Aspire sering mengirim Andri ke berbagai klub di Eropa untuk mengikuti trial. Salah satunya Villarreal yang menjadi klub yang pernah disinggahi oleh Andri dalam rangka program trial-nya. Penampilan yang ditunjukkan oleh Andri kala mengikuti serangkaian tes pun sebetulnya sempat membuat klub berjuluk The Yellow Submarines tersebut tertarik untuk merekrutnya.
Namun hal itu batal lantaran posisi Andri ketika itu telah dimiliki oleh Al-Gharafa. Seperti yang disampaikan ayah Andri, Agus Sudarmanto. “Andri cerita waktu latihan bersama Villarreal, pelatih-pelatih di sana bilang tertarik ajak dia gabung. Tapi, kan Andri punya sudah klub, dan prosesnya tidak mudah begitu saja pindah ke Eropa," ungkap Agus
Keinginan Villarreal untuk merekrut pemain kelahiran 29 Juni 1999 itu pun memang cukup wajar. Selain fasih bermain di berbagai posisi, seperti gelandang serang, sayap kanan/kiri, dan penyerang, Andri pun dikenal sebagai pemain yang memiliki insting mencetak gol yang begitu tinggi.
Tiba-tiba sekarang dengan talenta yang dimiliki Andri Syahputra terebut, PSSI dan Kemenpora ingin menarik pulang dia untuk membantu Indonesia agar kembali berprestasi di masa mendatang. Pemerintah dan PSSI membujuk, sekaligus meyakinkan, dan memastikan agar Andi Syahputra segera berseragam sang Garuda. Sebelum akhirnya sang pemain benar-benar berseragam Qatar.
Apa lagi dengan ditunjuknya Luis Milla oleh PSSI sebagai pelatih baru timnas Indonesia, masyarakat tentu secara otomatis langsung berharap Milla dapat mengeluarkan potensi-potensi yang dimiliki oleh para pemain muda di tanah air. Karena memang selama ini diketahui bahwa pelatih asal Spanyol ini memang dikenal sebagai pelatih yang cukup piawai dalam mengorbitkan bibit-bibit muda ke permukaan. seperti David De Gea, Javi Martinez, Juan Mata, dan Cesar Azpilicueta dll.
Jadi perlu diketahui juga terlepas dari pro kontra terkait penolakan Andri Syahputra  jalani seleksi Timnas U-19 ini, ternyata ada juga hal menarik untuk diketahui seperti yang disampaikan Orang tuanya "Andri adalah siswa terbaik dan terpintar di sekolahnya, hingga dia di nobatkan sebagai role model di sekolahnya," kata Agus
Ok lah kalau begitu, mari sudahi polemik ini lihat persoalan dengan bijak, toh biar bagaimanapun ia (Andri) tetap orang Indonesia, dimanapun dia bermain tentunya akan tetap mengharumkan nama indonesia. Semoga saja apa yang lakukan saat ini bisa membuka mata PSSI dan Kemenpora dengan sedikit merubah sistem agar pssi lebih peduli dengan talenta pesepakbola yang dimilikinya. Dan yang terpenting tentu jangan meningalkan paspor WNI nya, tetaplah menjadi bagian dari NKRI walau diluar sana dengan prestasi yang dimilikinya tentu banyak godaan dan menginginkan agar ia mau mengganti kewarganegaraannya.
Borneo 27 Maret 2017
Salam Olah Rag
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H