Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Apa Betul, Akan Lebih Baik Kalau Andik Dicoret dari Timnas?

13 Oktober 2016   20:22 Diperbarui: 14 Oktober 2016   14:14 1689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan saja Opa Riedl yang mengangapnya sebagai pemain penting, pelatih Vietnam pun Nguyen Huu mengatakan Andik termasuk salah satu pemain berbahaya yang dimiliki Indonesia dan menjadi ancaman serius bagi timnya. "Pemain yang berbahaya dari Indonesia itu nomor 7 (Boaz), nomor 17 (Irfan), dan nomor 21 (Andik)," katanya. Bahkan media Vietnam pun, The Thao Van Hoa, turut menyebut bahwa Andik sebagai Lionel Messi Indonesia. "Andik Vermansyah lahir pada tahun 1991, bermain di posisi winger. Pada usia 17, Andik menjadi pemain termuda dalam sejarah yang menembus tim utama Persebaya," tulis salah satu kutipan The Thao Van Hoa mengenai Andik.

"Gelandang Indonesia itu juga sempat berlatih di DC United (MLS) dan Ventforet Kofu (J League). Namun, masalah bahasa dan gaya hidup membuatnya meutuskan kembali ke Indonesia. Kini, Andik menjadi pemain Indonesia dengan gaji tertinggi. Kontraknya bersama Selangor bernilai hampir 5 miliar yang berlaku hingga akhir 2017."


Kalau kita kaitkan dengan performanya dalam dua kali uji coba tersebut, memang dalam kedua laga uji coba tersebut ia tidak mencetak gol. Tapi Andik berhasil tampil memperlihatkan kelasnya sebagai pemain yang berbahaya.

Seperti saat bermain melawan Malaysia. Andik terlihat bermain begitu padu dengan Zulham Zamrun. Terlihat sepertinya Opa Riedl sengaja menempatkan Zulham Zamrun dan Andik Vermansyah bermain di kedua sisi sayap. Terbukti keduanya memang terlihat tampil dominan dan disiplin dalam menelusuri pinggir lapangan. mereka berdua terlihat beberapa kali bertukar posisi. Andik yang semula di sayap kanan bergeser ke kiri, begitu juga dengan Zulham yang melakukan sebaliknya. Pergerakan mereka berdua terbukti merepotkan barisan pertahanan Malaysia. Timnas tampil menyerang lewat sayap dengan melepaskan bola-bola panjang ke barisan penyerang yang diisi duet Boaz Solossa dan Irfan Bachdim dan berhasil memhangcurkan Malaysia dengan skor kemenangan telak 3-0 buat Timnas Indonesia.

Begitu juga pada laga kedua saat bertemu Vietnam, Andik kembali memperlihatkan skill individunya yang memang berkelas, ia tampil dengan kecepatan dan karakter ngototnya dan sempat beberapa kali mampu mengelabui pemain belakang Vietnam. Bahkan gol kedua yang diciptakan Irfan Bachdim ke gawang Vietnam pun jelas tidak lepas dari peran seorang Andik Vermansyah. Gol itu lahir dari kemampuanya dan pergerakannya yang luar biasa meliuk-liuk, berhasil mengecoh pemain belakang Vietnam, kemudian ia memberikan umpan kepada Zulham Zamrun yang meneruskannya kepada Irfan Bachdim yang memang berdiri bebas di depan gawang Vietnam hingga akhirnya tercipta lah gol itu,  Skor pun berubah menjadi 2-2 bertahan hingga laga usai.

Jadi sebagai penutup tulisan ini, sekali lagi dari apa yang sudah saya tuliskan diatas, tentu kita mendapatkan gambaran dengan jelas. Apa betul akan lebih baik kalau Andik dicoret dari timnas … silahkan simpulkan sendiri-sendiri Ok........Bravo Timnas Indonesia 

Salam Olah Raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun