Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Apakah Kongres PSSI 2017 Menjadi Awal Reformasi Sepak Bola Indonesia?

3 Januari 2017   23:49 Diperbarui: 4 Januari 2017   14:56 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SuperBall.id - Tribunnews.com

Jangan lagi ada upaya dari kelompok tertentu untuk membuat Kongres ini hanya menjadi milik mereka (kelompok) saja. Seperti yang terjadi di Ancol waktu itu, adanya penolakan terhadap pembahasan agenda rekonsiliasi tersebut. Kemudian, dilakukan pemungutan suara. Sebanyak 84 pemilik suara akhirnya menyatakan setuju untuk tidak membahasnya, sementara  hanya 14 suara yang menyetujui pengembalian klub dan pemulihan nama individu exco terhukum tersebut.

Yang membuat kita miris dan mengenaskan adalah, karena pengembalian ketujuh klub dan pemulihan nama baik tersebut tidak disetujui alias ditolak, maka pimpinan Sidang waktu itu meminta perwakilan ketujuh klub termasuk juga tiga (Djohar Arifin, Sihar Sitorus, dan Bob Hippy) dari tujuh exco yang kebetulan mencalonkan diri untuk keluar dari ruang kongres. Padahal, ketiganya sudah dinyatakan lolos sebagai calon ketua umum dan exco oleh Komite Pemilihan yang dipimpin Agum Gumelar. 

Sejatinya mereka itu di undang untuk hadir dan sudah disepakati sebelumnya akan dikembalikan keanggotaannya atau dipulihkan nama baiknya. Namun apa yang terjadi kemudian, kongres berubah menjadi ajang mempermalukan mereka. Dengan demikian tentu menjadi wajar jika ada pihak yang mengangap bahwa masih ada dendam diantara mereka. 

Semoga saja hal seperti tidak terjadi lagi pada kongres mendatang karena jelas hal ini dapat mencederai semangat rekonsiliasi seperti yang diinginkan pemerintah.

Satu lagi yang menjadi harapan kita semua tentu adalah, jangan sampai reformasi sepak bola Indonesia yang sudah dibangun ini hanya menjadi fatamorgana, sementara PSSI kembali ke masa lalu. Cukup sudah rasanya pengorbanan setahun terisolasi dalam menjalani saksi FIFA. 

Kalau ternyata nantinya di lapangan sepak bola Indonesia masih saja tak mau berubah. Jelas tentu ini mengindikasikan bahwa memang Reformasi PSSI yang diinginkan pemerintah kembali gagal. Kepengurusan baru hanya sekadar mengganti casing saja. Sementara software dan hardware masih tetap yang lama.....

Borneo 03 Januari 2016

Salam Olah Raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun