Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

HWC 2016: Indonesia Peringkat 7 Dunia, Eman Sulaeman Raih Kiper Terbaik

20 Juli 2016   07:56 Diperbarui: 20 Juli 2016   13:35 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
HWC 2016: Indonesia Peringkat 7 Dunia, Eman Sulaeman Raih Kiper Terbaik | Foto: ppiglasgow.org

“Ya, Alhamdulillah kami bisa mendapat peringkat 7. Ini artinya anak-anak sudah bermain sangat maksimal. Hanya saya tetap mengakui tim-tim yang berada di atas kami jauh lebih siap untuk mengikuti HWC 2016,” ujar Rijki Manajer Timnas HWC 2016

Ya... Tim Nasional Indonesia yang diwakili oleh Komunitas Rumah Cemara kembali meraih satu prestasi terbaik dalam sejarah Keikutsertaan di ajang Sepakbola, street soccer Homeless World Cup (HWC), anak-anak binaan Rumah Cemara pulang ke tanah air dengan membawa peringkat 7 dari total 52 peserta dan berhasil meraih gelar penjaga gawang terbaik yang didapat Eman Sulaeman dalam HWC 2016 yang digelar di Glasgow, Skotlandia dari 10 hingga 16 Juni lalu itu

Homeless World Cup, yaitu sebuah turnamen sepak bola jenis street soccer yang khusus diikuti tunawisma, pecandu, Orang hidup dengan HIV/Aids (Odha), dan kaum termarjinalkan lainnya. Ajang yang hanya bisa diikuti sekali seumur hidup ini diharapkan memberikan perubahan postitif bagi pesertanya. Diselengarakan setiap tahun mempersatukan lebih dari 300 ribu orang yang termarjinalkan secara sosial agar mereka mendapatkan kesempatan mewakili negara serta mengubah kehidupannya. HWC juga didukung oleh UEFA, dan klub-klub besar dunia seperti Manchester United, Real Madrid, Ambassador Eric Cantona dan pesepakbola internasional seperti Didier Drogba dan Rio Ferdinand.

Hasil yang dicapai Indonesia kali ini sekaligus merupakan hasil yang lebih baik dibanding dengan hasil sebelumnya, mengingat dalam tiga tahun belakangan, prestasi Indonesia mengalami penurunan. Tahun 2013 lalu saat ajang ini berlangsung di Poznan, Polandia, Indonesia berhasil mencapai perempat final dan menduduki peringkat 8. Namun setahun berikutnya di Santiago, Chile, malah turun ke urutan 10. Pada ajang tahun lalu Tim Indonesia malah kembali merosot tajam turun ke peringkat 17 saat HWC 2015 berlangsung di Amsterdam, belanda.

www.sportsatu.com
www.sportsatu.com
Yang menarik tentunya apa yang diraih penjaga gawang difabel, Eman Sulaeman ini yang memang tampil sebagai bintang di ajang HWC kali ini. Terlahir tanpa kaki tidak menghalanginya untuk berperestasi ia mendapatkan pujian dan selamat dari berbagai pihak, termasuk pemain dari negara lain. Penampilannya juga sudah menghiasi di berbagai media massa di seluruh dunia karena dianggap sebagai sosok inspiratif yang tidak kenal kata menyerah.

Fisik Eman Sulaeman memang tidak sempurna. Namun ia memiliki semangat dan motivasi tinggi ketika tampil memperkuat Indonesia di Homeless World Cup 2016 ini. Eman sekaligus juga ingin membuktikan bahwa kaum difabel sebagai kaum yang termarjinalkan.bukan berarti tak bisa berprestasi.

Terkait dengan profil Eman Sulaeman yang memang menjadi sorotan utama ini juga pernah di tulis juga oleh sahabat komasianer wefi dalam tulisannya eman-sulaeman-kiper-indonesia-yang-menginspirasi-dunia. Eman yang hanya memiliki satu kaki tampil impresif menjaga gawang Indonesia. di tengah keterbatasan yang dimiliki membuat dia jadi sorotan media internasional. Pada turnamen kali ini Eman di anugrahi penghargaan sebagai kiper atau penjaga gawang tebaik HWC 2016.

Eman yang memang sejak lahir mengalami disabilitas. Kakinya tidak sempurna; kaki kanannya hanya sebatas pergelangan, sedangkan kaki kirinya sebatas lutut. Di atas lapangan, ia bertumpu dengan kaki kanannya, sementara tangan kirinya ikut membantu menahan badan ketika sedang menguasai bola. Tapi kondisi tersebut tak menghalanginya saat menghalau bola demi mencegah lawan membobol gawangnya.

dailyrecord.co.uk
dailyrecord.co.uk
Terpilihnya Eman sebagai penjaga gawang terbaik dari sebuah ajang yang baru pertama kali diikutinya ini tentu menjadi sebuah pernghargaan tertinggi yang pernah didapatkannya. Terkait keberhasilannya ini, Eman pun mengatakan tidak menyangka bisa menjadi kiper terbaik, sebab dia menilai masih banyak penjaga gawang yang tampil bagus dengan fisik yang sempurna.

"Yang jelas persaingan luar biasa, saya bangga bisa tampil di kompetisi international level dunia dan bangga sekali dapat mewakili Indonesia sebagai kiper terbaik," ujarnya. "Terima kasih atas sambutannya. Ini adalah pengalaman pertama bagi kami semua. Saya sangat berterima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua yang telah mendukung," kata Eman sesaat kembali ke tanah air.

Untuk diketahui hingga saat ini, Rumah Cemara sudah mengikuti ajang street soccer yang memang diselengarakan khusus bagi tunawisma, pecandu, Orang hidup dengan HIV/Aids (Odha), dan kaum termarjinalkan ini sejak dari HWC 2011 Prancis, HWC 2012 Mexico, HWC 2013 Polandia, HWC 2014 Chile, HWC 2015 Amsterdam, dan HWC 2016 Skotlandia.

Sejumlah prestasi pun juga pernah diraih oleh komunitas Rumah Cemara ini. Antara lain Peringkat 4 Dunia dan Best Coach Award UEFA (2012), Peringkat 8 Dunia (2013), Peringkat 2 Ejercito De Chile Cup 10 Dunia dan Best Male Player L. Swananda Pradika (2014), Peringkat 1 Amsterdam Cup 17 Dunia (2015). Dan terakhir HWC 2016 di Skotlandia Peringkat ke 7 dari 52 negara dan Eman Sulaeman meraih penghargaan Penjaga Gawang Terbaik HWC 2016 ini. Selanjutnya, HWC 2017 bakal digelar di Oslo, Norwegia.

Salam Olah Raga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun