Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Berkaca dari Kasus Andri Syahputra yang Menolak Panggilan Timnas U-19?

27 Maret 2017   15:58 Diperbarui: 28 Maret 2017   02:47 4386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : Pandit Football Nama Andri Syahputra (lingkaran merah) dicantumkan sebagai pemain yang berkewarganegaraan Qatar

Ok untuk persoalan Andik, tapi untuk kasus Alfin tua salamoy mantan pungawa timnas yang mengalami kecelakaan walau itu bukan saat memebela timnas tapi kan dia seorng mantan pemain timna yang masih bermain untuk klubnya apa yang dilakukan PSSI? alfin.pssi.dan.persija.cuma.bisa.ngomong dan terakhir pemain muda Hapidin mantan pemain bola Persibat Batang, Jawa Tengah terpaksa harus rela menjual sepatu emasnya seberat 3 hingga 5 kg, dari hasil hadiah pemain TOP Skore Divisi 1 Musim 2014 lalu, entu semua itu membuat kita miris.

Belum lagi kalau bicara perhatian kepada potensi anak bangsa di bidang sepakbola, tentunya kita masih ingat dengan kasusnya Tristan Alif bukan? Persoalan kewajiban Alif harus ditemani orang tua selama di belanda (Ajax) Kemenpora dn Kemlu tak bisa bantu, padahal orang tua alif bersedia kerja apa saja disana walau sekalipun jadi supir di kedutaan. Jadi aneh kalau Kemenpora seperti kebakaran jenggot dengan penolakan yang masuk akal ini. Sampai-sampai media Belanda menulis: "Di tanah airnya, Tristan Alif tidak benar-benar dianggap Messi Indonesia."sindiran-media-belanda-soal-nasib-messi-indonesia

Tulisan ini bukan bermaksud membela Andi Syahputra membabi buta, tapi marilah kita melihatnya dengan bijak seperti apa yang dikatakan Andri Syahputra "Mereka katakan kalau saya memperkuat Tim Nasional Qatar, saya mengkhianati Indonesia. Lihatlah lebih bijak," kicau Andri di akun Twitter pribadinya. Pertanyanya apa yang sudah dilakukan PSSI dan Kemenpora sampai Andir Syahputra seperti sekarang ini?

sumber foto : Offside.co.id
sumber foto : Offside.co.id
Untuk itu mari kita lihat perjalan karir seorang Andi Syahputra.

Andri Syahputra merupakan salah satu dari 12 pesepak bola dari luar negeri yang dipanggil PSSI untuk mengikuti seleksi tim nasional U-19 untuk tampil di Piala AFF U-18 2017 di Myanmar, 4-17 September mendatang. nama lainya seperti Samuel Christianson (berkarier di Spanyol), Syahrian Abimanyu (Spanyol), Nicholas Pambudi (Spanyol), Pancar Nur Widiantono (Spanyol), Adam Putra Firdaus (Spanyol), Excel Favour YT (Italia), Fidelis Kelby Timothy (Italia), Muhammad R Habibie (Italia), George Brown (Inggris), Jack Brown (Inggris) dan Charalamboss Elias David (Yunani).

Nama Andri Syahputra, mungkin masih sangat asing bagi telinga para pecinta sepakbola di tanah air. Ya, Andri Syahputra pesepakbola kelahiran Lhokseumawe, Aceh, 17 tahun silam. Asingnya nama Andri tentu menjadi wajar, mengingat karena Andri Syahputra memang belum pernah sama sekali membela kesebelasan di Indonesia, bahkan untuk timnas junior Indonesia sekalipun.

Andri Syahputra dan keluarga pindah dari Indonesia ke Qatar ketika ia masih berusia lima tahun. Andri meninggalkan bumi pertiwi lantaran ikut dengan sang ayah yang bekerja di bidang gas dan minyak di salah satu perusahaan yang bertempat di negara yang dikenal sebagai pengekspor minyak bumi terbesar di dunia tersebut.

Pada tahun 2005, ketika ia berusia enam tahun, bergabung dengan Al-Khor Community Club (AKC). AKC adalah merupakan sebuah lembaga pendidikan asal di Qatar yang memfasilitasi berbagai bakat luar biasa yang dimiliki, seperti dalam bidang pendidikan dan olahraga.

Di AKC, Andri dibina oleh Muhammad Yunus Bani. Yunus Bani memang ditugaskan untuk menangani anak-anak dari Indonesia yang tergabung di AKC. Lewat tangan dingin pelatih asal Langsa, Aceh tersebut Andri Syahputra mampu tampil mengesankan dan sempat membuat heboh publik Qatar.

Setelah sekian waktu menghabiskan bergabung di AKC, Andri kemudian ditarik oleh Al-Khor Sport Club. Di Al-Khor SC, karena permainan Andri dinilai semakin menjanjikan. Dan hal itulah yang akhirnya membuat salah satu kesebelasan elit di Qatar, Al-Gharafa, memboyongnya.

Pada Februari 2009, Andri masuk ke Aspire Football Academy, dengan status Andri masih tetap sebagai pemain Al-Gharafa. Aspire Footbal Academy adalah merupakan sebuah akademi yang mengumpulkan para pemain berbakat/bertalenta dari berbagai kesebelasan yang ada di Qatar. Bersama Aspire, Andri telah mengikuti berbagai macam turnamen junior yang diselenggarakan di negara-negara sepakbola seperti Italia, Inggris, Spanyol, Jerman, juga di negara-negara Eropa lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun