Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

“Garuda Save Palestina” Pesan Tersisa dari Laga INA Vs MAL (3-0)

11 September 2016   06:59 Diperbarui: 11 September 2016   09:10 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Euforia kemenangan timnas Indonesia 3-0 atas Malaysia masih saja terasa sampai sekarang dan masih saja ramai diperbincangkan. Setelah setahun terasingkan dari ajang kancah sepakbola international, Indonesia kembali hadir di ajang perdananya dalam laga persahabatan melawan Malaysia tampil dengan hasil yang tidak mengecewakan dan bahkan meraih kemenangan telak. Tentu ini sangat penting bagi pemain timnas untuk mengangkat moril mereka agar dapat bangkit dari keterpurukan selama ini.  

Begitu juga dengan euforia suporter Indonesia yang juga sudah lama tidak menonton tim kesayanganya menjadi kembali tersalurkan dengan berbagai kreatifitasnya. Hal itu terlihat ketika Timnas Indonesia menghadapi Malaysia di laga persahabatan internasional yang digelar di Stadion Manahan Solo, Selasa (6/9) semalam lalu. Laga yang sekaligus menandai kembalinya timnas bertanding setelah sekian lama absen akibat sanksi FIFA tersebut, suporter Persis Solo atau yang dikenal dengan Pasoepati menampilkan koreografi atraktif sebelum laga di dimulai. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah koreo yang membentuk bendera negara Palestina di tribun belakang gawang.

Dengan demikian dapat dikatakan apa yang dipertunjukan malam itu oleh Psopati, tentunya juga masih meninggalkan cerita yang begitu membekas bagi penonton yang hadir saat itu termasuk kita ynag menonton melalui layar televisi. Apa yang dilakukan para supporter sepakbola Pasopati dengan menampilkan Koreografi luar biasa yang membentangkan tulisan Garuda, bendera Indonesia dan bendera Palestina. Koreografi yang memperlihatkan bendera Palestina itu ternyata juga mendapatkan respon positif dari ulama Palestina. 

Salah satu ulama Palestina, Hanna Ibrahim, mengatakan  "Masya Allah, semoga Allah memberi pahala untuk saudara saudara ku di Indonesia dan Malaysia," pesan serupa juga disampaikan oleh ulama lainya El Ashri, juga mengirimkan pesan serupa atas sikap Pasoepati. "Semoga Allah memberkahi atas usaha kalian dan Allah tetap pelihara kalian," dan menambahkan “Salam hormat untuk bangsa Indonesia, semoga senantiasa dalam kebaikan,” ujar El Ashri

www.cnnindonesia.com
www.cnnindonesia.com
Seperti yang diberitakan karya koreografi itu memang dipersiapkan selama empat hari. Proses penyiapan koreografi itu sendiri cukup rumit, bahkan dikatakan malam sebelum pertandingan, kelompok suporter tersebut sampai berjaga di stadion hingga pukul enam pagi hanya untuk menyiapkan segala sesuatunya. Koreografi yang berlangsung nyaris satu menit itu, Dikatakan menghabiskan dana hingga Rp 9 juta dengan dana yang berasal dari hasil sumbangan secara sukarela oleh para anggota Pasoepati.

Memang seperti apa yang kita lihat pada laga tersebut sebuah hasil karya yang luar biasa yang dilakukan hanya oleh Kelompok penggemar sepakbola khusunya Persis Solo, Pasoepati. Dengan memberikan tribut untuk Palestina berupa koreografi berbentuk bendera Palestina yang mana sebelumnya didahului oleh koreografi menampilkan tulisan GARUDA yang kemudian baru berganti menjadi bendera Merah Putih milik Indonesia. Sesaat kemudian, koreografi berubah menjadi bendera Palestina berwarna putih, hijau, menjadi sebuah tampilan yang luar biasa.

style.tribunnews.com
style.tribunnews.com
Meski Kareografi yang ditampilkan tersebut berhasil menuai rasa simpati, namun aksi yang dilakukan suporter Pasopati ini sesungguhnya tentu terbilang beresiko. Karena seperti kita ketahui belum lama ini sekitar agustus lalu, klub Skotlandia Glasgow Celtic juga terancam dihukum FIFA lantaran suporter mereka membentangkan bendera Palestina saat berlaga melawan salah satu klub asala Israel, Hapoel Be’er Sheva. DISINI. Atasa kejadian tersebut Celtic telah secara resmi dinyatakan bersalah dan atas perbuatan yang dilakukan fansnya tersebut. Untuk itu hukuman bagi Celtic baru akan ditentukan pada 22 September 2016 mendatang. Merujuk kejadian tersebut kita belum tau apa nanti reaksi AFC/FIFA terhadap Indonesia yang nota bene baru saja terbebas dari sanksi FIFA . 

Pada pertandingan Glasgow Celtic Vs Hapoel Be’er Sheva tersebut, para  fans Celtic memang menyerukan untuk pembebasan Palestina. Akibat dari tindakan tersebut mereka pun juga langsung mendapat respon positif dari netizen yang setuju dengan tindakan fans Celtic tersebut. Namun berbeda dengan UEFA yang langsung melakukan penyelidikan setelah usai pertandingan tersebut. hasilnya, Celtic resmi dinyatakan bersalah atas perbuatan fansnya. sementara itu ini merupakan kejadian yang kedua bagi Celtic. Sebelumnya fans mereka juga sempat dihukum UEFA karena mengibarkan bendera Palestina saat melawan KR Reykjavik pada Juli tahun 2014 lalu.


Semoga saja hal yang sama tidak terjadi dengan kita (Indonesia), sehingga kemenangan 3-0 atas malaysia itu tidak tercederai oleh faktor diluar sepakbola, walau diakui bahwa sesungguhnya aksi tersebut mendapat respon positif dari masyarakat maupun dari ulama di Palestina itu sendiri.......... 

Salam Olah Raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun