Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Djukanovic Pelatih PBFC, Wasit Indonesia Merupakan Masalah Terbesar Sepanjang Karir Saya!

22 Agustus 2016   14:17 Diperbarui: 22 Agustus 2016   14:35 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Wasitlah yang jadi masalah terbesar di sepakbola Indonesia. Bukan pemain atau pelatih," Dragan Djukanovic

Harus diakui bahwa buruknya kualitas wasit dalam memimpin sebuah pertandingan sepakbola akan berimbas pada kualitas kompetisi yang berjalan. Padahal kompetisi itu merupakan ajang pembinaan karir bagi pemain sepakbola untuk melangkah ke tahapan yang lebih tinggi yaitu memperkuat tim nasional negara. Jika saja otoritas tertinggi sepakbola (PSSI) masih saja membiarkan hal seperti ini terus terjadi, dengan kata lain tidak memperdulikanya tentu sepakbola Indonesia akan stagnan dan terus berada pada situasi yang terpuruk yang berimbas pada peringkat FIFA Indonesia di level Dunia.

Hal itu lah yang ingin disampaikan oleh Djukanovic sang juru taktik PBFC itu terkait dengan keperihatinannya akan kualitas wasit Indonesia. Menurutnya tim yang berlaga dalam kompetisi di Indonesia sulit meraih kemenangan khususnya pada pertandingan 'tandang', hal itu tak lebih disebabkan oleh faktor wasit. "Wasit adalah masalah paling besar. Namun kita tak bisa berbuat apapun,"tandasnya.

Memang kalau kita mau jujur sudah tak terhitung lagi banyaknya kasus yang berkaitan dengan kepemimpinan wasit dalam memimpin sebuah pertandingan sepakboa di negri ini. Bahkan sampai-sampai terjadi tindakan brutal, pengeroyokan terhadap wasit yang penyebabnya tak lain adalah karena ketidak puasan pemain atas kinerja wasit yang memimpin pertandingan. Walau terkadang sesunguhnya hal itu bukanlah semata berawal dari buruknya kepemimpinan wasit, melainkan juga karena faktor mental pemain yang memang bobbrok dari si pemain. Untuk ini tentu diperlukan pembenahan juga yang tentunya menjadi trangung jawab dari klub asal sipemain. Sekedar catatan berikut daftar-insiden-pengeroyokan-wasit-di-sepakbola-indonesia

www.bola.com
www.bola.com
Fakta bahwa wasit merupakan kunci dari lancar tidaknya sebuah pertandingan sepakbola tentu sudah pasti, namun pada kenyataanya harus diakui juga bahwa wasit sering dijadikan kambing hitam oleh tim yang bermain apa lagi ketika pertandingan tidak berakhir dengan baik. Dan yang yang paling parah lagi adalah wasit dijadikan sasaran kemarahan oleh para pemain yang bertindak semaunya menghakimi wasit yang bersangkutan.

Sebetulnya menurut daftar yang pernah dikeluarkan PSSI beberapa waktu yang lalu. Wasit Indonesia itu tidaklah terlalu jelek-jelek amat. Bahkan dikatakan ada beberapa nama wasit yang sudah masuk ke dalam peringkat wasit terbaik di Indonesia, mereka mengantongi lisensi langsung dari FIFA. Seperti diketahui bahwa kala sudah memegang lisensi FIFA itu, maka sang wasit tersebut sudah berhak untuk memimpin pertandingan internasional yang berada di bawah kendali FIFA.

Namun harus diakui pula bahwa penyebab masih terjadinya aksi-aksi kekerasan terhadap wasit di kancah sepakbola Indonesia itu, disebabkan oleh kian menipisnya tinggkat kepercayaan pemain pada perangkat pertandingan tersebut. Dengan demikian tentu dapat dipastikan bahwa semua itu, karena memang hilangnya respek terhadap aparat pertandingan tersebut. Ditambah lagi dengan tingginya isu persoalan nonteknis, rasa saling curiga terkait dengan tingginya potensi match fixing yang memang bukan lagi menjadi rahasia umum dalam sepakbola di Indoensia, sayang persoalan seperti ini tidak pernah dapat diselesaikan dengan tuntas.

www.gilasport.com
www.gilasport.com
Memang ada juga beberapa faktor lain yang menjadi biang kerok kekerasan di lapangan tersebut selain dari memang buruknya kinerja wasit, yaitu minimnya pengetahuan pemain tentang peraturan di sepakbola. Tapi sejujurnya faktor kepercayaan terhadap kepeminpinan wasitlah yang bisa dipastikan sebagai penyebab utamanya. Untuk ini sudah barang tentu menjadi tangung jawab federasi dan operator kompetisi guna mengurai benang kusut kepemimpinan wasit tersebut. PSSI maupun Operator liga/kompetisi harus segera dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat pecinta sepakbola dan pelaku sepakbola itu terhadap perangkat pertandingan dan kompetisi itu sendiri.

Untuk itu Federasi dan juga operator kompetisi harus dengan cepat menjelesaikan isu-isu soal pengaturan skor, match acting, match setting, dan match fixing atau dengan kata lain ‘Trust’ terhadap tata kelola kompetisi sepak bola nasional itu agar kembali hadir ditengah masyarakat pecinta sepakbola dan juga pelaku sepakbola. Untuk itu tentu dibutuh pengawasan dan pengendalian yang melekat agar ke depannya semuanya dapat berjalan sesuai aturan. Perang terhadap mafia bola,atau bandar judi yang merusak mental dan trust (Kepercayaan) harus tetap terus digelorakan. Semuanya itu tentu kalau kita sama-sama masih menginginkan sepak bola Indonesia dapat berprestasi ke depannya serta jauh dari aksi brutal seperti yang sudah-sudah.

Keputusan-keputusan kontroversi dari wasit seperti tuan rumah yang sering diuntungkan dengan dihadiah penalty tentu harus menjadi perhatian serius. karena hal tersebut ditengarai masih sangat sering terjadi. Memang harus diakui, seperti yang diberitakan usaha kearah itu sudah dilakukan oleh operator penyelengara khususnya pada ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) A dan B, Dimana PT Gelora Trisula Semesta sebagai operator berupaya meningkatkan kualitas wasit yang memimpin pertandingan dengan mendatangkan instruktur wasit asing.

www.indosoccer.id
www.indosoccer.id
Menurut direktur kompetisi dan regulasi PT GTS Ratu Tisha Destria para instruktur wasit itu nantinya akan memberikan sosialisasi ataupun penyegaran tentang laws of the game terbaru dari FIFA kepada wasit-wasit di ISC. “Instrukturnya kemungkinan besar dari AFC dan kami berharap ada juga dari beberapa negara Eropa. Ini sudah kami ajukan ke PSSI. Rencananya, akan datang pada akhir September atau Oktober nanti,”tambah Tisha.

Perlu dicatat juga bahwa PT GTS sudah berlaku tegas kepada wasit berani main mata, dikatakan bahwa sudah sembilan dari wasit ISC A yang sudah di non aktifkan atau diistirahatkan. untuk itu bagi klub yang masih mengeluhkan kinerja wasit agar melaporkan secara resmi ke GTS. “Jadi, kalau ada bukti terkait kinerja buruk wasit silakan disampaikan, pasti akan kami tindaklanjuti dengan cepat. Yang terpenting adalah adanya rasa kepercayaan klub dengan kami, yang dilandaskan niat sama-sama ingin memperbaiki sepakbola Indonesia,”  

Dengan demikian tentu kedepan diharapkan tudingan-tudingan mengenai buruknya kualitas wasit di turnamen ISC ini dapat segera berkurang apa lagi mengingat saat ini turnamen ISC sudah mulai memasuki minggu-minggu krusial. Dimana tim-tim yang berpeluang lolos bisa jadi akan menghalalkan segala cara agar dapat memenuhi ambisinya tampil menjadi yang terbaik ………..Ok lah kalau begitu mari kita tunggu saja sekaligus berharap semoga sepakbola Indonesia menjadi lebih baik kedepanya............amin

Salam Olah Raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun