Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola

Prediksi dan Peluang Calon Ketua Umum PSSI Periode 2016-2020

20 Oktober 2016   20:33 Diperbarui: 20 Oktober 2016   20:46 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usai sudah kehebohan drama drama 'ganjang ganjing' penentuan lokasi Kongres PSSI yang dipertontonkan kedua belah pihak PSSI dan Kemenpora. Akhirnya FIFA turun tangan sekaligus memutuskan bahwa Kongres paling lambat 10 November dan lokasinya bertempat di Jakarta. Barulah kemudian drama itu pun dan usai berakhir klimaks bahwa keduanya terpaksa/harus menerima perintah dari pemegang otoritas sepakbola dunia itu. 

Waktu pelaksaan kongres sudah dipastikan mundur, belum terdengar lagi apa lagi drama apa lagi yang akan dilakukan PSSI berikutnya. Karena kalau kita baca dari pemebritaan konon katanya perubahan dari Makassar ke Jakarta itu ternyata katanya sudah sejak awal masuk dalam rencana cadangan mereka (PSSI) jika ada gangguan pelaksaan kongres. bukankah itu menjadi sebuah drama yang berakhir sendu...he....he.....tapi oklah kita tunggu saja drama apa lagi yang akan dilakukan oleh PSSI untuk kedepanya .

Yang jelas saat ini pihak Kesekjenan PSSI sudah harus segera menyiapkan segala sesuatunya terkait dengan  proses persiapan kongres pemilihan 10 november nanti di jakarta. Seperti menyiapkan logistis, undangan sesuai dengan tempat pelaksaan yang sudah ditetapkan FIFA. Dengan demikian kini kita tinggal menunggu pelaksanaan atau realisasi dari kongres pemilihan keyua umum PSSI dan angota Exco sesuai dengan yang sudah ditentukan. 

Dalm Kongres pemilihan calon Ketua Umum dan Exco PSSI periode 2016-20120 nanti. Seperti yang kita ketahui dari proses akhir penjaringan calon ada sembilan nama calon Ketua Umum yang siap bertarung dalam Kongres PSSI, 10 November 2016 di Jakarta mendatang.  Tiga dari sembilan calon tersebut berlatar belakang militer, yakni Letjen (TNI) Edy Rahmayadi (Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat), Jenderal (Purn) Moeldoko (mantan Panglima TNI), dan Brigjen Purn TNI Bernard Limbong (mantan ketua komisi disiplin PSSI).

Berikut Visi dan Misinya  

Letjen (TNI) Edy Rahmayadi  (Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat), dengan Visi, PSSI yang Profesional dan Bermartabat dengan membangun sepak bola Indonesia yang jujur tanpa ada kepentingan politik. Membawa Indonesia tampil di Olimpiade 2024 sementara Misinya, Akan fokus pada pembinaan sepak bola di usia dini dengan memperbanyak kompetisi di berbagai level. Membagi sepakbola Indonesia ke dalam tiga wilayah: timur, tengah dan barat agar bisa memaksimalkan pembinaan untuk penguatan tim nasional. Memperbaiki sistem data base pemain dari seluruh Indonesia.

Jenderal (Purn) Moeldoko (mantan Panglima TNI) dengan Visi, Akan membangun organisasi PSSI yang modern. Dengan menjalankan organisasi dengan prinsip 3R, yakni recruit, retain dan remove. Serta Timnas berprestasi paling tidak di level Asia. sementara Misinya, Tidak ada lagi pemain yang miskin dan membangun kompetisi yang terstruktur dengan baik. Kompetisi menyeluruh di semua lini. Pembinaan SDM, serta menggerakan pemerintah daerah untuk membangun infrastruktur.

Brigjen Purn TNI Bernard Limbong (mantan ketua komisi disiplin PSSI). dengan Visi, Sepak bola Indonesia harus terbebas dari politik. Membangun PSSI mulai dari nol lagi. Sementara Misinya, Akan bersinergi dengan semua elemen, terutama pemerintah. Memaksimalkan pembinaan usia dini dan meningkatkan sport science.

Berikutnya enam calon lainnya berasal dari kalangan sipil, Seperti Djohar Arifin Husein (mantan ketua umum PSSI), Eddy Rumpoko (wali kota Batu), Erwin Aksa (CEO Bosowa Corporation), Kurniawan Dwi Yulianto (mantan pemain timnas), Tonny Aprilani (anggota komite eksekutif PSSI), dan Sarman El Hakim yang belakangan dinyatakan lolos setelah melalui proses banding.

Prof. Djohar Arifin Husin (Mantan Ketua Umum PSSI), dengan Visi, Akan membawa Indonesia berprestasi di pentas internasional. Targetnya membawa Timnas Indonesia juara Piala AFF. sementara Misinya, Akan memperbaiki organisasi internal dengan efisiesi dan produktivitas dalam bidang keuangan, membangun sepak bola usia muda dan membangun sumber daya manusia. Serta meningkatkan sport science dan sport medicine. Menyelenggarakan kompetisi berjenjang serta timnas berjenjang.

Eddy Rumpoko ( Walikota Batu) , dengan Visi, Membangun sepak bola rakyat dari daerah. Serta  Mengembangkan sepak bola lebih luas lagi, tidak hanya di Pulau Jawa tapi Sabang sampai Merauke.  Sementara Misinya, Berjanji akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk membangun sepak bola sehat dan disiplin dari semua ranah. Mulai dari pelatih hingga suporter. Meningkatkan lagi peran PSSI, bagaimana stadion main dimana pun bisa penuh. Serta mencari bibit pemain bukan hanya di kota-kota besar, tetapi juga seluruh pelosok Indonesia.

Tonny Aprilani (Anggota komite eksekutif PSSI) dengan Visi , Membangun sepak bola Indonesia yang jauh lebih baik, modern dan berprestasi dengan merevolusi PSSI. Tidak lagi membawa pengurus yang gagal untuk duduk di PSSI. Misinya, Mengadopsi semua program pembinaan sepak bola yang sudah tersusun baik dari kepengurusan sebelumnya yang sifatnya meningkatkan kualitas persepakbolaan Indonesia. Membentuk timnas kompetisi di level usia 15-20 yang kuat hingga peringkat Indonesia bisa kembali menembus 100 besar FIFA atau dunia.

Sarman El Hakim (Ketua Umum Masyarakat Sepak Bola Indonesia ) dengan Visi, Sepak bola merdeka dan menjadi alat revolusi. Membangun potensi sepakbola nasional yang benar-benar dari dalam. Tidak ada lagi naturalisasi maupun pelatih asing Sementara Misinya,  Akan merevolusi PSSI dengan menarik keluar semua pengurus yang menjadi anggota partai politik di PSSI hingga ada kesamaan visi-misi. Termasuk revolusi sistem keuangan PSSI serta kepelatihan dan wasit Indonesia.

Kurniawan Dwi Yulianto (mantan pemain timnas) dengan Visi,: Ingin membangun sepak bola tanpa rekayasa. Termasuk menghapuskan pencurian umur dalam pembinaan. Sementara Misinya, Ingan menerapkan good governance terkait manajemen PSSI, harus transparan, melindungi pelaku sepak bola, dan sinergi dengan stakeholder. Selain juga melakukan pembinaan usia dini sebagai harga mati meningkatkan prestasi sepakbola nasional.

Erwin Aksa (CEO Bosowa Corporation), Visi, Membenahi PSSI, kerja keras, kerja tulus, dan meraih prestasi. Misi, PSSI memiliki kepemimpinan yang berdedikasi, kemauan dan kewibawaan. Sepakbola Indonesia harus menjadi olahraga yang berkualitas, tanpa itu maka tidak ada Tim Nasional yang berkualitas.

Nantinya kesemua calon tersebut diatas, akan dipilih oleh 107 anggota PSSI yang berhak menggunakan suaranya dalam pemilihan ketua umum pada kongres mendatang. Para pemegang hak suara tersebut terdiri dari 34 Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, 18 klub peserta Liga Super Indonesia (ISL) berdasarkan hasil kompetisi 2014 sebelum FIFA membekukan PSSI, 16 klub peserta kompetisi Divisi Utama, 14 peserta kompetisi Divisi Satu, dan 22 peserta klub kompetisi Liga Nusantara. Tiga pemegang suara lainnya dalam kongres pemilihan mendatang, yaitu organisasi anak di bawah PSSI, seperti asosiasi pemain, asosiasi pelatih dan Asosiasi Futsal Indonesia.

KabarSelebes.com
KabarSelebes.com
Prediksi Pemilihan Ketua Umum PSSI akan berlangsung satu putaran.

Kalau mengacu pada aturan atau tata cara pemilihan ketua umum PSSI sebelumnya, ketua umum terpilih nantinya harus mengantongi 67 persen suara atau dua pertiga dari total 107 pemilik suara sah jika ingin langsung terpilih dalam satu putaran. Namun jika tidak ada yang mendapatkan dua pertiga suara, maka akan dilakukan putaran kedua. Dalam hal ini calon yang mendapatkan paling sedikit suara akan langung dieliminasi/tereliminasi..

Sementara dalam putaran kedua nanti, calon yang terpilih harus mendapatkan suara 50 persen plus satu. Jika dalam putaran kedua ternyata masih tidak ada yang memenuhi lebih dari 50 persen suara, pemilihan akan dilanjutkan putaran ketiga dan seterusnya dengan kembali mengeliminasi calon yang memiliki suara terendah.

Namun yang menarik dari pemilihan ketua PSSI kali ini adalah adanya klaim dari kelompok 85 yang mengatakan saat ini angotanya mereka sudah berjumlah 96 anggota/suara atau voters seperti yang dikatakan oleh GH Sutedjo selaku juru bicara Kelompok 85. Menurutnya, semua anggota Kelompok 85 telah sepakat untuk mengusung Edy Rahmayadi sebagai calon Ketua Umum PSSI periode 2016-2020. “Saat ini, kami sudah berjumlah 96 voters. Kami ini sudah sekitar lima bulan bersama, dan semua mempunyai visi yang sama untuk membangun sepakbola Indonesia yang bermartabat dan berprestasi,” dan menambahkan “Semua voter yang bergabung ini sudah tahu dengan visi dan misi dari Edy Rahmayadi,”

Kalau itu yang terjadi tentu sudah bisa dipastikan bahwa pemilihan ketua umum PSSI nanti akan berlangsung hanya dalam satu putaran saja dan bahkan mungkin bisa terjadi pemilihan secara aklamasi karena dari perhitungan kasar, kalau betul kalim mereka sekarang sudah 96 dari 107 voter tentu untuk pendukung calon lain bersisa 11 suara/voters untuk 8 calon lainya maka selesailah sudah…ha...ha

Tapi Ok lah, Siapa pun nanti yang terpilih sebagai ketua umum dan pengurus PSSI, publik sepakbola tentu berharap agar kepengurusan PSSI mendatang mampu meningkatkan prestasi tim sepak bola nasional. Sehingga Indonesia yang dulu pernah memiliki tim sepak bola yang disegani di ASEAN bahkan Asia ini, dapat kembali bermimpi akan kejayaan itu datang lagi seiring dengan  pembenahan yang akan dilakukan PSSI sebagai pemegang tampuk kekuasaan tertinggi persepakbolaan di negri ini……s e m o g a..

Salam Olah Raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun