Mohon tunggu...
Mohammad Herdianto
Mohammad Herdianto Mohon Tunggu... Administrasi - Bukan jurnalis, hanya suka menulis

PNS (Pegawai Nyekel Sapu)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Mas Bejo agar Hidup Selalu Bejo (Beruntung)

28 Januari 2018   14:59 Diperbarui: 28 Januari 2018   15:02 1321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mas bejo sosok penuh inspirasi | dokumen pribadi

Bejo dalam bahasa Indonesia artinya adalah beruntung, mungkin itulah alasan kenapa kedua orang tua Mas Bejo memberikan nama Bejo untuknya .Dengan doa dan harapan agar Mas Bejo menjadi anak yang selalu mendapatkan kebruntungan serta kemudahan dalam menjalani  hidupnya sehari-hari.

Sebagai  Makhluk ciptaan Tuhan, manusia adalah Makhluk yang paling sempurna di antara Makhluk-Makhluk Tuhan yang lainnya. Meski  begitu setiap manusia terlahir dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Hal yang juga berlaku untuk mas Bejo, terlahir dengan segala keterbatasan dan kekurangan dalam hidup membuatnya melakukan segala aktifitasnya sehari-hari bertumpu pada kedua kakinya. Meski begitu ia tak menyerah begitu saja, lelaki berusia 27 tahun ini benar --benar membuat iri semua orang yang melihatnya. Iya., karna semangatnya yang begitu luar biasa.

Hidup di daerah pedesaan lereng gunung yang tepatnya di Desa Sahang Kecamatan Ngebel tak jauh dari tempat wisata Telaga Ngebel Ponorogo  Mas Bejo menjalani kesehariannya dengan angon wedus ( ternak kambing). Kambing itu adalah pemberian dari salah satu saudaranya, awalnya hanya ada satu, namun kini kambingnya sudah berjumah tujuh ekor.

Menghadapi kerasnya tuntuntan hidup, tidak ada pilihan lain bagi dia selain berternak kambing , terlebih setelah kedua orang tuanya meninggal dunia beberapa tahun yang lalu membuatnya harus hidup mandiri, kedua kakaknyapun kini sudah berumah tangga. Meskipun dia adalah anak bungsu namun ia tak ingin bernanja begitu saja.

 Mas Bejo kini tinggal bersama kakanya yang nomer 2. Setiap hari pukul 05:30 di saat sebagian orang masih tertidur, mas Bejo sudah memulai aktifitasnya. Daerah Telaga Ngebel yang berhawa dingin bercampur kabut ia rasakan setiap hari. Hawa sedingin itu seketika ia kalahkan dengan semangatnya.

mempersiapkan alat tempur | dokumen pribadi
mempersiapkan alat tempur | dokumen pribadi
Pagi itu saat datang ke rumahnya , mas Bejo tengah menyiapkan peralatan tempurnya sebagai alat perang  mencari rumput untuk pakan kambing-kambingnya. tak sedikitpun ia terlihat kedinginan, meskipun hanya memakai kaos oblong dan bercelana pendek yang ia sebut sual ngopi ( baju santai)

'Nek kulo pun biasa mas kalih howo ngeten niki, mergo kulo lampahi ben dinten dadose nggih mboten kroso adem"( saya sudah terbiasa mas dengan hawa yang seprti ini, karna setiap hari saya jalani jadi nggak terasa dingin) kata  mas Bejo.

Tak beberapa kemudian setelah semuanya siap, kemudian mas Bejo menuju kebun durian tak jauh dari rumahnya, sambil menenteng bronjong ( wadah yang terbuat dari anyaman bambu) ia berjalan tanpa alas kaki, karna kebun durian tempat yang biasa ia mencari rumput tempatnya di lereng yang terjal dan licin membuatnya ia memilih untuk tak memakai alas kaki agar lebih mudah mencengkeram tanah licin yang sewaktu-waktu berkemungkinan bisa membuatnya terperosot.

tanpa alas kaki | dokumen pribadi
tanpa alas kaki | dokumen pribadi
Salut, benar-benar salut, tak tega rasanya jika melihat mas Bejo naik turun lereng seperti itu. Bukan hanya itu, untuk ngarit ( memotong rumput) pun ia gunakan kaki kirinya, dan hasilnyapun sangat mengagumkan, rumput yang ia potong berbekas begitu rapi seperti halnya di potong dengan mesin.

Sungguh luar biasa..Ketika  mungkin orang biasa tak bisa melakukannya  tanpa alat bantu, mas Bejo bisa melakukan segala aktifitas hanya bertumpu pada kedua kakinya.

mas bejo ngarit | dokumen pribadi
mas bejo ngarit | dokumen pribadi
hasil pencarian rumput mas bejo | dokumen pribadi
hasil pencarian rumput mas bejo | dokumen pribadi
Sadar dengan kondisi fisik yang seperti itu, membuatnya tak mau di kasihani,ia selalu belajar bertanggung jawab dan  ia tak mau hidupnya bergantung oleh orang lain. Mas Bejo yakin bahwa Tuhan Maha Adil,  di balik kekurangannya, Tuhan pasti memberikan kemampuan yang lebih untuk dirinya. Rasa syukur atas kelimpahan nikmat kesehatan dan  rizki yang ia terima  selama ini adalah kunci yang  membuatnya kuat dalam menjalani hidup selama ini.

" Kulo ngeten niki nggih pun bersyukur sanget tasih di paring sehat lan di paring rejeki. Kulo yakin yen Gusti Allah niku Moho Adil, saben makhluk'e mboten wonten engkang di bedhakne, sedoyo di paringi bagean piyambak-piyambak. Insya Allah kulo nggih sami kalih tiyang-tiyang lintune mas".Tutur mas Bejo dalam Bahasa Jawa

Namun ada hal yang sangat di sayangkan. mas Bejo tidak bejo dalam dunia penddikan formal, orang tua  mas Bejo dulu tidak mengizinkan ia menepuh pendidikan. Entah apa yang ada di pikiran orang tua mas Bejo, mungkin karena tidak tega dengan kondisinya yang seperti itu.

Sama seperti namanya,  Bejo alias beruntung mas bejo adalah laki-laki yang pintar dan cukup cerdas.  kakanya selama ini mengajarinya baca tulis dan mas Bejo pun bisa menangkapnya dengan sangat mudah. Terbukti dari sebagian uang hasil penjualan kambingnya, ia belikan smart phone.

 Mas Bejo juga bisa mendaftar akun media sosial seperti facebook dan whatsapp di smartphonemiliknya tanpa ada yang mengajarinya. Bahkan kabarnya mas Bejo saat ini sudah memiliki seorang pacar yang ia kenal melalui media sosial Facebook . Hal itulah yang terkadang membuat sahabat-sahabatnya yang jomblo menjadi iri. Cieeee... ciee..

"Kadang kulo iri mas kalih Bejo niku, Nopo mawon sing kulo mboten saget, nanging mas bejo saget" ( kadang saya merasa iri mas dengan Bejo, hal apapun yang saya tidak bisa, tapi Bejo bisa melakukannya ) terang Lette Wjayanto salah seorang sahabat mas Bejo.

Seketika itu dengan raut muka yang sedikit malu dan bercampur marah, badan Mas bejo sengaja di senggolkan ke  badan Lette yang seolah menggambarkan rasa kekesalannya atas ucapan sahabatnya itu. Dan benar sekali, karna ternyata mas Bejo adalah sosok yang rendah hati, ia adalah sosok  paling tidak suka jika di istimewakan, ia lebih suka jika di pandang setara dengan orang-orang pada umumnya.

Bukankah seharusnya memang harus seperti itu, terlepas dari segala kekurangan dan kelebihan yang Tuhan berikan, setiap manusia mempunyai peran, hak dan perlakuan yang sama. Mas Bejo mengajarkan bahwa tujuan dari hidupini adalah saling bermanfaat bagi sesama, saling bantu membantu satu sama lain. Bisa jadi apa yang menjadi kekurangan seseorang itu ada pada kelebihan orang lain dan membuatnya saling melengkapi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun