Yang menarik dari Geoge Weah ini adalah ia sunguh-sungguh mencurahkan tenaga/pikiran dan bahkan hartanya untuk timnas Liberia. pendidikan baginya adalah hal yang diperlukan bagi semua orang-termasuk pesepak bola. "Sepak bola memberi saya sebuah kesempatan dibanding banyak warga Liberia lainnya. Sekitar 80% warga Liberia tidak bekerja dan hanya setengah dari jumlah anak-anak yang bisa pergi ke sekolah dasar. Hanya 1 dari 20 anak yang pergi ke sekolah menengah pertama," dan hal itulah yang membuatnya terlibat dalam kegiatan kemanusiaan agar dapat memastikan bahwa anak-anak memiliki kesempatan meraih pendidikan di sekolah formal. Ia mengkritik pemerintah negara-negara Afrika yang sedikit menganggarkan dana bagi pendidikan anak-anak di negaranya. "Itu pendekatan saya di lapangan sepak bola dan itu adalah pendekatan saya sekarang dalam politik. Saya berkomitmen untuk membantu orang-orang dan negara saya, seperti halnya saya berkomitmen untuk membantu tim saya ketika saya masih seorang pemain."
Menurut Hakan Sukur, ia tidak berniat untuk menghina presiden. Namun, menurut jaksa tweetnya tersebut “jelas terkait” dengan Presiden Turki, dan Pengacara Erdogan, hmet Ozel juga mengatakan bahwa Hakan Sukur sedang berbicara tentang Presiden Turki dan “dapat dipahami bahwa ia melakukan kejahatan”, tambahnya, Juni 2016 ia diadili in absentia dengan dakwaan menghina Erdogan melalui media sosial.
Setelah menyelesaikan karirnya di sepakbola. Hakan Sukur memang dikabarkan mulai merintis karinua di bidang politik dan bergabung dengan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP). Namun setelah kasus korupsi yang menjerat Erdogan dan elit penguasa ia mengundurkan diri pada Desember 2013, dan bergabung dengan Fethullah Gulen, musuh Erdogan. iar juga turut menyuarakan ketidak setujuan akan rencana pemerintah menutup sekolah-sekolah yang dijalankan oleh Gulen
Mantan pemain Inter Milan itu dianggap sebagai bagian dari penyelidikan atas kegagalan upaya kudeta tersebut. Sementara itu ayahnya, Sermet Sukur telah lebih dulu ditangkap Jumat 12 Agustus lalu. Perintah penahanan keduanya diterbitkan oleh pengadilan pada Kamis 11 Agustus. pengadilan di Turki juga menerbitkan perintah penyitaan seluruh rekening, kendaraan, dan aset lainnya atas nama Hakan serta Semet Sukur disita.
Hakan Sukur memulai karir sepakbolanya bermain untuk Galatasaray di Istanbul pada 1992 dan 1995. Hakan Sukur dalam karir sepakbolanya dikenal sebagai 'Sang Raja' atau 'Banteng dari Bosporus' di dunia sepakbola Turki. Sukur juga tercatat sebagai salah satu striker terbaik turki dengan 115 caps (51 gol) untuk Timnas Turki dan ia juga tercatat sebagai pencetak gol terbanyak di liga nasional 383 gol, dan juga pencetak gol tercepat di piala dunia 2002. ia mencetak golnya tercepatnya pada detik ke-11 ketika turki melawan Korea Selatan, Gol itu sekaligus dinobatkan menjadi gol tercepat dalam sepanjang sejarah Piala Dunia. Pada piala dunia 2002 itu Sukur pun sukses membawa Turki ke peringkat ke tiga.
Salam Olah Raga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H