Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ketika Bonek Berujar bahwa Perjuangannya Sudah Selesai

6 Juli 2016   15:20 Diperbarui: 6 Juli 2016   16:27 1494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir Juni menjelang Hari Raya idul fitri 1437 H ini menjadi sejarah baru bagi para Bonek pendukung Persebaya dalam usahanya memperjuangkan haknya sebagai pemilik sah dari Persebaya Surabaya. Seperti yang sudah kita ketahui bersama akhir bulan lalu tepatnya 30 Juni 2016 kemarin PT Persebaya Indonesia memenangkan perkara Nomor 09/HKI.Merek/2015/PN di di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya terkait dengan gugatannya yang diajukan oleh PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB) menyangkut penggunaan logo, merek, dan nama Persebaya kepada PT Persebaya Indonesia telah dinyatakan ditolak oleh Ketua Majelis Hakim Ari Jiwantara dan kedua hakim anggota Anne Rusiana dan Harijanto "Menolak gugatan pihak penggugat,"  dan dikatakan bahwa “Penggugat tidak dapat membuktikan dalil gugatannya. Sedangkan tergugat dapat membuktikan seluruh dalil jawabannya,” ujar Ari dalam putusannya di PN Surabaya, Kamis (30/6/2016).

Fakta dalam persidangan itu memang membuktikan bahwa merek, logo, dan nama Persebaya telah lebih dahulu didaftarkan oleh PT Persebaya Indonesia kepada Dirjen HAKI Kemenkumham sejak tahun 2013 lalu, sementara PT MMBI baru mendaftarkannya pada tahun 2015. Jadi dengan keluarnya keputusan ini tentu bisa diartikan bahwa tidak boleh ada lagi pihak yang menggunakan nama, logo, dan merek Persebaya Kecuali PT Persebaya Indonesia.

Keputusan itu direspon para bonek dengan rasa suka cita. Hal itu di ungkapkan oleh Koordinator Bonek setelah keputusan itu keluar. "Perjuangan kami sudah selesai. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu perjuangan kami,"  serta menambahkan "Dari dulu, merek dan logo Persebaya adalah milik kita," ujar koordinator Bonek, Andi Peci.

Memang kalau diurut ke belakang, perjalanan panjang kisah perjuangan para Bonek ini memang sudah berlangsung lama sejak dari tahun 2010. Sejak enam tahun belakangan ini memang ada dua klub yang menggunakan nama Persebaya yaitu masing-masing: Persebaya 1927 yang bernaung di bawah PT Persebaya Indonesia dan berikutnya Persebaya yang dinaungi oleh PT MMIB (PT Mitra Muda Inti Berlian) dan belakangan mereka menganti nama menjadi Surabaya United (SU) karena tidak mendapatkan hak nama Persebaya. Mereka pun kembali mengganti nama atau berubah menjadi Bhayangkara Surabaya United (BSU) setelah mereka merger dengan PS Polri. Sementara untuk proses hukumnya yang terjadi sudah berjalan hampir sekitar tiga tahun terakhir.

photo.sh
photo.sh
Dengan keluarnya keputusan itu, Presidium Bonek, suporter Persebaya, Andie Peci, mengatakan berencana untuk menyurati Presiden Joko Widodo dimana isi suratnya nanti akan meminta kepada Presiden Jokowi untuk dapat memahami permasalahan Persebaya dan mereka pun berencana akan berunjuk rasa ke istana negara di Jakarta. “Kami akan melakukan protes besar-besaran agar publik tahu permasalahan Persebaya. Bonek bakal mendatangi Asprov PSSI Jatim dan Istana Negara,” ungkap Peci.

Alasan yang mereka kemukakan adalah karena melihat kepada kepengurusan PSSI saat ini. Mereka yakin PSSI akan sulit mengakui Persebaya 1927. Masih menurut Andie Peci, ini lebih dikarenakan PSSI hanya diisi oleh pengurus yang itu-itu saja. "Tak ada yang bisa diharapkan dari PSSI. Orangnya itu-itu saja. Kami tak akan mengemis-ngemis kepada PSSI," ucap Andie Peci oleh karena itu para Bonek lebih memilih untuk menyurati Presiden Jokowi dengan harapan presiden mau mendengarkan aspirasi masyarakat Surabaya, khususnya para Bonek.

Karena bagi mereka permasalahan sepak bola nasional tak akan selesai jika permasalahan Persebaya tidak diselesaikan. Mereka juga meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya agar lebih peduli dengan nasib Persebaya. “Pemkot harus juga memikirkan Persebaya. Mereka harus punya andil memecahkan persoalan dengan mencarikan arah persoalan. Bu Risma semoga mendengar. Karena Bonek juga rakyatnya. Minimal diajak ngomong dan ditanya apa keingnan kami,” imbuh Peci.

Sementara itu seperti yang sudah diduga para Bonek, Komite Eksekutif PSSI, Toni Apriliani dalam menangapi hasil keputusan tersebut mengatakan "BSU ya dilarang gunakan embel-embel Persebaya, tetapi harus ada keputusan inkrah atau tetap. Kalau sudah berlaku, ya tak boleh lagi pakai nama yang mencirikan Persebaya." Menurutnya harus ditunggu dulu keputusan yang pasti."Kan itu baru pengadilan, kalau sudah tetap, ya harus dilaksanakan. Kami nanti akan tunggu suratnya dahulu."

Video Pidato kemenangan BONEK yang membanggakan sekaligus memuat merinding...........

Memang seperti diketahui bahwa CEO Surabaya United, Gede Widiade, mengatakan akan menggunakan hak bandingnya. "Kami menghormati hasil sidang dan akan menggunakan hak banding, seperti yang diatur oleh undang-undang," terang Gede Widiade. PT MMIB seperti pernah diberitakan menggugat merek, logo, dan nama Persebaya Surabaya yang dimiliki PT Persebaya Indonesia. Gugatan itu diajukan oleh PT MMIB karena merasa bahwa merekalah yang memiliki Persebaya. Tentu sikap itu jelas bertolak belakang dengan sejarah dan perjalanan Persebaya. Apa lagi selama ini Bonek menyakini bahwa Persebaya yang mereka cintai itu adalah Persebaya yang bermarkas di Karang Gayam, Surabaya.

Sementara itu seperti yang kita ketahui juga bahwa saat ini posisi Persebaya 1927, (PT Persebaya Indonesia) bisa dikatakan tengah mati suri, karena hak mereka berlaga di kompetisi resmi PSSI memang dipakai Bhayangkara Surabaya United dan mereka pun juga dianggap bukan sebagai anggota PSSI. Menyikapi hal itu Sekretaris Persebaya, Ram Surahman mengatakan bahwa mereka siap menuntut haknya untuk ikut kompetisi. ”Setelah ini, kami sudah pasti akan berupaya mengembalikan hak klub ini,” dan menambahkan ”Boleh saja kami tidak diakui PSSI, tetapi Persebaya tidak pernah dikeluarkan dari keanggotaan PSSI. Untuk itu, kami akan menagih hak kami kembali,” tuturnya lagi.

Namun mereka juga mengatakan akan membuka diri terhadap investor yang ingin masuk. "Cepat atau lambat Persebaya akan kembali mendapatkan haknya. Kami membuka diri terhadap para investor yang ingin menyokong klub ini saat nanti bermain di kompetisi. Akan ada konsolidasi di internal dulu mengenai keputusan terkini pengadilan, setelah itu baru kita bicara selanjutnya," tutur Ram Surahman, Sekretaris Persebaya.

Dan yang paling menarik adalah, Pihak PT Persebaya Indonesia dikatakan akan menempuh langkah-langkah persuasif dengan pihak PT MMIB untuk mengakhiri konflik panjang dan melelahkan ini. Seperti yang juga pernah disampaikan oleh pemilik saham mayoritas PT MMIB, Gede Widiade yang juga sudah merasa lelah berkonflik, hal yang sama juga dirasakan pihak PT Persebaya Indonesia yang juga sudah merasa letih dengan konflik yang menguras banyak energi, biaya serta menghabiskan waktu yang berlarut-larut ini. 

Dengan demikian tentu dapat disimpulkan bahwa keduanya sudah mulai ada dalam satu tujuan dan lebih berpikir positif untuk kemajuan Persebaya ke depannya dibanding mereka berkonflik terus menerus. Yah semoga saja di hari yang fitri penuh kemenangan ini dapat membuka hati keduanya untuk sama-sama membangun Persebaya agar kembali bisa berjaya di kompetisi sepak bola negeri ini……

Amin.

Salam olah raga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun