Hasilnya mulai terlihat sejak Chelsea melawan Hull City per 1 Oktober lalu, Chelsea turun dengan taktik dan skema 3-4-3. Perlahan tapi pasti, akhirnya Conte bias membawa The Blues sampai seperti saat ini. "Secara umum, ketika Anda mencoba peruntungan di negara lain, Anda harus membawa filosofi Anda. Tak mudah, dan sangat penting untuk menjelaskan keinginan Anda dengan pemain. Mencoba memberi pengertian dan penjelasan soal metode Anda di sini sulit," kata Conte
Hal itu tentu sekaligus menjadi bukti bahwa memang tidak mudah beradaptasi di Liga Inggris, Liga terpanas dan paling bergengsi ini. Hal itu dapat kita lihat dari apa yang terjadi pada Pep Guardiola bersama tim asuhanyan Manchester City. Saat ini mereka terpuruk di peringkat ke lima (42 poin) kelasmen sementara. Terakhir mereka juga baru saja di pecundangi oleh Everton dengan skor telak 4-0 tampa balas.
Padahal kita tentunya sangat paham, sejak ia menangani Barcelona dan Bayern Muenchen, Guardiola selalu berhasil membawa timnya menjadi tim yang nomor satu. Namun apa yang terjadi setelah ia menangani City?, The Citizens terancam tidak dapat tampil di Liga Champions. Saat ini mereka harus berjuang untuk dapat masuk diposisi empat besar kelasmen
"Jika Anda berpikir ingin mengubah sesuatu, ubahlah dengan segera. Itu penting, karena Anda harus segera berkonsentrasi dengan hal baru. Percaya dengan metode dan ide Anda sendiri," ujar Conte
Dengan kesuksesan yang sudah berhasil diraih Antonio Conte saat ini. Ia kini menjadi pelatih asal Italia pertama sepanjang sejarah Liga Primer Inggris yang berhasil menyabet penghargaan “Manager of the Month” sebanyak tiga kali, rekor itupun ia dapatkan secara berurutan yakni Oktober, November dan Desember 2016 lalu
Mantan pelatih Juventus dan Timnas Italia itu hanya butuh waktu tiga bulan saja untuk dapat menyamai rekor pendahulunya Jose Mourinho selama tiga musim di Stamford Bridge. Mourinho memang pernah tercatat tiga kali meraih penghargaan serupa “Managerof the Month” di sepanjang tiga musimnya menjadi nakhoda The Blues, 2004-2007. Yaitu, pada November 2004, Januari 2005, dan Maret 2007.
Melihat pencapain yang fantastis itu, tentu tak berlebihan kiranya kalau Conte saat ini mulai melirik rekor Mourinho lainnya, yaitu bisa langsung merebut gelar juara Liga Premier di musim perdana, seperti debut. Mourinho pada musim 2004-2005. Nah, kalau melihat pencapaian Chelsea sampai sejauh ini (paruh musim) tentu harapan itu tidak berlebihan, faktanya sampai saat ini paruh musim Chelsea unggul (7) poin dari rival terdekatnya Tottenham hotspur.
Hebatnya lagi hal itu, juga diperkuat oleh prediksi atau hitungan dari komputer super, SAM (Sport Analytics Machine) buatan Universitas Salford. "Komputer super" hasil ciptaan Ian McHale,profesor analis olahraga dan Doktor Tarak Kharrat, itu dapat memprediksi hasil pertandingan berdasarkan berbagai faktor. Basisnya adalah kebugaran para pemain dan rata-rata tingkat performa mereka (averege performance level).
Hasil temuan SAM (Sport Analytics Machine) memprediksi the Blues tak akan tergoyahkan di peringkat pertama hingga bulan Mei mendatang. Dalam hitungan SAM, tim asuhan Antonio Conte ini memiliki 64 persen probabilitas memenangkan juara EPL meninggalkan kelima pesaingnya dan meraih juara dengan selisih tujuh angka dari Tottenham. Hal sebaliknya, rival sekota Chelsea, Arsenal dan juara EPL 20 kali Manchester United justru akan kehilangan posisinya di empat besar musim ini,
Ok lah, kalau begitu mari kita tunggu saja, toh sisa pertandingan masih panjang dan masih menyisakan 17 laga lagi dari 38 pertandingan yang harus dijalaninya oleh masing-masing tim, 19 kali laga home dan 19 kali laga away. Berikut Hasil dan Kelasmen sementara Liga Inggris musim-2016-2017
Borneo 17 Januari 2017