Seperti kita ketahui Asosiasi sepakbola dunia (FIFA) sudah membentuk 4 tahapan proses penawaran (bidding) untuk tuan rumah Piala Dunia 2026. Masing-masingnya adalah Pertama fase konsultasi, antara Mei 2016 hingga Mei 2017 Fase konsultasi akan mencakup hal-hal seperti; aspek persyaratan hak asasi manusia, perlindungan lingkungan. Kedua persiapan penawaran antara Juni 2017 sampai Desember 2018 mendatang. Ketiga periode evaluasi penawaran mulai Januari 2019 sampai Februari 2020, Ke empat adalah keputusan akhir yang akan diambil pada Mei 2020.
Bagi negara-negara yang berminat menjadi calon tuan rumah diberi kesempatan untuk mengajukan penawaran resmi mereka hingga batas waktu Desember 2018 nanti. Setelah itu akan dilakukan evaluasi sampai dengan Februari 2020. Mengenai negara mana yang berpotensi besar menjadi tuan rumah pada Piala Dunia 2026 mendatang semuanya masih terbuka kesempatan, Hanya saja kalau melihat peluangnya memang sepertinya peluang Indonesia sulit untuk terkabulkan. Karena seperti kita ketahui setelah Piala Dunia di Rusia 2018 nanti, Qatar menyusul untuk periode berikutnya sebagai Negara Asia menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. dengan demikian sudah barang tentu peluang akan bergeser ke benua yang jauh dari Asia seperti Benua Amerika (Amerika Latin) yang sepertinya akan berpeluang lebih besar.
Mereka sempat mempresentasikan karya mereka di hadapan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi di Graha Pena Surabaya, Sabtu (03/09/16). Seperti yang diberitakan Menpora Imam Nahrawi kaget dan bangga melihat karya dua anak bangsa itu, dan langsung meminta duplikat video rancangan stadion untuk Piala Dunia 2026 tersebut beliau ingin mempresentasikan video itu di depan para pegawai Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), untuk selanjutnya dibawa ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Kelima rancangannya tersebut diberi judul Karya Istimewa untuk Indonesia Merdeka karena memang kebetulan video nya mereka rilis di Youtube tepat  tgl 17 Agustus 2016 lalu, bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 71. Seperti diberitakan mereka bukan hanya rancangan 5 Stadion baru, melainkan mereka juga merancang 7 stadion lama yang direnovasi yang berada di sembilan kota besar di Indonesia. Yakni, Makassar, Bali, Semarang, Jogjakarta, Jakarta, Banjarmasin, Medan, Pekanbaru, dan Bandung. Setiap rancangan mengambil ciri khas budaya daerah setempat.
Hebatnya lagi  stadion rancangan mereka termasuk ramah lingkungan. Seperti rancangan stadion di Semarang. Seluruh atap stadion menggunakan panel surya yang dapat menghasilkan aliran listrik sebesar 10 ribu kWh. Dengan begitu, masyarakat sekitar stadion dapat memanfaatkannya wow.???. dan bukan hanya itu penempatan posisi stadion juga diletakkan pada titik yang memberi kemudahan akses transportasi. Misalnya, dekat dengan bandara, stasiun kereta, atau pusat keramaian lainnya.
Dengan demikian seandainya nanti benar-benar Indonesia terpilih menjadi penyelengara hajatan paling akbar sedunia tersebut,  tentu  pembangunan stadion ditambah dengan penyelenggaraan Piala Dunia tersebut nanti dapat meningkatkan perekonomian negara dan rakyat. karena menurut perhitungan mereka pembangunan stadion-stadion tersebut akan menghabiskan anggaran Rp. 200 triliun untuk stadion baru maupun yang direnovasi. Termasuk untuk pembangunan akses pendukung di sekitar stadion..............luar biasa.
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H