Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gelombang Pertama FIFA Matchday, Myanmar Untung Indonesia Buntung!

22 Maret 2017   23:36 Diperbarui: 23 Maret 2017   08:00 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laga resmi FIFA Matchday gelombang pertama (20-28). Antara Timnas Indonesia berhadapan dengan timnas Myanmar sudah sama-sama kita ketahuihasilnya. Indonesia kalah 1-3 dari Myanmar dalam laga yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong Bogor, Selasa (21/3) kemaren.

Laga persahabtan kemaren itu dikatakan menjadi tolok ukur bagi kesuksesan pemusatan latihan (TC) berkala yang sudah dilakukan PSSI. Padahal sesungguhnya kita juga tau bahwa kemenangan dalam pertandingan bertitel FIFA Matchday tersebut tentunya akan berpengaruh pada posisi Indonesia di pringkat FIFA.

Jujur saja dan harus kita akui Timnas Myanmar terlihat lebih serius menghadapi laga kemaren itu. Mereka sepertinya memamfaatkanya secara maksimal kesempatan itu dengan menurunkan skuatnya terbaiknya, yang terdiri dari kombinasi antara pemain muda dan senior/berpengalaman. Karena memang bagi mereka hasil laga persahabatan kemaren itu sekaligus bisa dijadikan evaluasi sebelum mereka menghadapi India (28/3) untuk Kualifikasi Piala Asia 2019.

Sebaliknya Indonesai yang menjadi tuan rumah justru bisa dikatakan terlihat tidak memamfaatkan laga tersebut secara maksimal. padahal laga itu penting artinya dan berpeluang untuk memperbaiki peringkat FIFA yang pada faktanya hanya bisa didapatkan Indonesia dari laga-laga seperti ini.

Inilah yang menjadi pertanyaan besar bagi sebagian pecinta sepakbola nasional, kenapa pada laga yang begitu penting dan berpengaruh bagi peringkat Indonesia tersebut, tidak dimamafaatkan secara maksimal untuk memstikan dapat meraih kemenangan dengan  menurunkan tim terbaiknya. Apa lagi PSSI sudah menargetkan tahun ini akan mencapai peringkat 130-140 Dunia.

Seperti yang dikatakan Sutan Harhara  pemegang lisensi instruktur pelatih nasional itu sesaat sebelum pertandingan. "Saya berbicara dari sisi kepelatihan, jadi bukan hanya kemenangan saja tapi melihat proses sebagai usaha kami. Satu hal yang penting, semua kelompok umur butuh uji coba internasional," dan menambahkan "Myanmar sekarang sudah jauh berbeda kekuatannya di Asia Tenggara. Sekali lagi saya tegaskan kalau sebagai pelatih kami bukan berorientasikan hasil. Ini adalah proses dan tak bisa dinilai menyeluruh,"tutur Sutan

Beberapa waktu yang lalu, saya sempat menulis terkait ini dalam tulisan melihat-keseriusan-pssi-mengapai-target-peringkat-fifa dimana dalam tulisan itu secara jelas mengambarkan apa peluang yang bisa dilakukan untuk dapat meraih 'poin' guna memperbaiki peringkat sesuai dengan target untuk mencapai peringkat 130-140 dunia tersebut.

Berdasarkan dari data yang kita ketahui, beberpa negara di kawasan ASEAN pada rentang waktu FIFA Matchday gelombang pertama ini (20-28 Maret 2017) sudah memiliki berbagai kegiatan pertandingan, baik itu menjalani babak kualifikasi maupun laga persahabatan dengan melibatkan timnas senior mereka.

Seperti yang pernah diberitakan, Thailand akan menjalani kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Asia. Pada 23 Maret 2017, dan menjamu Arab Saudi, lalu pada 28 Maret 2017, Thailand juga akan bertandang ke Jepang, untuk melakukan pertandingan kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. 

Begitu juga dengan Vietnam, dalam kurun waktu yang sama 20-28 Maret 2017. Mereka juga memamfaatkanya untuk beruji coba melawan Taiwan pada 24 Maret 2017, selanjutny melawan Afghanistan di kualifikasi Piala Asia 2019.

Sementara Indonesia yang sesungguhnya hanya bisa melakukan sebatas laga Uji coba saja. Akibat dari sanksi yang dijatuhkan FIFA pada 2015 silam. Sehingga dengan demikian suka atau tidak suka harus dapat menerima nasibnya dicoret dari dari ajang babak kualifikasi Piala Dunia 2018 dan Piala Asia 2019.

Menyiasati kesempatan yang hanya melalui laga Matchday FIFA tersebut, PSSI seperti diberitakan melakukan penjajakan dengan sejumlah negara untuk dapat menggelar pertandingan uji coba. Seperti yang disampaikan oleh Luis Mila ketika usai menemui PSSI (9/2) “Kami akan bermain bulan Maret untuk mencampur tim senior dan junior. Kami ingin pemain muda untuk belajar sama tim senior," dan menambahakan "Saya belum tahu akan bermain dengan siapa di laga FIFA Match Day. Tapi, kalau ada yang akan main tim campuran senior dan junior," ujar pelatih asal Spanyol ini.

Dari sekian negara yang diajak beruji coba, awlnya terdengar kabar positif akan melawan Singapura, tapi sayang laga itu batal karena dalam waktu yang sama mereka juga memiliki jadwal bermain di Dubai, Uni Emirat Arab. Akhirnya hanya Myanmar saja yang bisa dipastikan untuk menjadi lawan uji coba dan direncanakan akan berlangsung 21 Maret 2017 kemaren.

sumber foto : Detiksport.com
sumber foto : Detiksport.com
Awalnya Myanmar dikatakan akan diwakili oleh timnas U-22, namun belakangan Myanmar menegaskan akan menurunkan timnas senior mereka. Sementara Indonesia hanya diwakili oleh Timnas U-22 asuhan Luis Mila. Sebelumnya, sempat dikhawatirkan laga ini tidak akan dihitung FIFA. Karena memang diketahui sejak awal  kedua pihak berencana mengirimkan skuat U-22 mereka. Tapi karena Myanmar mengirimkan skuat senior dan tim terbaik mereka,  maka akhirnya laga ini bisa terdaftar di situs resmi FIFA sebagai pertandingan level A. Yang artinya, pertandingan ini bakal mendapatkan poin dari FIFA.

Ini menjadi menarik karena laga ini tercatat sebagai laga resmi yang masuk kalender FIFA dan berlabel level A, atau timnas senior. 

Myanmar mengirimkan timnas terbaiknya  yang sekaligus nantinya akan berlaga di babak kualifikasi Pra Piala Asia 2019 melawan India. Sementara sebaliknya Indonesia justru menurunkan tim yang hanya diisi oleh pemain berusia junior (22 th) dan pemain debutan di timnas senior. seperti Hansamu Yama dan Evan Dimas yang masing-masing punya caps internasional di tim senior. Jadi timnas kemaren bisa di katakan timnas U-22 namun bersetatus sebagai timnas senior, karena memang seluruh pemain berusia di bawah 22 tahun.

Dengan kondisi itu Luis Milla, berharap agar publik sepakbola nasional, tidak memberikan ekspektasi yang terlalu tinggi kepada anak asuhnya. Karena baginya pertandingan melawan Myanmar tersebut sebagai langkah awal anak asuhnya menuju SEA Games 2017.

Luis Milla pun tidak membebankan apa pun kepada anak asuhnya, karena dianggap mereka baru menjalani laga internasional perdana pada tahun ini. “Laga ini penting. Kami hormati Myamar sebagai lawan kami. Kami sudah melakukan persiapan selama sebulan. Timnas diisi hampir semua pemain muda. Laga melawan Myanmar bagai awal perjalanan panjang bagi kami.”

Hasilnya? tentu seperti yang sudah bisa di tebak, timnas Indonesia akhirnya mengalami kekalahan 1-3 walaupun mereka sempat ungul lebih dulu. Dari sisi penguasaan bolapun Indonesia dikatakan jauh dibawah Myanmar (37%) di babak pertama dan di babak kedua malah tambah kedodoran. padahal laga uji coba ini resmi sesuai jadwal FIFA dan berpeluang bagi Indonesia untuk meraih poin.

Sementara menghadapi laga kemaren masyarakat terlanjur berharap kemenangan bagi timnas. Karena itu sudah menjadi  impian mereka. Apa lagi mereka tau saat ini timnas dibawah asuhan mantan pelatih tim nasional junior Spanyol yang sukses meraih trofi Piala Eropa U-21 pada tahun 2011 lalu. 

Tapi yah sudahlah, yang pasti peluang Indonesia di gelombang pertama FIFA Matchday sudah berlalu dengan kekalahan, entah apa yang terjadi pada peringkat FIFA di bulan berikut-kerikutnya. Sesuai jadwal resmi yang sudah di keluarkan FIFA. Untuk tahun 2017 ini, FIFA Matchday akan berlangsung di antaranya tanggal 20-28 Maret, 5-13 Juni, 28 Agustus-5 September, 2-10 Oktober, dan 6-14 November. 

Semoga saja nantinya PSSI bisa memamfaatkan secara maksimal jadwal tersebut diatas dan jangan lupa pintar-pintar mencari lawan tanding yang bisa menguntungkan bagi Timnas Indonesia. Ingat laga Matchday tersebut harus diwakili oleh timnas senior kalau memang berharap laga itu bisa masuk masuk/tercatat dalam situs FIFA.

Satu pertanyaan tersisa kalupun laga kemaren bagus untuk pemain muda tentu sebaiknya bukan pada laga resmi yang memberi peluang untuk memperbaiki peringkat bagi Timnas, toh PSSI bisa mencari jadwal diluar jadwal resmi FAFA terebut yang kelas berguna dan berpengaruh pada peringkat FIFA Indonesia. jadi wajar kalau sekali lagi kita bertanya, seriuskah PSSI memperbaiki peringakat FIFA timnas Indonesia?....tanyalah pada rumput yang bergoyang…he..he

Borneo 22 Maret 2017

Salam Olah Raga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun