Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Satu Gol Vietnam di Pakansari, Bisa Jadi Bumerang bagi Timnas

6 Desember 2016   20:52 Diperbarui: 8 Desember 2016   12:55 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melalui perjuangan extra keras akhirnya Timnas Indonesia berhasil sukses memetik poin kemenangan atas Vietnam pada pertandingan leg pertama semifinal Piala AFF 2016, Sabtu (3/12/2016) di Stadion Pakansari, Cibinong Bogor.

Padahal kalau dilihat dari Ball Position sesungguhnya Vietnam lebih menguasai jalanya pertandingan (57%). Vietnam tampil bermain dengan kecepatan, kekompakan dan aksi individu para pemainnya, tidak heran kalau Vietnam terlihat lebih banyak menekan pertahanan Indonesia.

Timnas Indonesia yang turun pada laga itu memang dengan susunan pemain yang tidak seperti biasanya. Karena Fachrudin dan Yanto Basna absen akibat akumulasi dua kartu kuning yang diterimanya di babak penyisihan group. Keduanya digantikan oleh Manahati Lestusen dan Hansamu Yama. Sementara di tengah Opa Riedl juga terlihat lebih memilih duet Bayu Pradana dan Stefano Lilipaly. Sementara Evan Dimas baru dimainkan pada babak kedua begitu juga dengan Boaz Salossa ditandemkan dengan Ferdinan Sinaga di lini depan..

Berkali-kali Vietnam berhasil mengancam gawang Indonesia. Namun beruntung sejumlah peluang yang didapatkan pemain Vietnam tersebut tidak  mampu dikonversi menjadi gol oleh pemainnya. 

Satu gol Vietnam tercipta melalui titik penalty, itupun berbau kontroversi. Karena Benny Wahyudi dianggap melakukan pelanggaran pada Le Cong Vinh di kotak dua belas pas yang akhirnya diganjar hadiah penalti untuk Vietnam oleh wasit asal australia tersebut.

SINDOnews
SINDOnews
Sementara itu Gol bagi timnas Indonesia, tercipta melalui kemelut di depan gawang Vietnam yang sukses dimamfaatkan Hansamu Yama menjadi gol. Proses terjadinya gol tersebut berasal dari tendangan pojok, setelah sebelumnya Boaz Salossa mendapatkan umpan jauh yang membahayakan gawang Vietnam sehingga bola tersebut harus dibuang oleh pemain Vietnam yang berbuah tendangan penjuru.

Sementara gol ke dua yang tercipta melalui Boaz. Gol tersebut lahir berkat skema apik serangan balik umpan panjang dari Abduh Lestaluhu kepada Stefano Lilipaly yang kemudian dilanggar oleh pemain Vietnam di kotak dua belas pas. Sehingga wasit pun menunjuk titik putih hadiah tendangan penalty bagi timnas Indonesia. Boaz sukses mengkonversi menjadi gol sekaligus keungggulan 2-1 bagi timnas Indonesia.

Perlu di catat juga pada laga leg pertama kemaren, Vietnam memang terlihat tampil dengan permainan keras disertai dengan pressure yang ketat, total 15 pelanggaran dilakukan Vietnam (Indonesia 10 pelanggaran). Situasi tersebut membuat Timnas Indonesia menjadi kesulitan dan tidak bisa berkembang permainanya. Akibatnya para pemain timnas sering melakukan kesalahan sendiri. Seperti banyaknya terjadi salah umpan dll. Jelas dengan kondisi seperti itu membuat statistik pertandingan mutlak milik Vietnam dengan penguasaan bolanya mencapai 57 persen berbanding 43 persen milik Indonesia.

Kesuksesan yang diraih timnas di laga leg pertama kemaren itu jelas tak lepas dari strategi permainan efektif diterapkan sang pelatih Opa Ried. Terutama pada babak kedua. Jika pada babak pertama Indonesia bermain rapat di belakang, Pada babak kedua Indonesia bermain rapat di tengah. Ferdinan dan Boaz terlihat lebih aktif dalam mengganggu pemain bertahan Vietnam yang menguasai bola.

Selain itu, Opa Riedl juga memasukkan Lerby Eliandri menggantikan Ferdinan. Dengan target agar supaya lebih sering pemain menciptakan peluang melalui umpan-umpan silang ataupun umpan-umpan panjang memanfaatkan ketangguhan duel udara para pungawa timnas. Ternyata taktik ini cukup sukses, setidaknya seperti yang kita lihat Lerby sempat menciptakan dua peluang pada laga kemaren.

Goal.com
Goal.com
Faktor yang mungkin perlu menjadi perhatian Timnas untuk laga ke dua besok

Kalau mengacu pada laga di stadion pakansari kemaren malam. Harus diakui koordinasi lini pertahanan timnas kurang baik sehingga membuat penjagaan antar pemain di area kotak penalti Indonesia menjadi agak kacau.

Manahati Lestusen sering terpancing mengejar pemain yang berada jauh di luar penjagaanya. Kodisi ini membuat Hansamu dan Benny bekerja keras menghadapi hampir tiga pemain Vietnam di mulut gawang.

Sialnya situasi seperti itu berhasil dimanfaatkan dengan maksimal oleh para pemain Vietnam memang yang tampak dengan leluasa bergerak, melepaskan umpan-umpan silangnya. hal itu terjadi jelas karena penjagaan dari pemain bertahan kurang maksimal.

Begitu juga dengan peran yang dilakukan Andik Vermansah dan Rizky Pora yang juga sering terlihat terpancing untuk bergerak ke tengah. Padahal di sana sudah ada dua gelandang tengah Stefano Lilipaly dan Bayu Pradana akibatnya membuat kedua sayap Vietnam menjadi begitu bebas bergerak.

Beruntung situasi tersebut tidak terjadi di babak kedua, Opa Riedl merubah strateginya dengan merapatkan jarak antar pemain guna menghindari celah yang sering terjadi sebelumnya di antara kedua bek tengah dan kedua gelandang tengah timnas.

Sepakbola.com
Sepakbola.com
Strategi itu terbukti berjalan efektif dan membuat pemain Vietnam tak bisa lagi menyerang lewat sektor tengah, hal itu tentu menyulitkan pemain Vietnam melakukan gempuran ke gawang timnas Indonesia. Dengan Kondisi seperti itu tercatat Vietnam hanya mampu melepaskan enam tembakan ke arah gawang timnas, itupun hanya dua yang tepat mengarah ke gawang. Bandingkan dengan Timnas Indonesia yang berhasil mencatatkan 10 tembakan dengan lima yang mengarah ke gawang

Harapan kita tentu semoga saja gaya pressing yang dilancarkan timnas saat memasuki babak kedua pada laga kemaren yang membuat intensitas serangan menjadi cepat itu muncul pada laga esok malam. Begitu juga dengan strategi Serangan balik Indonesia memang cepat dan ditakuti para pemin vietnam itu juga mucul di pertandingan besok malam. 

Menyadari Indonesia berpotensi memiliki serangan balik yang membahayakan. Mungkin saja besok para pemain Vietnam akan kembali melakukan cara-cara kotor seperti yang mereka lakukan kemaren di Pakansari dengan melancarkan tekel-tekel agresif untuk menekan mental bermain para punggawa timnas . 

Sekali lagi yang penting diketahui adalah Vietnam juga mempunyai peluang besar untuk dapat lolos ke partai final, Apa lagi besok mereka memainkan partai kandang dan mereka juga sudah memiliki modal gol tandang. Tentu kemenangan 1-0 sudah lebih dari cukup bagi The Golden Stars. 

Sekaligus hasil itu cukup tentu untuk menyingkirkan dan memupuskan harapan seluruh pecinta sepakbola nasional yang memang juga sudah terlanjur membumbung tinggi pada ajang pesta sepakbola Negara-negara ASEAN ini...... Selamat berjaung, dan  tetap semangat Timnas Garudaku!

Borneo 06 Desember 2016

Salam Olah Raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun