala kantor kementrian yang ada di daerah memang tidak pernah lama masa jabatannya, dalam kurun waktu kurang dari 3 Tahun sudah pasti akan pindah ke daerah lain. Kali ini beliau senangnya bukan main, karna beliau pindah jabatan bukan ke daerah lain yang jauh dari rumahnya melainlan justru pindah ke kota kelahirannya sendiri.

Raut Wajahnya begitu terlihat campur aduk, antara sedih dan bahagia. Bahagia karena beliau sudah tidak lagi harus berjauhan dengan keluarga, dan sungguh tak bisa membayangkan rasanya jika harus pulang pergi Ponorogo - Bandung, menghabiskan waktu selama 11 jam berada di kereta harus ia jalani setiap minggunya demi untuk bisa selalu bertemu dengan keluarganya di rumah.

Namun juga sedih jika harus meninggalkan kota Ponorogo, berpisah dengan pegawai pegawainya yang lama. seperti apa yang sudah beliau sampaikan di atas, walaupun baru 11 bulan menjabat di Ponorogo, namun begitu sangat terkesan dengan Ponorogo.  Hal itu beliau sampaikan dengan berlinang air mata di depan seluruh pegawainya dan Jajaran pejabat yang hadir pada acara hati itu.

Bapak Sugeng Muljosantoso memperkenalkan diri | dokumen pribadi
Bapak Sugeng Muljosantoso memperkenalkan diri | dokumen pribadi
Memang Benar dengan apa yang beliau sampaikan, dalam perayaan moment-moment tertentu, Pemerintah Kabupaten Ponorogo memang mewajibkan kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil maupun pegawai kontrak yang berkerja di kantor instansi Pemerintah harus berseragam memakai pakaian Warok khas Ponorogo termasuk di dalamnya adalah kantor pertahanan.

Hal itu juga di pertegaskan oleh Bapak Seodjarno wakil bupati Ponorogo yang juga hadir pada acara pisah sambut kemarin, beliau juga menyapailan kepada kepala kantor pertanahan yang baru agar nantinya juga harus memakain pakaian warok khas ponorogo dalam perayaan-perayaaan tertentu yang di sudah di agendakan oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo.

Wakil Bupati Ponorogo Bpk. Soedjarno turut memberikan sambutan | dokumen pribadi
Wakil Bupati Ponorogo Bpk. Soedjarno turut memberikan sambutan | dokumen pribadi
Pakaian warok khas ponorogo adalah pakaian penadon berwarna hitam-hitam ( baju hitam dana celana hitam) di tambahkan Udeng sebagai penutup kepala serta kolor besar warna putih sebagai ciri khasnya.

Hal itu dinilai merupakan sebuah kesan yang mendalam bagi pak Deddy, meskipun beliau bukan orang asli ponorogo namun beliau sangat bangga bisa mengenakan pakaian khas warok ponorogo. Menurutnya berpakaian khas warok Ponorogo membuat seseorang menjadi semakin terlihat gagah.

"Saya merasa sangat Gagah waktu memakai pakaian itu, seperti warok asli Ponorogo, terlebih lagi saat mengikuti kirab puasaka menaiki delman bersama istri rasanya seperti Raja dan Ratu" kata beliau yang menyampaikan dengan penuh rasa bangga yang di sambut oleh tepuk tangan oleh para undangan yang hadir.

Pak Deddy juga menerangkan bahwa beliau sangat berharap, meskipun sudah tidak lagi menjabat di Ponorogo namun suatu saat nanti bisa main ke Ponorogo untuk memakai pakaian itu dan ikut antusias dalam perayaan Grebek Suro. Beliau juga menceritakan sengaja meminta background acaranya adalah foto beliau saat memakai pakaian warok khas ponorogo dalam acara kirab pusaka tahun 2017 kemarin.

Pak Deddy menunjukan foto saat beliau mengenakan pakaian khas Warok ponorogo | dokumen pribadi
Pak Deddy menunjukan foto saat beliau mengenakan pakaian khas Warok ponorogo | dokumen pribadi

Hal ini merupakan hal yang sangat positif Entah apapapun hal membuat seseorang itu berkesan saat datang ke suatu daerah yang pasti hal yang mejadi ciri khas suatu daerah itu, baik budaya maupun pakaiannya, sifatnya adalah wajib untuk di lestarikan ke anak cucu nanti. 

Hal itu juga harus mendapatkan wujud nyata apresiasi dari Pemerintah,  seperti halnya Pemrintah Ponorogo yang mewajibkan berpakaian khas warok untuk para pegawai dalam perayaan dan moment - moment tertentu ini sebagai contohnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun