Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Apa Betul, Akan Lebih Baik Kalau Andik Dicoret dari Timnas?

13 Oktober 2016   20:22 Diperbarui: 14 Oktober 2016   14:14 1689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berita Bola, Jadwal TV, Hasil Pertandingan dan Prediksi - BolaBanget

Beberapa hari yang lalu ada tulisan terkait bintang sepakbola Indonesia yang namanya sedang dan semakin menonjol di level pemain bintang negara-negara ASEAN saat ini yaitu Andik Vermasyah. Artikel tersebut ditulis oleh rekan K’ers Waldy dengan judul yang mentereng Akan lebih baik kalau Andik dicoret dari Timnas? Jujur sejak membaca tulisan tersebut timbul rasa untuk sekadar menyambung atau mungkin sedikit menangapi tulisan tersebut, namun karena keterbatasan waktu dan kesempatan jadi tertunda-tunda. 

Apa lagi dalam beberapa hari belakangan, isu terkait kisruh lokasi Kongres sepertinya jauh lebih menarik untuk dibahas dibanding hanya untuk sekedar mengomentar tulisan yang sepertinya lebih beraroma kebencian tersebut. Akhirnya saya putuskan lebih memilih isu persoalan lokasi kongres antara Pemerintah/Kemenpora vs PSSI terebut yang didahulukan. Menyangkut lokasi Kongres ini ternyata kemaren sudah dapat diselesaikan dengan dipastikannya Kongres PSSI tersebut akan tetap terselenggara tanggal 17 Oktober nanti namun lokasinya bukan di Makassar serta juga bukan di Yogyakarta seperti yang menjadi polemik selama ini dan akhirnya diputuskan akan berlangsung Jakarta. Hal ini diputuskan menjadi keputusan setelah ada pertemaun antara Kemenpora dengan ketua Komite Pemiliha Agum Gumelar dan PSSI kemaren di gedung Kemenpora (12/10)

Kembali ke topik bahasan jujur saya tidak akan membahasnya satu persatu yang berbau melecehkan dari tulisan tersebut secara khusus, namun saya hanya mengambil poinnya saja yang saya anggap memang penulisanya atau penilaianya berdasarkan kebencian atau rasa ketidaksukaanya saja terhadap sang bintang Andik Vermansyah tersebut. Hal itu bisa terlihat dari perbandingan sikap memujinya dan melecehkan yang diarahkan kepada sang bintang Andik Vermansyah tersebut.

Yang menjadi pertanyaan bagi saya adalah apakah tulisan tersebut betul-betul sudah ditulis berdasarkan data dan fakta sesungguhnya atau hanya melainkan berdasarkan asumsi pribadi saja dari si penulis? Karena menurut saya tulisan itu terlihat lebih menonjolkan ketidaksukaan dari sang penulis dibanding penilaian akurasinya terhadap data dari sang bintang itu sendiri.

Sekali lagi setelah membaca tulisan tersebut dengan seksama memang terlihat jelas adanya penilaian yang bersifat tendesius dari sipenulis, walau untuk itu ada juga memberikan sikap pujian namun yang jauh lebih menonjol adalah melecehkan sang bintang Andik. Untuk itu mari kita lihat beberapa potongan tulisan yang saya anggap cendrung melecehkan sbb :

  • Andik Vermansyah juga begitu digilai di Malaysia,bahkan bintang porn* hebat sekelas Vicky Vette adalah fans Andik Vermansyah.
  • Andik juga adalah pelari yang kencang (hanya sedikit dibelakang Ussain Bolt).
  • Andik bukan pemain yang bisa diajak kerjasama sebagai tim, Andik lebih cocokbermain Futsal ketimbang bola lapangan.
  • Andik tetap seperti Andik yang dulu, yang punya skill olah bola yang mumpuni, sprinter kelas wahid tapi  individualis. Kalau kata saya mah, nggak pake spion Hihihi.
  • Andik nggak bisa bermain sebagai tim, di dua laga persahabatan terakhir Andik sama sekali nggak mampu menunjukkan kalau dia pemain yang layak berada di tim.

Ok sepertinya saya tidak perlu membahas satu persatu dari penggalan tulisan di atas, akan lebih baik jika kita melihat seperti apa profil dari sang bintang ANdik VermaNsyah itu sendiri setelah itu silakan masing-masing kita menilainya.

BolaBanget
BolaBanget
Jujur bagi publik sepakbola dinegri ini tentu sosok seorang Andik Vermasyah sudah cukup dikenal. Bakat besarnya mulai terlihat sejak ia bergabung dengan Persebaya U-18 pada tahun 2007 lalu. Di tahun yang sama, ia juga sukses menyumbang medali emas buat Kotanya Surabaya di Pekan Olahraga Nasional. Andik bergabung dengan tim senior Persebaya pada uia 17 tahun.

Tahun 2011, Andik ikut dipercaya membela Timnas U-23 untuk tampil di pentas SEA Games. Kala itu ia bermain bersama Titus Bonai, Diego Michiels dan lain-lain, Andik berhasil tampil memukau. Namun sayang performa gemilang yang mereka tunjukan kala itu hanya membuahkan medali perak kalah lewat adu penalti dari Malaysia di partai pemungkas.

Berikutnya momentum yang membuat nama Andik semakin berkibar dan dikenal sampai ke dunia International adalah, ketika ia terpilih masuk skuad Indonesia saat uji coba melawan LA Galaxy yang kala itu masih diperkuat sang superstar, David Beckham. kala itu sempat terjadi Insiden yang akhirnya turut membuat nama Andik menjadi benar-benar berkibar yaitu ketika ia mendapat tekel keras dari belakang dengan dua kaki oleh sang maha bintang sepakbola David Beckham tersebut . Di akhir pertandingan sang superstar David Beckham akhirnya meminta maaf sembari memberikan kostum miliknya kepada Andik secara khusus. “Saya merasa tidak enak tadi menendang dia (Andik). Dia pemain yang sangat bertalenta. Jadi, saya menginginkan seragamnya," ujar Beckham

Sejak saat itu bisa dikatakan tingkat popularitas Andik di jagat sepak bola Asia semakin berkibar dan selalu menjadi pusat perhatian. Memang tak bisa dipungkiri setelah berakhirnya era Bambang Pamungkas, bisa dibilang Andik lah menjadi pemain Indonesia yang paling dikenal di level ASEAN ini. Andik menjadi salah satu pemain yang memiliki kemampuan paling menonjol ketimbang pemain lain hal itu diperkuat lagi dengan tampilnya bermain di liga Malaysia membela tim FC Selangor. Namanya pun sempat menjadi buah bibir ketika ia sempat mengikuti tes dan berlatih bersama klub DC united dari liga MLS Amerika Serikat dan klub Ventforet kofu dari J-League  Jepang.

Karena itulah mungkin mengapa akhirnya pelatih kepala Opa Riedl memangilnya untuk bermain bersama Timnas yang sebetulnya sudah tiga tahun ditinggalkanya. Andik turut bermain membela Timnas Indonesia dalam dua laga uji coba saat menghadapi Malaysia dan Vietnam. Hebatnya lagi ia menjadi satu-satunya pemain yang dipangil untuk Timnas tampa melalui seleksi sampai saat ini. Andik pun langsung menjadi andalan saat Indonesia menang melawan Malaysia (3-0) begitu juga saat bermain imbang dengan Vietnam (2-2).

Bukan saja Opa Riedl yang mengangapnya sebagai pemain penting, pelatih Vietnam pun Nguyen Huu mengatakan Andik termasuk salah satu pemain berbahaya yang dimiliki Indonesia dan menjadi ancaman serius bagi timnya. "Pemain yang berbahaya dari Indonesia itu nomor 7 (Boaz), nomor 17 (Irfan), dan nomor 21 (Andik)," katanya. Bahkan media Vietnam pun, The Thao Van Hoa, turut menyebut bahwa Andik sebagai Lionel Messi Indonesia. "Andik Vermansyah lahir pada tahun 1991, bermain di posisi winger. Pada usia 17, Andik menjadi pemain termuda dalam sejarah yang menembus tim utama Persebaya," tulis salah satu kutipan The Thao Van Hoa mengenai Andik.

"Gelandang Indonesia itu juga sempat berlatih di DC United (MLS) dan Ventforet Kofu (J League). Namun, masalah bahasa dan gaya hidup membuatnya meutuskan kembali ke Indonesia. Kini, Andik menjadi pemain Indonesia dengan gaji tertinggi. Kontraknya bersama Selangor bernilai hampir 5 miliar yang berlaku hingga akhir 2017."


Kalau kita kaitkan dengan performanya dalam dua kali uji coba tersebut, memang dalam kedua laga uji coba tersebut ia tidak mencetak gol. Tapi Andik berhasil tampil memperlihatkan kelasnya sebagai pemain yang berbahaya.

Seperti saat bermain melawan Malaysia. Andik terlihat bermain begitu padu dengan Zulham Zamrun. Terlihat sepertinya Opa Riedl sengaja menempatkan Zulham Zamrun dan Andik Vermansyah bermain di kedua sisi sayap. Terbukti keduanya memang terlihat tampil dominan dan disiplin dalam menelusuri pinggir lapangan. mereka berdua terlihat beberapa kali bertukar posisi. Andik yang semula di sayap kanan bergeser ke kiri, begitu juga dengan Zulham yang melakukan sebaliknya. Pergerakan mereka berdua terbukti merepotkan barisan pertahanan Malaysia. Timnas tampil menyerang lewat sayap dengan melepaskan bola-bola panjang ke barisan penyerang yang diisi duet Boaz Solossa dan Irfan Bachdim dan berhasil memhangcurkan Malaysia dengan skor kemenangan telak 3-0 buat Timnas Indonesia.

Begitu juga pada laga kedua saat bertemu Vietnam, Andik kembali memperlihatkan skill individunya yang memang berkelas, ia tampil dengan kecepatan dan karakter ngototnya dan sempat beberapa kali mampu mengelabui pemain belakang Vietnam. Bahkan gol kedua yang diciptakan Irfan Bachdim ke gawang Vietnam pun jelas tidak lepas dari peran seorang Andik Vermansyah. Gol itu lahir dari kemampuanya dan pergerakannya yang luar biasa meliuk-liuk, berhasil mengecoh pemain belakang Vietnam, kemudian ia memberikan umpan kepada Zulham Zamrun yang meneruskannya kepada Irfan Bachdim yang memang berdiri bebas di depan gawang Vietnam hingga akhirnya tercipta lah gol itu,  Skor pun berubah menjadi 2-2 bertahan hingga laga usai.

Jadi sebagai penutup tulisan ini, sekali lagi dari apa yang sudah saya tuliskan diatas, tentu kita mendapatkan gambaran dengan jelas. Apa betul akan lebih baik kalau Andik dicoret dari timnas … silahkan simpulkan sendiri-sendiri Ok........Bravo Timnas Indonesia 

Salam Olah Raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun