Berbagai langkah trobosan atau perbaikan terus dilakukan oleh Pemegang otoritas tertinggi sepakbola PSSI yang kini dibawah kepemimpinan Edy Rahmayadi ketua umumnya yang baru untuk periode masa bakti 2016-2020 ini, Semua itu tentu dilakukan demi kemajuan sepakbola Indonesia
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain, menyiapkan beberapa terobosan teknis dan non-teknis untuk Timnas Indonesia. Salah satu terobosan yang sudah dilakukan sebelum ini adalah keberanian PSS dalam memilih pelatih berkelas International dan pernah melatih timnas Spanyol U19,U21,U22 dan U23 dan bahkan ia sempat membawa Timnas U21 Spanyol menjuarai piala Eropa.
Berikutnya kita juga mendengar adanya trobosan mewajibkan bagi pelatih Timnas untuk mengenakan setelan jas selama perjalanan timnas. Tentu ini menjadi sebuah Terobosan yang baru dan positif bagi penampilan timnas. Karena seperti kita ketahui selama ini, pelatih Timnas Indonesia lebih banyak memakai kaus atau jaket.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Media dan Hubungan Internasional PSSI Hanif Thamrin yang mengatakan aturan ‘berjas’ tersebut bertujuan untuk menata ulang identitas PSSI agar lebih modern. "Kini, kami telah memiliki tim media," ujar Hanif, selasa (31/1/2017). Dan menambahkan "Nanti, kami juga akan memunculkan PSSI yang berbeda dari yang dulu," janji Hanif.
Yang juga terbaru adalah PSSI juga melakukan Langkah Branding di Dunia Digital dengan memiliki Channel Youtube PSSI TV. http://bit.ly/2lUTXfE. eperti diketahui selama ini biasanya PSSI mengumumkan sesuatu melalui rilis atau situs resmi mereka. Namun kali ini PSSI mengumumkan nama-nama pemain timnas melalui platform YouTube dengan nama PSSI TV.
Padaa channel youtube PSSI TV tersebut nantinya PSSI akan menampilkan konten-konten spesial yang diharapkan bisa menarik minat para pecinta sepak bola. Seperti wawancara ekslusif pemain dan pelatih atau behind the scene dari perjalanan Timnas.
Trobosan lainya untuk kompetisi Liga Indonesia yang selama ini banyak kedatangan pemain asing. PSSI untuk kedepanya siap membantu para legiun asing tersebut khususnya terkait dalam pengurusan atau mendapatkan izin bekerja di Indonesia.
Memang seperti diketahui selama ini, pemain dan klub harus mengurus sendiri-sendiri  visa kerja para pemain asingnya tersebut. Bahkan dulu seperti yang kita ketahui juga sampai-sampai ada kejadian banyak pemain asing yang bermain tanpa izin resmi. Mereka hanya menggunakan visa kunjungan yang tentunya bertentangan dengan aturan negara.
Hal itu tentu saja menjadi menjadi sorotan bagi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang memang dalam beberapa tahun belakangan ini gencar menyoroti lemahnya pengawasan dan ketegasan klub terkait status para pemain asingnya tersebut seperti yang sudah  terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Jadi Jelang bergulirnya kompetisi resmi liga sepkbola musim 2017 nanti, PSSI dengan pengurus baru ini akan merubah pola atau paradigma lama tersebut dengan menyatakan siap membantu klub-klub agar urusannya dengan BOPI serta Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemennaker) dan Imigrasi bisa lebih diper mudah atau dimudahkan.
Salah satunya sudah di implementasikan pada Piala Presiden 2017 yang sedang berlangsung saat ini. Dimana panitia pelaksana turnamen menerapkan regulasi yang tidak terlalu ketat, sehingga klub bisa mencari atau mendapatkan pemain terbaik sesuai keinginannya.
Terakhir kita juga mendengan adanya kerja sama antara PSSI dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam membentuk Badan Liga Sepakbola Pelajar Indonesia (BLISPI) dengan harapan untuk dapat mengontrol kegiatan sepakbola usia dini dan tingkat pelajar. Lembaga baru ini nantinya juga akan menjadi jembatan dalam mensinergikan Kempora dan PSSI untuk pembinaan sepakbola usia muda U12,U14,U16 yang akan ditata secara konsepsional dan profesional.
BLISPI ini nantinya juga akan bertindak sebagai operator pelaksana dari kejuaraan sepakbola usia muda dan tingkat pelajar. Seperti Liga Sepakbola pelajar (LSP) Piala Menpora U-14 yang akan berlangsung dalam waktun dekat ini yankni bulan April mendatang di Sambas, Kalimantan Barat yang akan diikuti oleh 34 tim perwakilan dari masing-masing provinsi.
Yang lebih menjanjikan lagi tentu adanya perhatian khusus dari pemerintah dalam hal membangun sepak bola Nasional. Pemerintah mengatakan siap membantu federasi sepak bola nasional (PSSI) dalam mewujudkan target prestasi yang henak dicapai. Seperti yang sudah dilakukan pemerintah dalam Ratas pada 24 Januari lalu, dimana Presiden waktu itu sudah meminta kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), juga di Perguruan Tinggi, Menristekdikti untuk memberikan perhatian khusus, baik itu dalam melakukan pembinaan secara berjenjang di sekolah-sekolah, dan memperbanyak sekolah-sekolah sepak bola, dan menggalakkan kompetisi usia dini.
Terkait dengan infrastruktur lapangan sepakbola, Presiden juga menginginkan dibangunnya stadion-stadion sepakbola berstandar internasional serta meminta agar lapangan sepakbola di desa-desa agar diperbanyak. Seperti yang disampaikan waktu itu "Tentu saja penyiapan infrastruktur stadion atau tempat pelatihan yang memenuhi syarat. Saya sudah minta ke Menpora agar lapangan sepak bola di kampung-kampung, di desa-desa agar diperbaiki dan dijaga dipertahankan sebagai ruang publik masyarakat. Jangan sampai lapangan terbuka tersebut dialihfungsikan untuk kepentingan lain, apalagi untuk komersial. Dan sudah seharusnya jumlah lapangan justru semakin diperbanyak," kata Jokowi di Kantor Presiden, Selasa (24/1/2017).
Ok lah kalau begitu, semoga dengan banyaknya pihak yang turut serta membantu atau bekerja sama dengan PSSI dalam membangun sepakbola nasional ini. Tentu diharapkan kedepan percepatan pembangunan sepakbola Nasional ini benar-benar dapat terwujut dan kita menikmati hasilnya…..amin
Borneo 18 Februari 2017
Salam Olah Raga
