Aduhhhh, ada-ada saja kelakuan dari Mantan ‘Menpora’ periode 2013-2014, si Om Roy Suryo yang suka cengengesan ini. Akibat tidak bisa menahan diri dalam berkomentar akhirnya berujung pada polemik di tengah masyarakat sepak bola khususnya dengan Bonek pendukung Persebaya. Apalagi hal yang dituduhkan itu termasuk persoalan yang sedikit sensitif karena menyangkut orang banyak, yakni ‘Bonek’ Suporter fanatik klub Persebaya. Iya kalau pernyataannya itu benar, nak kalau tidak? Kan malah jadi penambah kisruh suasana.
Roy Suryo seperti diberitakan, sudah menuduh kedatangan para Bonek dalam aksi Gruduk Jakarta beberapa hari yang lalu itu ada yang menunggangi mereka. Menanggapi pernyataan tersebut salah seorang Pentolan Bonek, Riky mengatakan, “Roy itu tak tahu, kalau kami datang ke Jakarta sampai jual barang, menggadaikan yang dipunya, bahkan sampai minjam uang sana-sini.”
Ia mengatakan bahwa pernyataan politisi Partai Demokrat itu menyakiti seluruh perasaan Bonek yang sedang berjuang membela keadilan untuk Persebaya 1927. “Logikanya gini, kalau kami ditunggangi, atau dibiayai, kenapa teman-teman susah payah sampai Jakarta? Ini kami datang ada yang menumpang truk, jalan kaki, estafetan, sampai akhirnya menginjakkan kaki di Jakarta.”
Padahal seperti kita ketahui, sesungguhnya banyak juga pihak yang menyambut positif apa yang dilakukan para Bonek itu dalam memperjuangkan nasib klub yang mereka cintai tersebut. Bahkan Kemenpora pun turut berjanji akan memperjuangkan nasib Persebaya 1927 agar bisa kembali bermain di kancah sepakbola nasional. Begitu juga dukungan juga datang dari anggota exco PSSI itu sendiri, yaitu Toni Apriliani, yang mengatakan sebaiknya Bonek fokus saja berjuang demi Persebaya 1927. Tidak usah hiraukan omongan negatif terhadap perjuangannya ini. Bahkan, ia berani berjanji dan jamin dapat mengembalikan hak Persebaya. "Kami akan hargai kekuatan kuat mereka. Saya bahkan berani jamin, tanggal 17 Oktober saat KLB Persebaya akan diputihkan lagi," tandas Toni.
Pernyataan Roy Suryo tersebut disampaikan dalam dialog di salah satu stasiun televisi nasional sehari sebelum para Bonek bersiap akan kembali pulang ke Surabaya, Roy mengatakan aksi Geruduk Jakarta yang dilakukan Bonek ditunggangi pihak tertentu. Ucapan politikus Partai Demokrat tersebut dianggap melecehkan Bonek. Roy malah menyalahkan rekaman pembicaraan yang beredar itu tak ditampilkan secara lengkap jadi disalahartikan.
Namun, yang menarik adalah Roy Suryo sesuai yang diberitakan enggan menuruti tuntutan Bonek yang mendesaknya untuk meminta maaf secara terbuka tersebut. Malah ia menyebut, jika memang tak merasa bersalah, Bonek tak perlu marah atas pernyataannya. Selain itu, eks Menteri Pemuda dan Olahraga dan politisi Demokrat ini membantah sengaja melecehkan Bonek melalui pernyataannya tersebut. “Ya lalu, kalau tak salah kenapa marah? Tapi logikanya dilihat jernih, Bonek itu datang kan harusnya menyaksikan bola sepak bola, ini jelas-jelas KLB kemarin tak ada agenda Persebaya.”
Roy sendiri tak menampik bahwa memang curiga kedatangan Bonek ini sudah ada yang menunggangi. Karena, beberapa kali dia menangkap ada Bonek yang pamer tiket pesawat. “Ini mereka pulang diberi tumpangan bus. Ada juga yang naik pesawat. Saya sih senyumin saja kalau ada yang mencoba mengadu domba saya,” tegas dia.
Politisi Partai Demokrat itu melanjutkan paham dengan situasi panas Bonek atas pernyataannya. “Saya mengerti. Tetapi saya ulangi lagi, kalau rekaman itu hanya sebagian saja. Gak dari awal,” tandas dia. “Tolonglah liat secara utuh. Masyarakat Indonesia kan cerdas. Kalau andai kata itu benar, kan saya senyum saja. Itu rekaman hanya saja saja yang dipotong,” ucap Roy Suryo
Padahal, seperti yang sudah diketahui juga aksi gruduk Jakarta dilakukan oleh para Bonek baik itu yang berasal dari Surabaya maupun dari luar Surabaya dan bahkan ada dari luar negeri seperti Malaysia. Mereka ada yang estafet menggunakan truk, kereta api, dan bahkan ada yang naik pesawat baik itu dari Surabaya maupun dari luar Jawa seperti Batam dan luar negeri Malaysia.
Terkait dana yang bersifat donasi pun mereka menerimanya, seperti diberitakan tercatat, ada 166 donatur yang secara ikhlas memberikan uangnya untuk biaya ribuan Bonek selama di Jakarta dengan total mencapai angka Rp 46 juta. Sementara dari laporan pengeluaran mereka hanya menghabiskan biaya Rp 36.270.000. Berikut rinciannya DISINI
Sementara itu juru bicara Kemenpora, Gatot S Dewa Broto yang juga turut menyayangkan sikap Roy Suryo yang terkesan menantang Bonek. Menurut Gatot, sebaiknya Roy Suryo memenuhi permintaan Bonek agar masalah tidak memanjang. "Sebaiknya, Pak Roy sebagai mantan menpora bersikap bijaksana dalam menyikapi tuntutan Bonek ke Jakarta. Ini tanpa bukti yang jelas pernyataan Pak Roy," dan menambahkan, "Sebaiknya, Pak Roy sebagai mantan menpora bersikap bijaksana dalam menyikapi tuntutan Bonek ke Jakarta. Ini tanpa bukti yang jelas pernyataan Pak Roy," kata Juru Bicara Kemenpora, Gatot S Dewa Broto.
"Sebenarnya masalah Bonek kan tak asing baginya. Kecuali kalau dia tak pernah bersentuhan dengan persoalan suporter bola." Maka itu, lanjut Gatot, sebenarnya Roy Suryo harus mendukung gerakan Bonek. Lagi pula, menurutnya tak sulit bagi Roy untuk menyikapinya dengan kata-kata bijak yang tak menyakiti perasaan Bonek. "Dia harus sadar pada saat menjadi menpora ada beberapa pihak yang dengan mudahnya diancam somasi, karena dianggap berpotensi melecehkan kebijakannya," ujar Gatot.
Sekali lagi semoga saja kedepan polemik seperti ini tidak terjadi lagi, karena hal ini sudah berulang kali dilakukan oleh Mantan Menpora era SBY tahun 2013-2014 ini. Seharusnya ke depan si ‘Om Roy’ ini dapat mengambil hikmah dari setiap permasalahan agar berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan, ada pepatah yang mengatakan bahwa mulutmu adalah harimaumu. Ingat itu Om Roy…
Salam Olahraga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H