Rovina Surat adalah orang tua tunggal yang bermukim di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 2012, suami Mama Rovina yang izin merantau ke Malaysia tak pernah kembali dan kabarnya telah menikah lagi.
Mama Rovina yang putus sekolah saat SD dibuat kalang kabut mengenai nasib kedua anaknya yang masih sangat kecil. Saat itu saja, ia dan anak-anaknya tinggal menumpang di rumah paman Mama Rovina, yang bukan kaum berpunya.
Untuk kebutuhan sehari-hari, Mama Rovina pergi melaut mencari teripang (disebut menyuluh), cumi-cumi, dan rumput laut. Kalau sedang musim, Mama Rovina dan penduduk desa akan berburu madu di hutan, sebuah pekerjaan yang cukup berisiko.
Pendapatan Mama Rovina tiap bulannya tak menentu dan cenderung kecil. Hasil menyuluh misalnya, sangat tergantung dengan penerangan yang memadai. Listrik di desa Mama Rovina menyala kurang dari 10 jam setiap harinya dan sering mengalami kerusakan. Sehingga, Mama Rovina hanya mengandalkan petromaks yang menyala ala kadarnya sebagai penerangan kala malam.
Sampai di tahun 2013, Mama Rovina berkenalan dengan program kewirausahaan perempuan Kopernik yang mendistribusikan teknologi energi tepat guna dan ramah lingkungan. Tertarik dengan lampu tenaga surya, Mama Rovina lantas membelinya dengan cara dicicil.
Tak disangka, lampu tenaga surya ini mampu meningkatkan panen teripang Mama Rovina, mengingat teripang menyukai cahaya. Dari yang tadinya 1 kg atau setara Rp 300.000-, sekarang menjadi empat kali lipatnya.
Kemudahan penggunaan yakni dengan hanya "menjemur" lampu ini di siang hari sehingga siap pakai di malam hari membuat hidup Mama Rovina dan keluarganya semakin produktif. Tetangga yang melihat perbaikan hidup keluarga Mama Rovina, tertarik untuk mencicipi teknologi energi bersih ini.
Mama Rovina kemudian menjadi agen penjual lampu tenaga surya dan mendulang hasil fantastis. Selain lampu, ia turut pula menjual dan menggunakan teknologi penyaring air dan kompor bersih. Dua tahun berselang, Mama Rovina dapat membangun rumahnya sendiri yang dilengkapi dengan panel surya. Ia bahkan sekarang memiliki aset berupa logam mulia yang disimpan untuk kedua anaknya. Berkat energi terbarukan, Mama Rovina berhak memiliki masa depan, bukan?