Pak Ketum mengatakan penolakan pemain kelahiran Aceh tersebut sudah tak lagi menunjukkan diri sebagai putra Indonesia. "Orang (pemain) Indonesia itu seharusnya kalau dipanggil timnas ya datang," ujar Edy dan menambahkan penolakan Andri dan keluarga tersebut, semacam pembangkangan demi membela negara.
Pertanyaanya tentu apakah bias di kategorikan Pembangkangan? Apakah negara dalam keadaan darurat? Ini hanya maslaah sepakbola terlalu naïf kalau menilai dengan lebih mngutakan factor emosi. Seharusnya PSSI berfikir apa yang dikatakan Wefi doi poin ke dua Tugas PSSI bgaimana mampu mencetak pemain lewat Asprov hingga kompetisii. Indonesia tdk akan khabisan talenta.
Sudah betul jalan pikiran dari Kemenpora yang mengatakan PSSI tak Perlu Lagi Berharap Andri Syahputra Pulang. Indonesia masih menyimpan banyak pesepak bola tingal bagaimana PSSI mengelolanya seperti yang disampaikan Sesmenpora "Saran kami (Kemenpora) dari kasus ini. Agar PSSI dan timnas nggak perlu menghabis-habiskan energi dan berharap cuma demi satu pemain,"
Menurut Gatot, tampilnya Andri bersama skuat Qatar, menyimpan banyak pertanyaan. Terutama terkait status kewarganegaraan pemain 18 tahun tersebut. Meski Andri masuk tim junior, tak mungkin bermain tanpa identitas kenegaraan. "Kalau di Qatar mungkin boleh menganut dwi kewarganegaraan (kewarganegaraan ganda). Tapi, di Indonesia, nggak mengenal itu. Dan Andri juga keluarganya harus memilih," sambung dia.
Yang menarik justru apa yang disampaikan Pelatih timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri yang tak mempersoalkan pemain kelahiran Aceh, Andri Syahputra yang memilih bermain untuk timnas muda Qatar. Ia mengatakan, tetap akan menunggu kehadiran pemain 18 tahun tersebut ke Indonesia agar bias mengikuti seleksi timnas Garuda Muda bentukannya.
Indra Sjafri menyampaikan, bahwa tim kepelatihannya tak merasa buntu meski tanpa kehadiran Andri. Namun tim kepelatihannya akan tetap terbuka, dan masih menunggu sampai batas dimulai tahap seleksi khusus pemain-pemain Indonesia yang berada di luar negeri.
Menurut Indra Sjafri toh pemain yang mengikuti seleksi nanti, belum tentu memenuhi kualitas dan terpilih sebagai pemain timnas. "Kita memanggil pemain Indonesia yang ada di luar negeri. Itupun harus saya seleksi," kata dia. Itu sebabnya kata dia, jika pun Andri mengikuti seleksi belum tentu terpilih. "Nanti kalau sampai tanggal itu (6 sampai 10 April) nggak datang, baru saya akan memutuskan apa selanjutnya (jawabn untuk Andri)," ujar dia.
Terkait dengan tampilnya Andri Syahputra membela timnas Qatar U-19 saat menjamu tim Inggris U-19 pada 24 dan 27 Maret lalu. Ayah Andri, Agus Sudarmanto mengatakan
meskipun bergabung bersama timnas Qatar U-19, Andri masih tetap warga negera Indonesia. "Memang ada beberapa pertandingan lawan Inggris. Andri bilang Aspire Academy Qatar,". Aspire Academy Qatar merupakan salah akademi sepak bola terbesar di negara Timur Tengah tersebut.
Agus menerangkan, para pemain yang menjamu Inggris ketika itu, merupakan para pemain dari akademi tersebut. "Saya kerja, jadi nggak nonton. Kalau saya lihat, itu foto-fotonya semua anak-anak Aspire Academy Qatar," sambung dia. Akan tetapi, ketika ditanya Aspire Academy Qatar mewakili timnas Qatar U-19, Agus tidak memberikan jawaban.