Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ya Sudahlah, Fakta Timnas Kalah dari Thailand

20 November 2016   21:39 Diperbarui: 20 November 2016   21:58 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laga pertama pada sebuah turnamen International memang biasanya selalu menyulitkan bagi tim manapun yang menjalaninya tak terkecuali bagi timnas Indonesia. Usaha yang dilakukan Timnas Indonesia dalam mengawali laga perdananya di babak penyisihan Grup A Piala AFF 2016 ini memang berakhir dengan kegagalan mereka meraih poin maksimal tiga poin sebagai ‘modal’awal bagi mereka untuk mengamankan langkah untuk menuju ke babak selanjutnya. Timnas Indonesia kalah dari penguasa sepakbola ASEAN selama ini yaitu Timnas Thailand dengan kor 2-4 di Philippines Sport Stadium, Sabtu (19/11/2016) malam.

Tentu hasil ini bukanlah merupakan sebuah hasil yang menjadi harapan bagi kita semua. Namun setidaknya dengan hasil itu timnas sudah membuktikan bahwa mereka masih mampu mengimbangi permainan lawan (juara bertahan Thailand) walau mereka sempat tidur panjang akibat menjalani sanksi FIFA.

Semua itu dapat dibuktikan atau dilihat dari hasil data statistik selama pertandingan kemaren. Dimana skuat Garuda terbukti berhasil mengintimidasi pertahanan Thailand. Hal itu dibuktikan dari data bahwa Timnas Indonesia terbukti berhasil melepaskan 10 tembakan, empat di antaranya mengarah ke gawang. Sementara Thailand yang melepaskan 11 kali tembakan ternyata hanya empat juga yang mengarah ke gawang.

Keunggulan Thailand 2-0 di babak pertama pun, mampu dibalas Boas dan kawan-kawan dibabak kedua hanya dalam waktu tiga menit, dua gol yang tecipta. Tapi sayang kemudian Thailand kembali dapat menceploskan dua gol ke gawang Kurnia Meiga sehingga membuat Thailand menjadi unggul 4-2 dan skor itupun bertahan sampai peluit panjang berbunyi.

Seperti yang ditulis diawal tulisan diatas bahwa laga pertama disetiap kejuaran, pasti menjadi laga yang sulit bagi tim sepakbola manapun yang menjalaninya. Apalagi bagi Timnas Indonesia yang baru untuk pertamakalinya menghadapi pertandingan resmi setelah sekian lama ter’asing dari percaturan sepakbola international. Perlu dicatat  laga kemaren merupakan pertandingan resmi pertama mereka di ajang turnamen sepakbola antar bangsa itu sejak FIFA menjatuhkan sanksi kepada PSSI.

Untuk itu marilah kita lupakan sejenak kekalahan saat melawan Thailan di laga perdana tersebut.. Beruntung pada laga lainya group A yang mempertemukan tuan rumah Filipina melawan Singapura yang ternyata keduanya gagal meraih hasil maksimal pada laga perdananya di Piala AFF 2016 ini. Skuat Filipina dibawah asuhan pelatih Thomas Dooley itu ditahan imbang tampa gol (0-0) oleh Singapura yang di babak kedua hanya bermin dengan 10 pemain di Stadion Sport Complex, Bocaue. Walau

Dengan hasil itu tentu membuat ‘asa’ timnas Indonesia kembali ada. Dibanding kalau diantara keduanya ada ynag berhasil meraih tiga poin tentu kondisi itu akan lebih menyulitkan lagi bagi timnas yang sementara ada diurutan paling buncit kelsmen sementara dengan nol poin. Sementara Singapura dan Filipina masing-masing lumayan masih dapat berbagi angka satu poin. Thailand tampil sebagi pemimpin kelasmen dengan raihan tiga poin.

Selanjutnya tentu menjadi tugas bagi Opa Riedl untuk meng evaluasi para pemainya yang mengisi laga perdana kemaren untuk dapat menyiapkan tim yang tepat guna menghadapi tim tuan rumah Filipina di stadion yang sama yaitu Sport Complex, Bocaue. Walau besok lusa 22 November 2016.

Memang kalau dilihat dari pertandingan perdana timnas kemaren ada beberap pemain yang memiliki rapor yang kurang bagus atau jelek yang mungkin harus di evaluasi oleh Opa Riedl. Seperti, mulai dari sang penjaga gawang Kurnia Meiga yang sempat mengalami kebobolan sampai 4 gol. Kurnia Meiga terlihat beberapa kali melakukan kesalahan atau mengambil keputusannya kurang tepat dalam mengantisipasi bola lawan.

Begitu juga dengan dua pemain belakang Yanto Basna yang sempat dua kali melakukan blunder memebuat dua gol akhirnya bersarang ke gawang Kurnia Meiga. Termasuk juga Fachruddin Aryanto walaupun terlihat lebih baik penampilanya dibanding Yanto Basna namun terciptanya gol ke tiga Thailand lebih karena kegagalanya mengantisipasi serangan yang dilakukan pemain Thailand, sehingga Indonesia kembali tertinggal 2-3 melalui gol Chanathip Songkrasin.

Kesalahan serupa kembali dilakukan Fachruddin ketika pemain Thailand, Teerasil Dangda tampil sebagai penentu kemenangan menutup pesta The War Elephant dipenghujung laga. Sementara Abduh Lestaluhu terlihat sepertinya bukan dalam kondisi terbaiknya. Terlihat ia dengan mudah dapat ditembus pemain Thailand. Bahkan beberapa kali pemain lawan dengan leluasa menerobos pertahanan Indonesia melalui sisi kiri. Hal itu terlihat dari proses terciptanya gol ke pertama thailand di menit kelima diawal lag..

Berbeda dengan ketiga rekanya di atas (Yanto Basna, Fachrudin, Lestaluhu). Bek kanan Beny Wahyudi justru terlihat menikmati pertandingan, ia bermain disiplin sehingga sempat merepotkan pemain Thailand terutama dalam melakukan umpan lambung dari sisi kanan. Ia juga mampu memberikan kontribusi besar ketika barisan penyerang timnas kesulitan merobohkan tembok pertahanan lawan. Hal itu dibuktikan dari terciptanya gol kedua Indonesia yang merupakan berkat umpan lambung yang ia lepaskan dari sisi pertahanan Thailand dan berhasil dikonversi menjadi Gol kedua bagi timnas melalui Lerby Eliandri.

Dari sisi pemain tengah mungkin hanya Bayu Pradana yang masih terlihat demam panggung, ia sepertinya gagal menjalankan instruksi dari sang pelati Opa Riedl penampilanya terlihat kaku baik itu dalam posisi bbertahan maupun menyerang.

Kalau yang lainya terlihat masih Ok, walau Andik kelihatanya tampil sedikit mengecewakan atau mungkin belum panas atau belum tampil dengan top performanya. karena seperti yang kita kenal selama ini Andik biasanya memiliki intrik yang baik dalam hal mencetak gol. Sementara Stefano Lilipaly juga begitu masih belum panas, di beberapa kesempatan ia  terlihat masih kesulitan merepotkan permainan Thailand mudah-mudahan saja di laga berikutnya Stefano dan Andik akan tampil lebih baik. Berbeda dengan Rizky Rizaldi Pora di laga perdana kemaren ia mampu memberikan kontribusi bagi rekanya di depan seperti umpan silangnya yang mampu diselesaikan Boaz Solossa dengan tandukan yang sempurna.

Khusus bagi dua pemain depan perlu kita acungin jempol terutama penampilan Boas. Kapten skuat Garuda tersebut sepertinya mampu menjalankan instruksi Opa Riedl. Ia beberapa kali merepotkan pertahanan Thailand dan mampu mencetak gol pertama bagi Timnas di pertandingan ini. Begitu juga dengan Lerby Eliandry penyerang asal Pusamania Borneo itu juga mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2 dari umpan lambung yang berasal dari Beny Wahyudi yang mampu diselesaikannya dengan sempurna. Sayangnya, hasil imbang yang sudah berada di depan mata buyar berkat dua gol tambahan Thailand.

Ok lah, kalau begitu mari kita tunggu saja laga kedua nanti selasa depan (22/11) saat Timnas berhadapan dengan tim tuan rumah Filipina yang bermain dengan skema permainan 3-5-2. Apakah Opa Riedl akan kembali dengan pola atau memainkan skema 4-4-2 seperti saat bermain melawan Thailand di laga perdana kemaren mari kita tunggu saja dan bantu doa tentunya……….Bravo Sepakbola Indoensia.

Borneo 20 November 2016

SalamOlah Raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun