Menyambung tulisan sy beberapa hari yang lalu posisi-rio-harianto-di-gp-formula1-indonesia-moto-gp-2017-masuki-masa-injury-time sepertinya Mimpi besara masyarakat Indonesia untuk bisa menyaksikan putra terbaiknya berpacu di lintasan Formula 1 (F1) sedikit lagi akan bear-benar terwujud. Rio Haryanto yang sebelumnya dikabarkan sudah diperingatkan tim Manor untuk segera menyetor DP keikutsertaanya sebagai pembalap dari Tim Manor bertarung diajang balap jet darat tersebut, kini Rio sudah punya dana yang cukup untuk dapat memesan satu kursi pembalap di ajang pacu jet darat tersebut. Seperti yang diberitakan hari ini Rio mendapat bantuan dana dari pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga berupa dukungan dana senilai Rp100 miliar.
Dalam rilis Kemenpora Sabtu (23/1/2016), Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) telah menandatangani kesepakatan memberikan bantuan dana kepada Rio. berdasarkan perjanjian kerjasama KONI dengan Menpora dalam surat PPK/Menpora/01/2016 tentang Fasilitasi Bantuan Dalam Akun Belanja Barang Non Operasional Lainnya dalam Rangka Mendukung Keikutsertaan Rio Haryanto Dalam Ajang Balap FIA Formula One (F-1) World Championship Musim Balapan Tahun 2016.
Sebelumnya memang sempat diberitakan Rio Haryanto, terancam gagal tampil di ajang balap bergengsi, GP Formula 1 itu. Karena Rio masih belum juga berhasil mendapatkan dukungan dana untuk tampil event tersebut. sementara Tim Manor F1 seperti diketahui sudah melayangkan surat peringatan yang mengingatkan Rio agar segera memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan pihak Manor. Jika tidak kursi F1 untuk Rio Haryanto akan diberikan kepada pebalap mobil yang lainnya.
Dengan demikian tentu saat ini Rio Haryanto dapat dikatakan bisa bernapas Lega karena jelang batas akhir waktu pembayaran awal sebesar 5,2 juta euro ke pihak Manor (tim Formula-1) sudah bisa teratasi. PT Pertamina akhirnya akan menurunkan bantuan dana sejumlah itu, setelah ada komitmen lain dari Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) yang menjamin akan menanggung kekurang biaya sebesar 9,8 juta euro.
Sebelumnya memang PT Pertamina seperti yang pernah diberitakan juga, sudah mengajukan persyaratan untuk dapat sagera mencairkan dana tersebut dengan catatan harus ada komitmen dari pihak lainnya. Jika tidak ada pihak lain yang berani menanggung kekurangan biaya tersebut, maka Pertamina hanya akan mencairkan 2 juta euro saja. Hal itu dilakukan agar tidak melanggar peraturan pemeriksaan keuangan.
Dengan sudah didapatkanya jalan keluar bagi pembayaran awal keikutsertaan Rio tersebut. Maka pihak PT Kiky Sport yang ditunjuk sebagai wakil/penerima mandat  menyalurkan bantuan dari KONI sebesar Rp 100 miliar itu menurut Juru Bicara kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S. Dewa Broto "Pihak Kiky diberikan waktu paling lambat 14 hari setelah transfer ke tim F-1 Manor untuk membuat laporan pertanggung jawaban penggunaan dana tersebut kepada KONI dengan tembusan kepada Kemenpora. Ikut disertakan dalam laporan tersebut, bukti pembayaran guarantee fee keikutsertaan Rio di F-1 melalui tim Manor. Lalu, kontrak perjanjian Rio Haryanto atau kuasa yang mewakili dengan Manor, serta surat jaminan kepastian bahwa Rio akan mengikuti FIA Formula One (F-1) World Championship musim ini,"
Dalam perjanjian tersebut juga disebutkan bahwa jika nantinya dana dari KONI masih tidak mencukupi, maka kekurangannya akan menjadi tanggungan dari PT Kiky Sport selaku representatif Rio. Sementara itu untuk tambahan dana, menurut Gatot, akan dicarikan oleh pihak pemerintah lewat penggalangan dana.
Sebenarnya penggalangan dana yang mengundang berbagai CEO BUMN dan BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) sedianya akan dilakukan pada 14 Januari lalu, namun kemudian dibatalkan mengingat kondisi Jakarta yang ketika itu kurang kondusif karena adanya peristiwa bom Sarinah. "Karena tingkat kehadiran rendah, maka kami bersama KONI akhirnya memutuskan jemput bola "door to door" ke para CEO yang berpotesi di bawah kewenangan Kementerian BUMN untuk meminta bantuannya," tukasnya.
Dan juga sekaligus pada kesempatan itu pemerintah menampik jika ada anggapan dari sebagian kalangan yang mengatakan bahwa pemerintah mengistimewakan Rio. Padahal sesungguhnya semua yang dilakukan Pemerintah itu tak lain memang karena prestasi Rio yang sudah terbukti diajang balap internasional tersebut. Jadi dengan demikian tentu sayang jika kesempatan yang ada ini dilewatkan begitu saja, apa lagi dengan keikutsertaan ini Rio akan menjadi pembalap Indonesia pertama yang akan berlaga di F-1 dan lagi toh nantinya Rio juga akan membawa nama bangsa, dikatakan juga justru pemerintah berharap tampilnya Rio di F-1 ini menjadi trigger bagi atlet muda lainnya dan trigger bagi sumber sponsor lainnya agar bisa turut mendukungnya di balapan nanti…………..selamat menikmati.
Borneo 24 Januari 2016