Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Masih Adakah Asa, Bagi Sepakbola Indonesia di Hari Kemerdekaan Ini?

18 Agustus 2016   08:09 Diperbarui: 18 Agustus 2016   08:27 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal yang sama juga diamini oleh pentolan K-85 lainya yaitu, Ketum Persib Umuh Muchtar terkait dengan terpilihnya Makasar sebagai tempat kongres PSSI dengan dua alasan Pertama, keputusan tersebut menurut Umuh tak melalui perundingan dan pembicaraan resmi dengan para voter. Kedua, secara geografis untuk kemudahan transportasi idealnya kongres digelar di Jakarta. “Seharusnya di Jakarta, saya minta di Jakarta karena lebih mudah dapat pesawat, semua bisa. Semua berharap di Jakarta, ngapain jauh-jauh ke Makassar,”kata Umum Muchtar.

Begitu juga dengan Ketua Asprov Jabar, Duddy S Sutandi, juga menolak tempat berlangsungnya Kongres Biasa PSSI, 17 Oktober di Makassar nanti. Ia mempertanyakan netralitas KLB jika diadakan di Makassar. "Kami mengusulkan KLB kembali dilakukan di Solo karena di kota itu akan lebih kondusif untuk seluruh peserta KLB," jelas Duddy.

Sementara itu Menejemen PSIS Semarang pun juga sepakat dengan mayoritas pemilik suara sah PSSI atau Kelompok 85 tersebut yang tidak menghendaki KLB nanti dilangsungkan di Makassar, Sulawesi Selatan. “Seharusnya penetapan arena KLB pemilihan bisa diputuskan secara fair saat berlangsungnya kongres di Hotel Mercure (Jakarta) lalu. Itu kalau mau benar-benar fair loh ya. Kenapa? Ya saat itu semua voters sedang berkumpul,” ucap CEO PSIS Semarang AS dan menambahkan “Jika saat itu diminta memilih, pasti mayoritas voters memilih Jakarta. Kalau di Jakarta, jauh lebih efektif dan efisien. Kita semua tentunya ingin menyukseskan kongres, bukan hanya PSSI,”  imbuh Yoyok Sukawi.

Hal yang sama juga datang dari klub Bhayangkara Surabaya United (BSU) yang ternyata juga kurang berkenan bila KLB dilaksanakan di Makasar ibu kota Sulawesi Selatan (Sulsel) tersebut. Menurut CEO BSU, Gede Widiade, ada baiknya jika untuk memilih ketua umum (ketum), wakil ketua umum (waketum), dan komite eksekutif (exco) ini, dilakukan di Kota Jakarta. Menurut Gede, Jakarta lebih terjangkau oleh semua pihak. "Kalau lebih terjangkau oleh semua pihak ya di Jakarta,"

Masih dengan penolakan Kongres di Makasar manajer Persatu Tuban, Fahmi Fachroni. juga mengatakan Kongres Pemilihan ketua umum (ketum), wakil ketua umum (waketum), dan anggota komite eksekutif (Exco) periode 2016-2020 sebaiknya digelar di Jakarta. Sebab, kalau di Makassar ditakutkan bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu. "Jakarta lebih netral, akses juga lebih mudah. Saya khawatir kalau di Makassar, akan ditikung pihak lain, sementara selama ini kami berjuang mati-matian," ujar Fahmi. 

Dalam beberapa hari kedepan entah dari mana lagi penolakan-penolakan berikutnya  yang akan muncul. Tentu hal ini membuat kita jadi bertanmya-tanya hanya masalah tempat saja masih juga dipersoalkan. Padahal Direktur PSM Makasar sudah pernah mengatakan akan menjamin akomodasi, mulai dari tiket pesawat, penginapan, dan lainnya. DISINI Yang tentunya jelas ini akan mengurangi beban PSSI sebagai penangung jawab kongres namun ternyata hal ini masih saja dipermasalahkan oleh angota lainya 

Tapi ya sudah lah, mari kita tunggu saja dalam beberapa hari kedepan apa lagi yang akan terjadi, yang jelas penolakan ini tentu bisa dikatakan ada kaitanya dengan pencalonan salah satu calon Ketum PSSI nanti yang berasal dari Makasar yaitu Erwin Aksa, yang akan bersaing dengan beberapa calon lainya seperti Letnan Jenderal Edy Rahmayadi dan Jenderal (Purn.) Moeldoko yang juga digadang-gadang akan ikut bersaing dalam pemilihan ketua umum PSSI nanti. Terakhir tentu yang menjadi harapan kita semua adalah semoga saja kembalinya kejayaan sepakbola Indonesia itu segera dapat terwujut……………..amin.


Salam Olah Raga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun