Tentunya kita semu masih ingat dengan Tristan Alif Naufal si bocah ajaib yang sempat menjadi bahan pemberitaan sekitar tiga tahun lalu ketika beredar videonya yang menampilkan ia sedang mempergakan pengolahan bola yang nyaris sempurna. Video itu mendapat tangapan poitif dari berbagai pihak dan banyak ditonton oleh pecinta sepakbola Indonesia. Berkat videonya itulah akhirnya ia mendapat kesempatan menjalani pendidikan singkat sepakbola di negri kincirngin Belanda di akademi sepakbola Ayak Amsterdam Belanda.
Tristan Alif dinilai mempunyai kualitas di atas rata-rata anak se-usianya. Ia juga sempat dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MVP) di Ajax International Camp 2014. ajang yang diikuti oleh 250 anak dari 20 negara berusia 8-16 tahun. Ia juga terpilih menjadi Best Player pada kategori 1v1, yang sekaligus membuat Alif menjadi pemain Asia pertama yang meraih penghargaan tersebut.
Sayangnya untuk bergabung dengan Akademi Ayak Amsterdam Alif terganjal persyaratn mengenai pekerjaan orangtuanya dan gagal bergabung dengan Ajax ketika itu. Setelah itu nasibnya semakin tidak menentu, jalan terjal menghadangnya untuk bisa menuju Eropa. Beruntung akhirnya ada beberapa pihak membantunya dalam menggalang dana agar bisa mewujudkan mimpi masuk ke Akademi sepakbola di Eropa.
Seperti yang diberitakan Andhika Suksmana, CEO Footballicious dan RedCard Indonesia, perusahaan Sports Marketing yang membantu Alif agar bisa bergabung di CD Leganes mengatakan bahwa Saat ini Alif hanya tinggal menunggu proses administrasi terkait izin tinggal untuk bermain di Leganes. Urusan dengan pihak klub sudah selesai rencana 1-2 minggu setelah urusan dokumen selesai, barulah  Alif bergabung dengan tim CD Legana U-13 CD, tim yang batasan usianya satu tahun di atas dia….sukses buat Tristan Alif
Sebelum ini juga ada pemain muda/cilik Indonesia yang menarik minat sejumlah klub luar negeri khusunya Spanyol. Seperti yang baru-baru ini diberitakan ada tiga pemain belia yang dilirik oleh tiga klub La Liga Spanyol. Mereka adalah Syukran Arabia Samual, Vicri Haikal, dan Ardiyanto.
Ketiganya merupakan pemain SBAI yang tampil di turnamen Football Barcelona Cup pada April 2016 lalu. Â Sayangnya, dari ketiga pemain mendapatkan surat undangan resmi untuk melakoni tes di Spanyol tanggal 21 hingga 27 September 2016 itu hanya dua yang bisa berangkat yaitu Syukran Arabia Samuel dan Ardiyanto yang bisa berangkat. Sementra Vicri dikabarkan mengalami sakit dan terpaksa harus absen dalam test tersebut.
Jika mereka berhasil dan sukses dalam menjalani trial tersebut, maka mereka bisa masuk ke salah satu akademi Barcelona, Real Madrid, atau Getafe. Kemaren ( (27/9) seperti diberitakan ke dua pesepakbola muda itu Syukran Arabia Samual dan Ardiyanto, sudah mengakhiri masa uji cobanya  Sejak 22 September, Mari kita tunggu saja berit selanjutnya, apakah ke dua pemain ini benar-benar direkrut oleh klub Spanyol tersebut atau tidak. Jika iya, maka tentunya Indonesia boleh berbangga karena semakin banyak pemain muda Indonesia yang merumput di Eropa.
Dallen dan Mahir kalau dilihat dari profilnya sama-sama pernah memperkuat Timnas Indonesia U-19 yang waktu itu diasuh oleh Fachry Husaini. Sementara Dallen malah juga pernah memperkuat Pelita Bandung Raya saat tampil di Piala Presiden 2015.. Sedangkan Mahir sempat mengikuti seleksi bersama Persija yang waktu itu masih diasuh oleh Rahmad Darmawan guna persiapan tampil di Piala Presiden 2015. Namun, mantan pemain Timnas Indonesia U-16 tak jadi direkrut oleh Tim Macan Kemayoran karena Rahmad lebih memilih merekrut pemain berpengalaman.