Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola

Dendam Membara De Bruyne pada The "Losing" One Mourinho Tuntas Terbalaskan

19 September 2016   19:54 Diperbarui: 19 September 2016   20:14 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedikit kisah yang tercecer dari laga Derby antara Manchester City Vs Manchester United yang hasilnya sudah sama-sama kita ketahui bahwa Manchester City berhasil mempermalukan rekan sekotanya Manchester United dikalahkan dengan dengan skor 2-1 pada laga minggu keempat Liga Utama Inggris di Stadion Old Trafford, Sabtu (10/9/2016) lalu. Kemenangan City di kandang MU itu sekaligus juga membalas kekalahan 0-1 The Citizen sebelumnya dari MU pada pertemuan terakhir musim lalu di Etihad pada 20 Maret 2016.

Aroma persaingan dalam laga itu, bukan hanya menyangkut soal derby Manchester, namun juga terkait dengan rivalitas kedua pelatih, Pep Guardiola di sisi City dan "The Special One" Jose Mourinho, di bench MU, yang merupakan persaingan panas sejak keduanya berkiprah di La Liga Spanyol.

Dengan hasil itu Pep Guardiola sudah berhasil menunjukkan kelasnya sebagai pelatih yang berhasil menang pada derby Manchester pertamanya, mengungguli Jose Mourinho yang sesungguhnya jauh lebih berpengalaman di Liga Inggris. Statistik Liga Utama Inggris kala itu mencatat pasukan Manchester Biru menguasai 60 persen penguasaan bola walau mereka bermain di kandang United. Cty berhasil membuka peluang dengan 18 tembakan ke gawang De Gea, lebih banyak dibanding Manchester United yang hanya mampu menciptakan 14 tendangan dengan hanya tiga yang mencapai sasaran atau on-target.

Kemenangan itu juga sekaligus membuat Manchester City sukses melanjutkan tren positifnya menjalani ke empat laganya di awal musim Liga Utama Inggris itu dengan sempurna. Sampai saat ini minggu ke lima City berhasil memenangkan semua lima laga awalnya sehingga mereka berhak menduduki puncak klasemen sementara. Sementara Manchetser United kembali kalah dari Watford 3-1 pada laga kelima Liga Utama Ingris itu sehingga membuat posisinya semakin terpuruk jauh berada dibawah City di posisi ke 7, dengan 5 laga poin 9 membuat gelar Mourinho berubah menjadi The "Losing" One ...he..he.... sementara city dengan 5 laga menghasilkan 15 poin. 

Ada yang menarik juga dari kemenangan city tersebut yaitu penampilan gemilang dari Kevin de Bruvene yang nyaris sempuran dan mendapat pujian dari sang pelatih Pep Guardiola, ia bahkan juga ikut andil mencetak Gol di laga yang sangat bergengsi dan penuh emosi itu. Disis lain terselip juga ada aroma panas dendam membara dari Kevin de Bruyne yang pernah dibuang sang pelatih MU JoseMourinho karena ia dianggap pemain malas saat ia masih bermain di Chelsea dulu.

Pada laga derby itu sekaligus jadi laga pembuktian antara mantan pemain dan mantan yaitu antara De Bruyne dan Mourinho. De Bruyne menjadi jenderal lapangan tengah pasukan Biru Langit Manchester City. Sementara Mourinho menjadi juru taktik Setan Merah MU. Adanya bara dendam di antara keduanya karena De Bruyne memang memiliki pengalaman pahit ketika ditangani Mourinho.

www.101greatgoals.com
www.101greatgoals.com
Sedikit Kisah antara De Bruyne dan Mourinho.

Kalau melihat penampilan De Bruyne yang gemilang dan berhasil mencetak satu gol pembuka bagi City pada laga itu tentu bisa jadi dikaitkan dengan latar belakang oleh kenyataan bahwa Mourinho pernah tak menganggapnya semasa keduanya masih sama-sama berada di Chelsea pada musim 2013-2014 lalu. Memang kala itu Mourinho benar-benar tak menganggap potensi De Bruyne saat itu.

Selama dua musim ia berseragam Chelsea, De Bruynehanya sempat diturunkan dalam tiga pertandingan. Akhirnya pada Januari 2014, De Bruyne memilih hengkang ke tim Bundesliga Jerman Wolfsburg. Nasib baik perpihak kepada De Bruyne ia menjadi pilihan utama bagi Wolfsburg dalam setiap laganya dan berperan penting mengantar tim tersebut menjuarai Piala Jerman (DFB Pokal) dan Piala Super Jerman (DFL Supercup) pada musim 2013-2014.

Berikutnya De Bruyne pindah ke City dan ikut membawa The Citizens juara Piala Liga Inggris. Rentetan prestasi bagus itu membuatnya menjadi bagian dalam skuat inti sang pelatih Pep Guardiola yang datang awal musim ini. Dia ia pun membuktikan kepercayaan yang diberikan tersebut tidak sia-sia dan kali ini justru Mourinho yang menjadi korbannya dengan membawa City menang atas MU 2-1 dimana ia juga sekaligus menjadi “man of the match” pada laga itu. Mungkin inilah cara yang tepat bagi De Bruyne memberi membalaskan dendam atau member tahu pada Mourinho bahwa pelatih asal Portugal itu telah salah atau keliru memandang dirinya dengan sebelah mata di masa lalu.

msports.net
msports.net
Kevin de Bruyne pemain yang dipilih langsung oleh Roman Abramovich.

Pemandu bakat Chelsea Piet de Visser mengungkapkan sebuah cerita mengenai perekrukan pemain Kevin de Bruyne yang dibuang Jose Mourinho tersebut, Pada 2010, De Visser memantau akademi klub asal Belgia, Genk. Pemandu bakat Chelsea sejak 2005 itu tertarik dengan seorang remaja yang punya skill istimewa. Yaitu De Bruyne. "Saat itu, dia masih 18 tahun. De Bryune punya teknik yang hebat, saya jarang melihat remaja sepertinya. Dia seorang gelandang serang yang mempunyai sentuhan pertama luar biasa dan bisa menciptakan peluang," katanya, dikutip dari Mirror.

Kemudian De Visser meminta semua rekaman mengenai bintang Timnas Belgia tersebut. ia ingin memperlihatkan De Bruyne kepada kepala pemandu bakat The Blues. Namun usulan itu sempat ditolak oleh kepala pemandu bakat Chelsea, "Pemandu bakat kami menyukai De Bryune. Tapi, dia bilang masih banyak yang lebih hebat. Kemudian saya berkata: 'Tidak, dia punya sesuatu yang ekstra'," ujar De Visser.

Berikutnya seperti diberitakan De Vissertak kehilangan akal. Dia langsung menghadap sang Bos besar Chelsea Roman Abramovich. Ternyata sang bos besar Chelsea tersebut langsung tertarik dengan De Bryune selanjutnya sang Bos Chelsea tersebut mengatakan 'De Bruyne harus datang' yang tentunya dengan demikian dapat dikatakan bahwa De Bruyne adalah pemain yang dipilih langsung oleh pemilik Chelsea, Roman Abramovich.


Namun apa yang terjadi kemudian sayangnya, bakat De Bruyne tersebut disia-siakan oleh “the special One“Jose Mourinho. De Bruyne mengatakan Mourinho tidak menyukainya dan ingin secara halus menyingkirkannya dari Stamford Bridge. Menurut De Bruyne, Mou sering membanding-bandingkannya dengan pemain tengah Chelsea lainnya, seperti Eden Hazard, Oscar, Andre Schuerrle, "Pada suatu ketika, dia menunjukkan kepada kami tentang data statistik enam gelandang serang Chelsea. Dia menunjukkan statistik gol, asis, persentase umpan, umpan kunci, dan dribel. Secara halus dia ingin menunjukkan kepada saya bahwa kinerja saya tidak sebagus gelandang serang lainnya," tutur De Bruyne

Pada kesempatan lain, Mourinho juga mengkritisi De Bruyne dengan menyebutnya tidak berlatih secara sungguh-sungguh dalam persiapan menghadapi Steaua Bucharest di Liga Champions. Menyikapi kritikan Mourinho tersebut De Bruyne kemudian berlatih keras, bahkan dikatakan dia sampai menggunakan jatah liburnya. "Tapi, situasi tidak berubah.

Akhirnya ia memutuskan mencari klub baru, De Bruyne bergabung dengan klub asal Jerman, Wolfsburg pada 2014. "Chelsea ingin mempertahankan saya. Bahkan, Mourinho juga bilang kepada saya dia tidak akan membiarkan saya pergi. Tapi, saya merasa semuanya sudah cukup. Saya ingin pergi," tegasnya.

Kisah selanjutnya berlanjut pada awal musim ini 2015-2016, De Bryune direkrut oleh musuh bebuyutan Chelsea, Manchester City. De Bruyne pun sempat membantu City yang mengalahkan Chelsea dengan skor 3-0 di Stamford Bridge Stadium dalam lanjutan Liga Premier Inggris, Sabtu (16/4/2016). Kala itu De Bruyne sempat menyumbang satu assist. "Saya mungkin saja bermain lebih banyak di Chelsea andai mereka tahu reputasi saat ini dan menebus sebesar apa yang telah dikeluarkan City. Itu hal yang wajar dalam bisnis sepakbola."

Salam Olah Raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun