Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Guardiola: Hanya Kemenangan yang Bisa Menyelamatkan Wenger!

1 April 2017   17:12 Diperbarui: 4 April 2017   15:10 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besok Minggu (2/4) Arsenal akan menjamu City di Emirtaes Stadium, Di laga ini The Gunners dituntut meraih kemenangan untuk menjaga asa tampil di Liga Champions musim depan. Disamping itu kemenangan nanti sekaligus juga bisa membuat kepercayaan fans kepada Wenger menjadi kembali hidup.

Dalam 13 tahun terakhir Arsenal hanya mampu meraih dua gelar Piala FA. Itupun didapat pada musim 2013/2014 dan 2014/2015 lalu. Minimnya prestasi dan taktik yang tak pernah berubah membuat fans jengah. Sampai akhirnya mereka  menyerukan 'Wenger Out'.

Sebetulnya kalau melihat keinginan Fansnya jelas, Wenger arus bikin perubahan yang signifikan dan keluar dari startegi baku sepakbola indah pakemnya itu. Fakta sudah membuktikan beberapa kekalahan di Premier League membuat The Gunners kini terlempar dari empat besar.

Anehnya di saat desakan mundur semakin kencang, Justru Wenger dikatakan akan tetap di Arsenal. Ya, kontrak Wenger di Arsenal memang akan habis di akhir musim 2016/2017 ini. Seperti yang diberiktaka Arsenal sudah menyiapkan kontrak baru dengan durasi dua tahun untuk manajer asal Prancis itu.

Harus diakui bahwa rasa pesimis ‘Gooners’ sepertinya memang sudah semakin tak terbendung lagi. Terutama melihat kekalahan terakhir Aresenal saat mereka dikalahkan West Bromwich minggu lalu (18/3) dengan skor 3-1, sama seperti saat mereka dikalahkan oleh Liverpool 3-1, dua mingggu sebelumnya (4/3).

Melihat kekalahan itu, tentu menjadi wajar jika para pendujung fanatiknya menjadi sngat pesimis melihat masa depan tim kebangaa mereka ini. Dengan kekalahan itu bias dipastikan peluang mereka untuk tampil di ajang Liga Champions musim depan tentu akan menjadi semakin menipis.

Aesenal kini berada di posisi ke enam dibawah Manchester United. Dengan jumlah pertandingan yang sama 27 laga, namun Man. United lebih unggul 52 poin dibanding Arsenal yang hanya mengumpulkan 50 poin.

Tim yang di asuh oleh pelatih ‘seumur hidup’ Arsene Wenger tersebut. Memang terlihat ringkih, labil, dan tak punya mental juara. Padahal, Arsenal punya segalanya, pelatih berpengalaman, akademi sepakbola mumpuni dan yang juga penting untuk diketahui adalah Arsenal berdasarkan laporan perusahaan akuntan terkemuka asal Inggris ‘Deloitte’ menyebutkan bahwa mereka saat ini tim terkaya nomor 7 di dunia. di sini

Tentu pertanyaanya mengapa nasibnya mereka menjadi seburuk ini? wajar jika ‘Gooners’ kini merindukan masa kejayaan klubnya seperti pada masa lalu. Apa lagi desakan agar Arsene Wenger dipecat sebagai pelatih klub tidak juga dihiraukan pihak menejemen.

Tak bisa dipungkiri pada awal kepemimpinannya di Arsenal. Wenger begitu menjanjikan dan menjadi harapan bagi para fans Arsenal. Delapan tahun pertama, Arsenal berhasil meraih 3 trofi EPL (1998, 2002, dan 2004). Spesialnya, trofi EPL yang didapatkan tahun 2004 membuat Arsenal diberi gelar ‘The Invicible!’, karena tim ini telah menyelesaikan satu musim gelaran EPL tanpa kekalahan.

Belakangan Arsenal memang sempat kembali meraih title juara yakni FA cup dan Community Shield yang diraihnya secara berturut-turut pada 2014 dan 2015. Tapi sekali lagi, tentunya tim sebesar dan sekaya serta didukung dengan fasilitas yang sangat memadai seperti Arsenal harusnya bisa mendapatkan lebih dari itu. Arsenal sejauh ini sudah 13 tahun puasa gelar Liga Primer Inggris.

Menjadi tidak heran jika akhirnya fans Arsenal mulai bergejolak dan berontak melihat kondisi yang ada. Seperti yang terjadi sesaat sebelum laga melawan Bayern Muenchen di Liga Champions (7/3/2017) dan melawan Lincoln City di Piala FA (11/3/2017), sekelompok fans Arsenal sempat melakukan demonstrasi menuntut Wengger mundur dari jabatanya.

Selanjutnya hal yang sama kembali terjadi ketika pertandingan melawan  West Bromwich Albion dalam laga lanjutan Liga Inggris di Stadion Hawtorns pada Sabtu (18/3/2017). Sebelum laga dimulai, terlihat sebuah pesawat terbang melintas di atas stadion dengan membawa spanduk bertuliskan 'No contract #Wenger Out'. Aksi ini tentu jelas diprakarsai oleh para suporter fanatiknya yang memang menginginkan pria asal Prancis tersebut hengkang atau angkat kaki dari Stadion Emirates.

Dengan demikan tentu menjadi wajar jika akhirnya sang menejer ‘seumur hidup’ Arsene Wenger merasa mendapat tekanan yang amat besar dalam karir kepelatihanya. Ia dituntut untuk meninggalkan Arsenal karena dinilai sudah tidak mampu lagi membawa The Gunners kompetitif dalam berkompetisi khususnya di kompetisi local Liga Premier Engglis (EPL)

Arsene Wenger mulai memimpin Arsenal sejak 1996/1997. Yang tentunya kondisi jauh berbeda dengan saat ini. Arsenal yang kaya dan besar, semakin rapuh, tak mampu berdiri tegak untuk dapat sekadar bertahan di posisi empat besar yang selama ini justru rutin ditempatinya. Tercatat semenjak 1995 mereka selalu rutin berada di posisi empat besar yang membuat mereka otomatis lolos ke Liga champions Eropa.

Akibat dari terakumulasinya minimnya raihan  gelar yang kalau dihitung hampir satu dekade tersebut. Tentu membawa efek ketidakpuasan suporter setianya akan Performa Arsenal yang memang tak kunjung membaik/kompetitif di kompetisi lokal maupun di Eropa jelas menambah kuatnya rasa ketidak puasan itu.

Musim ini Arsenal terancam tidak bisa finis di empat besar Premier League, yang tentu  artinya mereka gagal lolos ke Liga Champions. Terpaut enam poin dari Liverpool yang di posisi empat yang dengan 56 poin sudah bermain 29 kali. Sementara Man United juga berada satu level diatasnya dengan jumlah poin 52 juga dengan jumlah pertandingan yang sama dengan Arsenal 27 laga.

Menyikpi gagal finis di empat besar nanti Wengger mengatakan hal itu sudah tak lagi berpengaruh besar untuk klub. "Keputusan saya tidak akan perlu dikaitkan dengan itu, karena saya sudah mengalami finis empat besar 20 kali. Lebih dari itu, bukan itu faktornya," ujarnya dikutip Sky Sports

Ia (Wenger) juga mengakui jika belakangan performa Arsenal tak memuaskan. Namun ia masih yakin bisa memaksimalkan tim dari periode sulit ini, ke seperti yang sebelumnya. "Tugas saya adalah membuat 100% orang bahagia. Kalau Anda melihat di mana posisi klub ketika saya tiba dan di mana posisinya sekarang, saya rasa saya cukup bangga dengan apa yang saya lakukan untuk klub," kata Wenger

"Saya sudah memandu tim ini melalui periode yang sangat sulit, dengan sumber daya yang sangat-sangat terbatas. Dan saya selalu berhasil mengeluarkan kemampuan terbaik tim dan itulah yang akan saya lakukan selama di Arsenal Football Club,"tambahnya.

Akhirnya tentu kembali kea pa yang dikatakan Guardiola “Ketika Wenger kembali menjadi seorang pemenang, para suporter akan kembali senang. Saya meyakini itu 100 persen," ya hanya kemenangan yang bias merubah semuanya. Kalau di laga besok Arsenal kembali kalah tentu peluang finis di empat besar sirna sudah.

Kegagalan finis di empat besar jelas akan jadi penegasan bahwa memang Wenger sudah harus pergi dari Arsenal.  Dengan demikian Wenger memang sudah dinilai tak pantas lagi untuk dipertahankan apa lagi kontrak Wenger sendiri juga akan habis akhir musim ini.

Borneo 31 Maret 2017

Salam Olah Raga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun