Tak bisa dipungkiri bahwa kompetisi liga Premier Ingris musim 2016/2017 ini, menjadi musim yang sangat memilukan bagi dua bintang sepakbola kelas dunia asal Pantai Gading Yaya Toure pemegang 113 caps internasional dan ikut memenangkan Piala Afrika pada tahun 2015, serta Bastian Schweinsteiger mantan gelandang Bayern Muenchen pemilik caps 120 untuk timnas Jerman. Fakta bahwa saat ini keduanya sedang dihadapkan pada dua pilihan yang sungguh sulit bagai ‘buah simalakama’ menyelamatkan karir dengan pergi meninggalkan klub atau tetap bertahan namun hanya untuk duduk manis penghias bangku cadangan ?.
Sudah barang tentu kedua pilihan itu menjadi pilihan yang sangat tidak menyenangkan sekali bagi keduanya, suka atau tidak suka tentu akan lebih baik bagi keduanya kalau BAstian Schweinsteiger maupun Yaya Toure untuk segera mengambil keputusan demi karir sepakbolanya yang memang juga sedang mennuju ke masa-masa sisa karirnya. Seperti kita ketahui keduanya saat ini sudah memasuki usia kepala tiga, Yaya Toure (33) dan Bastian Schweinsteiger (32).
Terkait Yaya Toure, sang pelatih Anyar The Cityzen Josep ‘Pep’Guardiola sudah dengan tegas mengatakan bahwa Toure tidak akan bermain untuk Manchester City, hal itu dikatakan jika sang agen Toure tidak minta maaf padanya. Hal itu akibat dari adanya perang kata-kata antara Agen Toure, Demitri Seluk dangan Pep Guardiola terkait pencoretan nama Toure dari skuad City untuk Liga Champions 2016 nanti. Sikap keras yang diperlihatkan Dimitri Seluk tersebut membuat Pep semakin kokoh dengan keputusannya dengan tidak memasukkan nama Yaya Toure di skuad Liga Champions di Manchester City. Padahal kontrak pemainnya yang berusia 33 tahun itu baru akan habis pada musim panas mendatang. Perlu diketahui Yaya Toure bergaji GBP 230.000 atau sekitar Rp 3,9 miliar per minggu.
Begitu juga, nasib yang sama dialami pula oleh Bastian Schweinsteiger dengan manajernya barunya, Jose Mourinho. Manejer baru Manchester United tersebut kelihatanya tidak begitu terkesan dengan penampilan Bastian Schweinsteiger. Tidak mengherankan kemudian Ia lebih memilih membangku cadankannya dari pada menurunkan membela MU. Padahal Bastian Schweinsteiger juga masih memiliki sisa kontrak dua tahun lagi bersama dengan Red Devils. sekedar catatan Musim lalu saat masih bersama Vangaal ia sempat memainkan 18 laga mencetak satu gol. Perlu diketahui Bastian Schweinteiger berpenghasilan GBP 180.000 atau sekitar Rp 3 miliar per minggu.
Sejak awal kedatangan Guardiola di awal musim ini, memang diprediksi Yaya Toure akan tersingkir dari tim utama. Sebelumnya memang sewaktu Yaya Toure masih membela Barcelona (2008) , ia juga sudah menngalami hal yang sama yaitu ketidak cocokan dengan Pep. Yaya Toure yang dibeli dari AS Monaco seharga sembilan juta euro itu memang tidak masuk dalam skema permainan Pep yang kala itu lebih memfokuskan permainan kepada umpan-umpan pendek (tiki taka) dengan mengandalkan kecepatan bermain dalam mencari dan membuka ruang. Sementara Yaya Toure gaya bermainnya dianggap tidak cocok dengan skema yang dipakai Pep Guardiola karena itulah akhirnya ia kehilangan tempat di skuad tim utama, Guardiola lebih memilih memberikan tempat Yaya Toure tersebut kepada Sergio Busquets.
Akhirnya Yaya Toure terbang ke ke Inggris (2010) menuju ke Manchester City yang memang saat itu sedang menjadi kekuatan baru di sepakbola Inggris. Yaya Toure di beli City seharga 30 Juta euro. Di bawah arahan Roberto Mancini, Yaya Toure kembali menemukan performa terbaiknya musim 2011/2012 ia menjadi salah satu aktor penting di balik gelar juara Liga Primer Inggris yang berhasil diraih The Cityzen kala itu.
Empat musim bermain bersama City ternyata mimpi buruk itu kembali hadir di musim 2016/2017 ini, The Cityzen mendatangkan pelatih anyarnya yaitu Pep Guardiola. Tentu bayang-bayang buruknya hubungan pada masa lampau itu kembali menyeruak dalam benak Yaya, Apalagi terbukti belakangan Guardiola memang tidak memasukkan namanya ke dalam daftar skuad City untuk Liga Champions. Melihat keadaan yang seperti ini tentu ada baiknya bagi Yaya Toure untuk segera ambil keputusan kembali pergi atau berpisah dengan Pep mumpung di luar sana masih banyak klub-klub yang mungkin lebih berjodoh dengan Yaya, seperti kedatanganya di City sebelumnya.Â
Situasi yang sama dan tak jauh berbeda juga dialami oleh Bastian Schweinsteiger di Manchester United. Fakta sampai minggu ke tujuh ini ia bahkan belum sekalipun diturunkan oleh sang pelatih ‘The special One’, Mourinho itu. Apalagi dari awal Mourinho sudah menegaskan bahwa ia, Bastian Schweinteiger tidak masuk dalam rencananya skuad yang dip[impinya di Manchester United ini. Jadi tentu dengan demikian tidak mengherankan kalau ia sama sekali belum pernah dimainkan.
Apa lagi sesuai regulasi UEFA yanf bisa memperkuat keputusan Mourinho dimana klub hanya bisa memiliki 21 pemain yang masuk kategori non club-trained dalam daftar 25 pemain mereka sisanya menjadi jatah pemain club trained. Sementara MU saat ini sudah memiliki 22 pemain non club-trained, sehingga satu pemain harus ‘dikorbankan’ nah pilihan itulah yang dijatuhkan pada Bastian Schweinteiger yang memang dianggap layak dikorbankan.