Perlahan dan pasti masyarakat pecinta sepakbola di negeri ini mulai melupakan euphoria keberhasilan timnas Piala AFF 2016 lalu. Walau hanya kembali ke fitrahnya sebagai juara dua alias Runer Up.
Kalaupun masih ada rasa kecewa atau menyesal, kenapa mereka gagal yah sudahlah mari lupakan saja. Mari kita tunggu apa yang akan terjadi pada olahraga paling populer ini di tahun 2017 nanti.
Sesuai judul tulisan diatas sepertinya sepakbola Indonesia akan kembali ke tradisinya sepak bola hiburan? Kenapa begitu? Karena, kalau kita ikuti pemberitaan terkait sepak bola nasional ini, sepertinya timnas Indonesia khususnya pada level Senior tidak akan ada agenda ajang internasional apapun yang akan diikutinya di tahun 2017 nanti.
Hal itu terjadi sebagai akibat dari efek sanksi yang dijatuhkan FIFA ke PSSI pada 2015-2016 lalu, Tim Merah-Putih tidak ikut persaingan di Kualifikasi Piala Asia 2019 dan Piala Dunia 2018. Praktis dengan demikian pada tahun depan timnas hanya akan menjalani pertandingan yang bersifat persahabatan.Â
Tak lebih dari itu kecuali di level junior mereka ada hajatan tiga kualifikasi dengan tingkatan usia berbeda seperti Tim Garuda Muda akan berlaga di even Piala AFC U-23 (Juli), U-16 (September), dan U-19 (Oktober) dan satu lagi even SEA Games 2017 yang akan diwakili oleh Timnas U-22 agustus 2017. Sementara untuk khusus untuk even lokal PSSI berencana akan kembali mengadakan turnamen Piala Presiden Februari 2017 mendatang.
Kalau sudah begitu tentu persoalan yang akan kembali dihadapi Indonesia adalah menyangkut bagaimana dengan perbaikan peringkat? Padahal seperti yang kita ketahui dari rilis terbaru peringkat FIFA per 22 Desember 2016 lalu, setelah hajatan AFF Indonesia kembali berhasil merengsek naik lebih maju ke posisi yang lebih baik yaitu di posisi ke 171. Naik delapan tinggkat dari sebelumnya di posisi ke 179. lebih baik dari Kamboja (173), Brunei DS (190) dan Timor Leste (191)
Dengan demikian jelas bahwa keberhasilan skuat garuda yang melejit sampai final di piala AFF lalu sangat patut diapresiasi. Terlebih lagi memang ajang Piala AFF itu mulai tahun ini (2016) sudah masuk agenda FIFA. Dengan demikian kemenangan Timnas Indonesia diajang itu masuk dalam hitungan di peringkat FIFA.
Myanmar sama seperti Timnas Indonesia sam-sama tim semifinalis piala AFF lalu berhasil mencatakan kenaikan yang signifikan, yakni sebanyak tujuh tingkat. The White Angels Myanmar kini ada di peringkat 159. diikuti Malaysia yang turun lima tingkat ke posisi 161, dan Singapura yang juga turun tiga tingkat ke posisi 165,
Beruntung FIFA secara resmi juga mengumumkan jadwal FIFA Match Day (laga persahabatan resmi FIFA), yang tentunya nanti bisa dimaksimalkan oleh negara-negara anggotanya untuk dapat memperbaiki peringkatnya dengan menjalani laga persabahatan atau kualifikasi di sebuah turnamen pada saat kompetisi profesional berjalan. Dengan demikian dari laga match day itu diharapkan ada peluang untuk memperbaiki peringkat FIFA bagi masing-masing negara angotanya. Â
Jadwal Match Day yang dirilis FIFA di sepanjang 2017 nanti antara lain: 20-28 Maret, 5-13 Juni, 28 Agustus-5 September, 2-10 Oktober, dan 6-14 November. Memang untuk semua kesempatan Match Day tersebut tidak ada kewajiban dari Negara-negara anggota termasuk Indonesia untuk mengikutinya sesuai jadwal yang dipatok di atas.
Namun tentu itu bisa meenjadi langkah alternatif yang diberikan FIFA pada negara-negara anggotanya dalam rangka memperbaiki peringkatnya masing-masing. Tentu untuk ini sayang rasanya kalau PSSI tidak memanfaatkanya dengan maksimal, karena melalui duel persahabatan itulah yang PSSI atau sepakbola nasional dapat memperbaiki posisi peringkatnya disamping itu kesempatan itu juga berguna untuk menambah jam terbang bertanding para pemain.
Tanggal 8 Januari 2017 nanti PSSI berencana menggelar kongres tahunannya di Bandung. Kongres tersebut nantinya dikatakan akan mengagendakan sejumlah hal. Seperti yang disampaikan oleh Ketum PSSI Letjen Edy Rahmayadi "Kami akan menggelar kongres tahunan. Salah satu agendanya mengukuhkan Exco. Sebab Exco ini kan masih umum, 12 anggota Exco belum ada tugas pokok sebagai komite tetap, nantinya akan dilantik di situ," ujar Edy usai melakukan rapat, Senin (14/11).
Pada kongres nanti PSSI dikatakan akan membahas banyak hal, termasuk menyelesaikan persoalan klub-klub/orang terhukum dan program-program kerja PSSI. Serta juga membahas rencana-rencana program PSSI kedepanya baik itu jangka panjang maupun jangka pendek. "Kami mempunyai program jangka pendek, menengah dan panjang. Pendek sampai Asian Games 2018, menengah kami siapkan pemain sampai 2020 dan panjang 2024,"lanjut Edy.
Yang menjadi harapan bagi kita tentu adalah semoga saja kongres tahunan PSSI nanti dapat menyelesaikan berbagai PR besarnya terutama terkait dengan persoalan sepakbola di negri ini. Tak terkecuali tentunya persoalan yang dihadapi Persebaya serta beberapa klub lainya.Â
Di samping itu yang juga penting adalah menciptakan/menjalankan lagi kompetisi domestik yang jadwalnya selaras dengan agenda internasional. Sehinga hal-hal seperti padatnya jadwal seperti pada gelaran turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) yang lalu tidak terulang kembali di masa mendatang yang berakibat menjadi banyaknya klub yang keberatan mengizinkan pemainnya bermain untuk timnas, padahal sesungguhnya hal itu tak sepatutnya terjadi…Ok lah kalau begitu ... Selamat merayakan hari natal dan tahun baru 2017 bagi yang merayakan... ’Om telolet Om’. Bravo Sepakbola Indonesia.
Borneo 25 Desember 2016
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H