Kembali kepada apa yang telah kami terapkan dan lakukan pada putra sulung kami, berikutnya ia melanjutkan sekolahnya ke bangku Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Disini pun kami memberi kebebasan untuk ia memilih sendiri SMA atau SMK dan ia memutuskan memilih SMK ( Sekolah Mengah Kejuruan) dengan mengambil bidang studi Tekhnik Jaringan Komputer (TKJ). Kami sekeluarga mendukung penuh keinginannya memilih Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang menjadi pilihanya tersebut dengan harapan agar ia akan bersungguh-sungguh dalam menjalani proses belajarnya. Â
Sampai pada suatu ketika saya membaca tulisan di Kompasiana ini yang membahas tentang kompetisi pemiliha Duta INSAN ( Duta Internet Sehat) program dari Menkoinfo Ketika itu. Selang beberapa waktu setelah itu saya juga sempat menonton dialog terkait dengan adanya kompetisi ini di TV . Kemudian saya 'menantangnya' untuk berpartisipasi sebagai peserta, toh semua proses yang akan dijalani semua dengan sistem Online tampa harus hadir di suatu tempat.Â
Si putra sulung kami menyangupinya, hasilnya nya pun ternyata tidak mengecewakan dari 1200 peserta yang terdaftar dan berasal dari seluruh wilayah Indonesia (seperti yang ada di video dibawah ini), mereka diseleksi lagi menjadi 820 peserta, dan berikutnya mereka disaring lagi menjadi 210 yang kemudian terselekasi lagi menjadi 90 orang hingga akhirnya peserta yang lolos 72 orang untuk dilakukan seleksi. Alhamdulillah putra sulung kami lolos, ia terpilih lolos terpilih masuk dalam 20 besar tinggkat Nasional dan berhak mewakili Kalimantan menuju pengukuhanya di Jakarta. Â Â
Cita-cita anak-anak masih bisa berubah, semua itu bisa terjadi
Menurut pengalamn saya, seiring perjalanan waktu memang kadang cita-cita si anak bisa saja berubah sesuai dengan waktu. Untuk itu tentu kita tidak perlu menyalahkannya cukup memahaminya saja. Justru dengan begitu kita akan menjadi tau telah terjadi perkembangan dalam pola pemikiran si anak. Â Mereka mulai mencerna dan mengamati dan mencari tahu lebih dalam terkait dengan cita-cita yang selama ini dibayangkanya.Â
Beruntung putra sulung kami tersebut masih kokoh dengan dengan cita-cita dan minat besarnya dibidang IT (Informasi dan Tekhnologi) sehingga semua itu masih berlanjut hingga sekarang. Â Saat ini ia sedang melanjutkan studinya S1 program studi Sistem Informasi yang memang bidang diminatinya. Namun demikian sampai dengan saat ini, kami masih merasa belum 100 % dapat 'mewujutkan cita-cita anak'Â sebelum dia menyelesaikan studinya dengan tepat waktu dan membuktikan dirinya akan dapat berperan/berkarya di Industri Kreatif seperti yang diimpikannya. Â
Pentingnya perencanaan pendidikan anak
Ada satu lagi yang juga mungkin ter'amat  penting untuk diketahui adalah terkait dengan perencanaan pendidikan si anak khususnya menyangkut dalam hal pembiayaan. Karena kalau kita melihat ke anggaran pendidikan dari tahun ketahunnya cendrung meningkat, maka tentu akan sangat bijak kalau kita para orang tua mempersiapkan dari awal anggaran dan dana untuk keberlanjutan pendidikan putra putri kita,
Solusi yang mungkin terbaik sekaligus menjadi investasi jangka panjang adalah melalui Asuransi pendidikan. Karena bagaimanapun, perinsip dalam memilih sebuah asuransi, apapun produknya tentu hitungannya tentang kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dimasa depan, sehingga sangat pas jika para orang tua mengantipasinya dengan menjatuhkan pilihan pada sebuah investasi pendidikan yang jelas dan sangat menjanjikan. Dengan menjadi pemegang polis asuransi pendidikan seperti yang ditawarkan oleh PT. Bumiputera, tentu hal ini akan menghilangkan keraguan dan kegamangan kita akan masa depan pendidikan putra putri kita bagi masa depannya.
Asuransi pendidikan memang menjadi pilihan yang perlu menjadi pertimbangan untuk merencanakan masa depan pendidikan anak. Keuntungan dari asuransi pendidikan sudah sangat jelas menjamin ketersediaan dana bagi si buah hati mulai dari jenjang pendidikan taman kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas hingga Perguruan Tinggi. Dengan memiliki asuransi pendidikan membuat kita tentu tidak perlu lagi merasa khawatir memikirkan biaya pendidikan anak nanti, terutama pada saat masa sulit dan risiko terjadi pada keluarga kita dimasa mendatang.
Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 lahir dari sumbangsih tiga guru yang menjadi pelopornya (M.Ng. Dwidjosewojo, MKH Soebroto, dan M. Adimidjojo) dalam Kongres Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) di Magelang, 12 Feberuari 1912. Berpengalaman lebih dari 100 tahun, Bumiputera terus tumbuh berkembang menjadi perusahaan asuransi terpercaya di Indonesia yang mengerti akan pentingnya kesejahteraan keluarga dan pendidikan. Ada berbagai produk asuransi pendidikan unggulan dari Bumiputera yang dapat menjadi pilihan bagi kita dalam menjamin masa depan pendidikan anak-anak masing-masing sbb ;