Bulan ini tepatnya tanggl 8 Januari 2017 mendatang, PSSI akan kembali mengelar kongres tahunannya dengan delapan agenda pokok yang akan dibahas. Empat di antaranya merupakan agenda penting yakni penyampaian dan putusan terhadap agenda kongres PSSI sebelumnya yang tertunda pada 10 November 2016 lalu. Mengesahkan keanggotaan baru, Memberhentikan sementara, atau memberhentikan anggota PSSI.
Sementara itu, yang juga tak kalah pentingnya adalah tentu rencana rapat komite eksekutif yang akan membahas masalah Timnas Indonesia. Seperti yang pernah diberitakan PSSI ada rencana untuk menggabungkan program kepelatihan Timnas antara tim senior dengan Timnas U-23. hal itu dilakukan dengan harapan agar adanya kesinambungan program jangka panjang PSSI terkait timnas ke depan jadi bukan hanya untuk SEA Games 2017 melainkan juga untuk persiapan Asian Games & Piala AFF 2018 mendatang.
Jika kita melihat agenda Timnas tahun depan itu, tentu Timnas U-23 yang akan mendominasi jadwal. Selain akan mengikuti SEA Games 2017 di Kuala Lumpur yang hanya memainkan pemain kategori U-22, agenda lainya yakni kualifikasi Piala Asia U-23 2018 pada Juli 2017 nanti.
Seperti kita ketahui Timnas Senior tidak akan menghadapi ajang resmi internasional apapun di tahun 2017 ini. Hal itu jelas merupakan konsekuensi dari sanksi FIFA 2015-2016 lalu, Tim Merah-Putih memang sudah dinyatakan tidak ikut persaingan dalam Kualifikasi Piala Asia 2019 dan Piala Dunia 2018. Dengan demikian praktis tahun depan Timnas hanya akan menjalani pertandingan yang bersifat persahabatan saja.
Sesuai agenda yang dirilis oleh FIFA, bahwa FIFA matchday 2017 akan berlangsung mulai 20-28 Maret, 5-13 juni, 28 Agustus-5 September, 2-10 Oktober, dan 6-14 November. Memang untuk event matchday ini tidak ada keharusan bagi Indonesia untuk bertanding sesuai jadwal tersebut di atas. Namun tentu sayang rasanya kalau PSSI tidak memanfaatkannya secara maksimal karena tentu hasil dari laga persahabatan tersebut berguna di samping untuk menambah jam terbang bertanding para pemain, tentu sekaligus juga terkait dengan perbaikan peringkat FIFA Indonesia.
Sebaliknya justru Timnas Junior di tahun 2017 ini banyak agenda resminya. Di antaranya ada tiga agenda kualifikasi dengan tingkatan usia berbeda. Yakni Piala AFC U-23 (Juli), U-16 (September), dan U-19 (Oktober). Dengan demikian jelas bahwa penting artinya bagi PSSI untuk segera menentukan siapa pelatih bagi Timnas Indonesia ke depan baik itu di level senior maupun junior. Kalau sesuai janji Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, mereka akan melakukan persiapan jangka panjang (8 bulan) untuk Timnas Indonesia U-22 yang akan bertarung di SEA Games 19 hingga 31 Agustus 2017 mendatang.
Seperti yang ramai beredar belakangan ini, PSSI menyebut ada enam nama yang sudah masuk kriteria pemilihan pelatih yang akan menangani masing-masing tim mulai dari Timnas untuk U-16, U-19, U-22, Timnas U-16 dan U-19 akan tampil di Piala AFF, Timnas U-22 di Sea Games. Sementara itu kalau sesuai rencana pelatih, Timnas Senior akan digabungkan dengan Timnas U-23/U-22. Di mana nantinya Timnas Senior akan turun pada ajang FIFA Matchday.
Sebagai pecinta sepak bola nasional, tentunya kita hanya bias meraba-raba siapa saja pelatih yang tengah digodok PSSI tersebut. Namun secara pribadi saya berharap untuk level junior U-23/U-22 ,U-19 maupun U-16 pelatih yang akan menanganinya cukup hanya dengan pelatih lokal saja. Seperti Nilmaizar, Rahmad Darmawan, Indra Sjafri. Kalau untuk Timnas Senior karena tidak ada ajang resmi yang akan diikuti sepertinya memang saat ini tidak terlalu urgent sifatnya, namun demikian tentu semua itu terserah seperti apa kebijakan PSSI.
Dari ketiga nama yang saya tulis diatas rasanya Indra Sjafri pantas untuk difavoritkan untuk memimpin kembali para mantan anak didiknya (U-19) tersebut yang memang kini sudah memasuki usia 22 atau 23 tahun. Apa lagi kalau melihat hasil polling yang sempat di lakukan tim Superball.id di mana dari 369 voters yang disurvei beberapa waktu yang lalu (27/12/2016), sebanyak 35% suara lebih justru memilih Indra dibanding nama lainnya. Dalam polling yang dilakukan Superball.id tersebut memang ada nama Roberts Albert ex pelatih PSM, Jaksen Tiago, Alfred Riedl.
Menurut hasil voting tersebut Indra Sjafri dinilai akan mampu membawa Timnas Indonesia kembali gaya permainan yang apik. Apa lagi hal itu sudah dibuktikanya kala menangani di U-19 dulu yang tampil apik baik itu dalam penguasaan bola maupun dalam gaya permainannya yang memang enak untuk dilihat.