Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola

Persebaya Lebih dari Sekadar Ikon Kota Surabaya

4 Januari 2017   23:51 Diperbarui: 5 Januari 2017   00:31 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

’’Hati memang tidak bisa bohong. Hanya Persebaya yang ada di pikiran dan hati saya untuk sepak bola Indonesia. Tapi, semua itu juga bergantung perkembangan nanti seperti apa,’’ Andik Vermansyah

Selangkah Lagi Persebaya akan kembali ikut meramaikan Kompetisi resmi sepak bola di negri ini. Kepastian soal status Persebaya ini, akan diumumkan dalam kongres PSSI di Bandung pada 8 Januari mendatang. Seperti yang disampaikan pak Ketum Edy Rahmayadi "Tidak perlu diminta, saya memang memiliki niat untuk menghidupkan lagi Persebaya," kata Edy dalam pertemuan dengan pengurus, klub internal, dan suporter Persebaya di Graha Pena, Surabaya, beberapa waktu yang lalu.

Tentu harapan itu hendaknya benar-benar dapat terwujud, Sehingga di era kepengurusna baru periode 2016-2020 ini, PSSI kembali menghadirkan secara komplit lima klub ‘legendaris’ dalam perjalanan sepak bola Indonesia. 

Ya, memang tak bisa dipungkiri bahwa Persebaya adalah salah dari lima tim legendaris tersebut. Disamping empat klub lainnya adalah Persija Jakarta, Persib Bandung, PSM Makassar, dan PSMS Medan. Hanya Persebaya lah yang belum mendapatkan tempat di kompetisi resmi PSSI dalam beberapa tahun belakangan ini.

Kalau pertanyaanya di mana Persebaya akan berkompetisi? Sepertinya hal ini sudah tidak menjadi persoalan yang begitu penting sekali bagi para pendukung setianya ‘Bonek’. Karena memang seperti diketahui untuk bermain di liga ISL (Indonesia Super League) saat ini tentu merupakan hal yang sulit. Hal itu sesuai dengan apa yang disampaikan pak Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi "Yang pasti Persebaya tidak akan bermain di ISL (Indonesia Super League). Karena kuota ISL itu 18 tim dan sudah ada yang mengisi. Bisa jadi di Divisi Utama. Tapi, keputusan finalnya 8 Januari," 

Dengan demikian jelas bahwa klub perserta kompetisi resmi nantinya hanya akan diisi oleh 18 klub. Karena memang jumlah Itulah yang direkomendasikan oleh PSSI sebagai peserta resmi kompetisi liga ISL sama seperti periode sebelumnya. 

Harus diakui juga bahwa masalah Persebaya ini memang cukup pelik. Karena jika status Persebaya dipulihkan, tentu akan ada dua klub yang menggunakan nama yang sama, Hal ini diketahui dari keanggotaan PSSI, Bhayangkara FC sepertinya masih tercatat dengan nama Persebaya.

Jadi kalau kita merujuk kepada kongres sebelumnya (Nov’16), tentu bukan tidak mungkin masih ada peluang atau upaya nantinya agar Persebaya tidak mendapatkan kembali pengakuan pada forum Kongres Tahunan tersebut. Karena dengan pemulihan status Persebaya ini jelas akan berpotensi menimbulkan persoalan baru bagi PSS terkait dengan status keduanya. 

Namun yang menarik adalah, dari pemberitaan terakhir kita ketahui, ada dua klub liga ISL yang 'tidak diundang' pada kongres kali nanti. Salah satunya justru adalah Bhayangkara FC, yang selama ini menggunakan nama Persebaya Surabaya. Serta satu lagi Tim Madura United (MU). Kedua nama ini tidak ada dalam daftar yang dirilis resmi PSSI.

Sebaliknya nama Persebaya Surabaya menurut berita terakhir, justru di undang walau hanya sebagai observer pada kongres PSSI nanti bukan sebagai pemilik suara. Sama seperti Kongres PSSI 10 November 2016 lalu, Persebaya juga hadir sebagai observer. Namun ketika itu muncul masalah ketika Gede Widiade yang notabene CEO Bhayangkara FC, diangap menjadi pemilik suara atas nama Persebaya tersebut.

Melihat semua itu tentu menjadi menarik untuk kita tungggu, apa yang akan terjadi pada kongres nanti. Seperti yang ditulis diatas Bhayangkara FC dikatakan tidak termasuk dalam undangan pada kongres kali ini. Namun nama Persebaya Surabaya tetap ada, sementara Persebaya Surabaya (PT PI) sendiri diundang walau hanya sebagai Observer? Memang harus diakui juga bahwa semunya akan kembali lagi kepada keputusan dari para pemilik suara (voters) yang berjumlah total 107 perwakilan tersebut baik dari klub maupun asosiasi. di sini.

Namun sepertinya kali ini voters tidak punya alasan lagi untuk menolak pemulihan status Persebaya. Karena seperti diketahui Persebaya Surabaya saat ini sudah memiliki dasar hukum yang kuat yaitu di bawah naungan PT Persebaya Indonesia.

Apa lagi Persebaya juga sudah mengantongi hak ‘merek’ atas nama dan 'logo' Persebaya dari Departemen Hukum dan HAM. Hal itupun masih diperkuat lagi dengan keberhasilan mereka memenangi gugatan yang diajukan oleh PT Mitra Muda Inti Berlian di pengadilan niaga. 

Dengan demikian tentu sudah tidak ada alasan lagi bagi pemilik suara lainya untuk tidak mengakui eksistensi Persebaya Surabaya. Sudah selayaknya status mereka dipulihkan pada kongres mendatang.

Bonek Jabodetabek
Bonek Jabodetabek
Kalau nantinya yang terjadi, persebaya benar mendapatkan haknya untuk turut berkompetisi dimusim kompetisi mendatang. Tentu hal ini menjadi semakin menarik, karena seperti yang diberitkan Persebaya Surabaya nantinya akan dikelola oleh sebuah perusaan media terbesar di jawa timur yaitu Jawa Pos. 

Berdasarkan pemberitaan yang ada, Jawa Pos sudah sepakat akan mengelola Persebaya dengan membeli 70 persen saham yang ada di PT. Persebaya Indonesia. Sementara 30 persen saham yang tersisa, tetap menjadi milik klub internal.

Pembagian komposisi saham terebut dikatakan sudah disepakati oleh seluruh klub internal yang menjadi representasi Persebaya. Jadi seperti diberitakan saat ini sudah tidak ada saham miliki perseorangan. 

Poin penting lainya dalam kesepakatan tersebut menyebutkan bahwa investor tidak diperkenankan mengalihkan sahamnya ke pihak lain dan tidak bisa membawa Persebaya keluar dari Surabaya. serta Investor berkewajiban membayar seluruh tunggakan utang PT Persebaya Indonesia.

Saat ini kedua pihak praktis hanya menunggu hasil Kongres Tahunan PSSI 8 januari nanti. namun tentu kesepakatan itu tidak bisa dieksekusi jika saja hasil Kongres PSSI nanti kembali menolak pemulihan status keanggotaan Persebaya

Yang perlu dicatat adalah kalau kesempatan kali ini Persebaya kembali gagal hadir di kompetisi resmi PSSI nanti. Tentu hal ini PSSI dianggap kembali menghancurkan mimpi para bonek yang selama bertahun-tahun memperjuangkan nasib klub kebanggaanya Persebaya Surabaya tersebut. 

Bagi mereka jelas klub ini begitu melekat kuat di hati mereka, begitu juga bagi masyarakat Surabaya. Sehingga sesuai judul diata Persebaya Surabaya lebih dari sekadar ikon Kota Surabaya, hal itu tercermin dari betapa besar dukungan yang diberikan masyarakat Surabaya pada klub yang satu ini.

Borneo 04 Januari 2016

Salam OLah Raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun