Pembalap Indonesia di GP 2 Sean Gelael yang saat ini menjadi satu-satunya pembalap asal Indonesia yang masih tersisa tampil di Formula 2 (Sebelum ini bernama GP2) tahun ini (2017). Untuk balapan musim ke duanya ini, Sean tergabung dalam tim Pertamina Arden. Berbeda dengan musim lalu Sean yang bergabung dengan tim Pertamina Campos Racing, pencapaian Sean di GP2 musim lalu, ia berhasil finis di posisi ke-15 dengan meraih satu podium di Austria.
Untuk menghadapi musim balap 2017 ini, seperti yang diberitakan Sean sudah menjalani berbagai persiapan mulai dari latihan fisik sampai dengan kemampuan teknik balap bersama tim barunya Pertamina Arden. Sean juga dikabarkan berkesempatan menjalani 10 kali tes simulator di tim Arden dan tim Formula 1 Red Bull. di sini
Berita bagusnya, Sean yang memang bermimpi untuk berkarier di ajang Formula 1 seperti yang sudah dilakukan pembalap Indonesia Rio Hariyanto. Kini sedikit demi sedikit mulai membuka peluangnya untuk tampil di GP Formula1. Musim ini Sean diberitakan akan menjadi pebalap tes atau Test Driver dari Scuderia Toro Rosso tim Gp Formula1 asal italia.
Ya, Sean akan menjadi pebalap penguji dari tim yang berbasis di Italia tersebut pada balapan di Bahrain, Hungaria, dan Abu Dhabi. Dengan demikian tentu dalam tes tersebut nanti Sean akan dapat merasakan kecanggihan mobil F1 milik Toro Rosso, STR12. Seperti yang disampaikan toro Rosso "Selamat datang Sean! Dia akan menjadi test driver kami di Bahrain, Hongaria dan Abu Dhabi," demikian pernyataan tim Formula 1 Toro Rosso dalam akun media sosial twitter-nya.
Dengan dipercayanya Sean menjadi test driver pebalap formula 1 ini, tentu dengan sendirinya langkah Sean untuk dapat merambah balapan jet darat paling bergengsi di dunia ini, akan semakin mudah dan terbuka. Dengan demikian tentu tampil sebagai tes driver ini Sean Gelael resmi menjadi pebalap kedua Indonesia yang pernah mengendarai mobil F1.
Sebelumnya, Rio Haryanto tampil sebagai pembalap Indonesia pertama yang turun pada balapan F1 musim 2016 lalu bersama Manor Racing. Namun sayang, Rio tidak bisa menjalani balapannya satu musim penuh, ia hanya sempat mencicipi 12 seri balapan saja dan tersingkir karena permasalahan dana sponsor yang tidak mendukung.
“Ya, rasanya seperti mimpi. Tentu ini akan menambah motivasi saya. Ini sekaligus tantangan besar saya. Karena itu, saya juga harus bisa tampil bagus dan konsisten pada balapan F2. Saya tahu ini merupakan kesempatan besar dalam karier balap saya,” kata Sean,
“Terima kasih kepada Toro Rosso yang telah memberi saya kesempatan dan dukungan. Saya masih harus bekerja keras dan tak akan berhenti untuk membuktikan serta membayar kepercayaan ini. Saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang selalu mendukung saya,” kata Sean.
Terpilihnya Sean sebagai pembalap test driver Toro Rosso ini, juga sekaligus membuat sejarah sebagai pebalap pertama yang bukan merupakan pebalap binaan tim Red Bull atau Toro Rosso.
Toro Rosso dikenal sebagai tim junior Red Bull, dalam sejarah F1, tim ini telah menghasilkan beberapa pembalap hebat. Juara dunia empat kali, Sebastian Vettel, kariernya juga diawali di tim ini sebelum naik kelas ke Red Bull. Demikian juga dengan pebalap muda Max Verstappen yang menjadi rising star musim 2016.