Pemandu bakat Chelsea Piet de Visser mengungkapkan sebuah cerita mengenai perekrukan pemain Kevin de Bruyne yang dibuang Jose Mourinho tersebut, Pada 2010, De Visser memantau akademi klub asal Belgia, Genk. Pemandu bakat Chelsea sejak 2005 itu tertarik dengan seorang remaja yang punya skill istimewa. Yaitu De Bruyne. "Saat itu, dia masih 18 tahun. De Bryune punya teknik yang hebat, saya jarang melihat remaja sepertinya. Dia seorang gelandang serang yang mempunyai sentuhan pertama luar biasa dan bisa menciptakan peluang," katanya, dikutip dari Mirror.
Kemudian De Visser meminta semua rekaman mengenai bintang Timnas Belgia tersebut. ia ingin memperlihatkan De Bruyne kepada kepala pemandu bakat The Blues. Namun usulan itu sempat ditolak oleh kepala pemandu bakat Chelsea, "Pemandu bakat kami menyukai De Bryune. Tapi, dia bilang masih banyak yang lebih hebat. Kemudian saya berkata: 'Tidak, dia punya sesuatu yang ekstra'," ujar De Visser.
Berikutnya seperti diberitakan De Vissertak kehilangan akal. Dia langsung menghadap sang Bos besar Chelsea Roman Abramovich. Ternyata sang bos besar Chelsea tersebut langsung tertarik dengan De Bryune selanjutnya sang Bos Chelsea tersebut mengatakan 'De Bruyne harus datang' yang tentunya dengan demikian dapat dikatakan bahwa De Bruyne adalah pemain yang dipilih langsung oleh pemilik Chelsea, Roman Abramovich.
Namun apa yang terjadi kemudian sayangnya, bakat De Bruyne tersebut disia-siakan oleh “the special One“Jose Mourinho. De Bruyne mengatakan Mourinho tidak menyukainya dan ingin secara halus menyingkirkannya dari Stamford Bridge. Menurut De Bruyne, Mou sering membanding-bandingkannya dengan pemain tengah Chelsea lainnya, seperti Eden Hazard, Oscar, Andre Schuerrle, "Pada suatu ketika, dia menunjukkan kepada kami tentang data statistik enam gelandang serang Chelsea. Dia menunjukkan statistik gol, asis, persentase umpan, umpan kunci, dan dribel. Secara halus dia ingin menunjukkan kepada saya bahwa kinerja saya tidak sebagus gelandang serang lainnya," tutur De Bruyne
Pada kesempatan lain, Mourinho juga mengkritisi De Bruyne dengan menyebutnya tidak berlatih secara sungguh-sungguh dalam persiapan menghadapi Steaua Bucharest di Liga Champions. Menyikapi kritikan Mourinho tersebut De Bruyne kemudian berlatih keras, bahkan dikatakan dia sampai menggunakan jatah liburnya. "Tapi, situasi tidak berubah.
Akhirnya ia memutuskan mencari klub baru, De Bruyne bergabung dengan klub asal Jerman, Wolfsburg pada 2014. "Chelsea ingin mempertahankan saya. Bahkan, Mourinho juga bilang kepada saya dia tidak akan membiarkan saya pergi. Tapi, saya merasa semuanya sudah cukup. Saya ingin pergi," tegasnya.
Kisah selanjutnya berlanjut pada awal musim ini 2015-2016, De Bryune direkrut oleh musuh bebuyutan Chelsea, Manchester City. De Bruyne pun sempat membantu City yang mengalahkan Chelsea dengan skor 3-0 di Stamford Bridge Stadium dalam lanjutan Liga Premier Inggris, Sabtu (16/4/2016). Kala itu De Bruyne sempat menyumbang satu assist. "Saya mungkin saja bermain lebih banyak di Chelsea andai mereka tahu reputasi saat ini dan menebus sebesar apa yang telah dikeluarkan City. Itu hal yang wajar dalam bisnis sepakbola."
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H