Sebagai orang tua, tentu kita tidak menginginkan bila si kecil mengalami sakit. Hal itu tentu akan membuat kita menjadi tidak tenang takut terjadi kenapa-kenapa. Nah untuk menghindarinya tentu kita harus memberikan perhatian khusus bagi kesehatanya, terutama dalam hal pemberian obat pada saat ia jatuh sakit. Dalam hal pemberian obat ini tentu kita tidak boleh sembarangan memilih obat tampa ada referensi yang jelas terkait kegunaan dari obat tersebut. Apa lagi ini menyangkut si kecil yang sedang sakit.
Untuk itu, kali ini saya ingin sedikit berbagi cerita tentang pembelian minyak kayu putih yang tidak sesuai sang istri, dulu waktu anak saya masih kecil. Suatu saat istri saya berpesan agar nanti sepulang dari kantor tolong sekalian di belikan minyak kayu putih. Seperti biasa kalau pulang kerja kan biasanya buru-buru ingin cepat sampai dirumah. Apa lagi jarak dari kantor kerumah memang lumayan jauh. Kantor di Jakarta selatan sementara rumah di Bekasi. jadi rata-rata sampai dirumah itu sudah malam. Ditambah lagi dengan kebiasaan saya dan tema-teman sekantor pulangnya menunggu selepas maghrib dengan alasan menghindari macet.
Karena terburu-buru, saya membeli minyak kayu putih tampa peduli apa mereknya yang penting minyak kayu putih. Berikutnya apa yang terjadi sesampai dirumah? sang istri ngomel-ngomel karena saya membeli tidak sesuai dengan apa yang diinginkanya yaitu minyak kayu putih Cap Lang. Sementara bagi saya produk yang saya beli tersebut sudah sesuai yaitu 'minyak kayu putih' toh semua produk yang sama isinya minyak kayu putih juga. Saya sarankan coba saja dulu nanti kalau tidak cocok baru beli lagi, eh...dia malah tambah emosi "Buat anak kok coba-coba" persis seperti iklan Cap Lang yang dulu pernah tayang di televisi.
Jujur hal-hal seperti ini bagi saya dan mungkin juga bagi kalangan orang tua (bapak-bapak) lainya juga jarang memperhatikan hal-hal yang kita angap kecil dan sepele seperti ini. Karena biasanya kita (para bapak) lebih menyerahkan hal seperti ini menjadi urusan si istri, kecuali kalau kondisi si anak menghawatirkan seperti mengalami demam tinggi atau kondisinya memang sudah harus dibawa ke dokter barulah itu menjadi urusan saya dan istri.
Lagi pula kalau kita kembali ke 'tagline' atau 'slogan' dari Iklan Cap Lang “Buat Anak Kok Coaba-coba” jelas penekanannya bertujuan agar orang tua tidak boleh sembarangan dalam memilih obat untuk anaknya. Memberikan obat pada anak harus yang terbaik. Tagline tersebut juga sekaligus memberikan peringatan kepada konsumen agar tidak melakukan 'coba-coba' dalam memilih obat.
Dilihat dari sisi periklanan tagline atau slogan dalam sebuah iklan produk itu sesungguhnya merupakan salah satu cara untuk menghubungkan pihak produsen si pemilik merek dagang dengan konsumennya (sipemakai). Slogan atau tagline tersebut bertujuan untuk memberikan detail singkat mengenai apa yang ditawarkan dan apa dijanjikan. Atau lebih jelasnya bisa dikatakan mencerminkan kepribadian dari produk yang ditawarkan. Dengan demikian apa yang dilakukan Cap Lang dengan taglinenya secara tidak langsung Minyak Kayu Putih Cap Lang sudah memberikan keyakinan pada masyarakat konsumennya akan kualitas dari produk yang ditawarkannya.
Dalam kehidupan sehari-hari cukup banyak slogan dari sebuah iklan yang begitu populer dan akrab di telinga kita. Rata-rata menggunakan bahasa yang sederhana dan unik sehingga mudah untuk diingat. Seperti , Apapun Makanannya, Minumnya Teh Botol Sos**, Aku Dan Kau Suka Dan***, Ada Yang Lebih Bagus Dari H**, Orang Pintar Minum Tolak An*** atau Jeruk Kok Minum Je*** dan terakhir “Buat Anak Kok Coba-Coba” (Minyak Kayu Putih Cap Lang)
Siapa diantara kita yang tidak mengenal minyak kayu putih? Tentunya hampir sebagian besar dari kita pasti sudah mengenalnya dan sudah pernah memakainya. Minyak kayu putih menurut sejarahnya sudah digunakan sejak lama memiliki sifat antiseptik dan antibakteri.
Minyak kayu putih dihasilkan dari destilasi uap ranting dan daun segar pohon kayu putih (Melaleuca leucadendra). Untuk mendapatkan esensnya, daun kayu putih dipetik saat cuaca sedang panas direndam terlebih dahulu di dalam air, lalu disuling. Proses selanjutnya difermentasi selama semalam.