Menjadi tidak heran jika akhirnya fans Arsenal mulai bergejolak dan berontak melihat kondisi yang ada. Seperti yang terjadi sesaat sebelum laga melawan Bayern Muenchen di Liga Champions (7/3/2017) dan melawan Lincoln City di Piala FA (11/3/2017), sekelompok fans Arsenal sempat melakukan demonstrasi menuntut Wengger mundur dari jabatanya.
Selanjutnya hal yang sama kembali terjadi ketika pertandingan melawan  West Bromwich Albion dalam laga lanjutan Liga Inggris di Stadion Hawtorns pada Sabtu (18/3/2017). Sebelum laga dimulai, terlihat sebuah pesawat terbang melintas di atas stadion dengan membawa spanduk bertuliskan 'No contract #Wenger Out'. Aksi ini tentu jelas diprakarsai oleh para suporter fanatiknya yang memang menginginkan pria asal Prancis tersebut hengkang atau angkat kaki dari Stadion Emirates.
Dengan demikan tentu menjadi wajar jika akhirnya sang menejer ‘seumur hidup’ Arsene Wenger merasa mendapat tekanan yang amat besar dalam karir kepelatihanya. Ia dituntut untuk meninggalkan Arsenal karena dinilai sudah tidak mampu lagi membawa The Gunners kompetitif dalam berkompetisi khususnya di kompetisi local Liga Premier Engglis (EPL)
Arsene Wenger mulai memimpin Arsenal sejak 1996/1997. Yang tentunya kondisi jauh berbeda dengan saat ini. Arsenal yang kaya dan besar, semakin rapuh, tak mampu berdiri tegak untuk dapat sekadar bertahan di posisi empat besar yang selama ini justru rutin ditempatinya. Tercatat semenjak 1995 mereka selalu rutin berada di posisi empat besar yang membuat mereka otomatis lolos ke Liga champions Eropa.
Akibat dari terakumulasinya minimnya raihan  gelar yang kalau dihitung hampir satu dekade tersebut. Tentu membawa efek ketidakpuasan suporter setianya akan Performa Arsenal yang memang tak kunjung membaik/kompetitif di kompetisi lokal maupun di Eropa jelas menambah kuatnya rasa ketidak puasan itu.
Musim ini Arsenal terancam tidak bisa finis di empat besar Premier League, yang tentu  artinya mereka gagal lolos ke Liga Champions. Terpaut enam poin dari Liverpool yang di posisi empat yang dengan 56 poin sudah bermain 29 kali. Sementara Man United juga berada satu level diatasnya dengan jumlah poin 52 juga dengan jumlah pertandingan yang sama dengan Arsenal 27 laga.
Menyikpi gagal finis di empat besar nanti Wengger mengatakan hal itu sudah tak lagi berpengaruh besar untuk klub. "Keputusan saya tidak akan perlu dikaitkan dengan itu, karena saya sudah mengalami finis empat besar 20 kali. Lebih dari itu, bukan itu faktornya," ujarnya dikutip Sky Sports
Ia (Wenger) juga mengakui jika belakangan performa Arsenal tak memuaskan. Namun ia masih yakin bisa memaksimalkan tim dari periode sulit ini, ke seperti yang sebelumnya. "Tugas saya adalah membuat 100% orang bahagia. Kalau Anda melihat di mana posisi klub ketika saya tiba dan di mana posisinya sekarang, saya rasa saya cukup bangga dengan apa yang saya lakukan untuk klub," kata Wenger
"Saya sudah memandu tim ini melalui periode yang sangat sulit, dengan sumber daya yang sangat-sangat terbatas. Dan saya selalu berhasil mengeluarkan kemampuan terbaik tim dan itulah yang akan saya lakukan selama di Arsenal Football Club,"tambahnya.
Akhirnya tentu kembali kea pa yang dikatakan Guardiola “Ketika Wenger kembali menjadi seorang pemenang, para suporter akan kembali senang. Saya meyakini itu 100 persen," ya hanya kemenangan yang bias merubah semuanya. Kalau di laga besok Arsenal kembali kalah tentu peluang finis di empat besar sirna sudah.
Kegagalan finis di empat besar jelas akan jadi penegasan bahwa memang Wenger sudah harus pergi dari Arsenal. Â Dengan demikian Wenger memang sudah dinilai tak pantas lagi untuk dipertahankan apa lagi kontrak Wenger sendiri juga akan habis akhir musim ini.