Saat ini, semua mata pecinta sepakbola dunia sedang tertuju pada gelaran perempat final EURO 2016, dimana seperti yang sudah kita ketahui partai pertama dari babak perempat final EURO 2016 ini sudah berlangsung dini hari tadi, antar Polandia Vs Portugal yang akhirnya dimenangkan oleh Portugal dalam sesi adu penalti dengan skor 5-3 setelah sebelumnya dalam waktu normal dan perpanjangan waktu (120 menit) pertandingan, keduanya masih bermain imbang 1-1. Selanjutnya dini hari nanti juga akan berlangsung partai kedua antara Wales Vs Belgia.
Tapi yang menarik tentunya adalah laga partai ketiga dan keempat nanti, dimana kedua tim yang sempat membuat kejutan besar pada turnamen ini akan melanjutkan kiprahnya di ajang EURO 2016 ini yaitu Italia dan Islandia, Italia Runer up Euro 2012 berhasil menumbangkan Spanyol Juara EURO 2012 dengan skor 2-0 langsung tampa balas, berikutnya tim kuda hitam Islandia juga berhasil mempecundangi tim kuat Ingris yang memiliki sejarah panjang di ajang ini dengan skor 2-1 walau sebelumnya mereka sempat tertinggal lebih dahulu.Â
Nah, di laga ketiga perempat final nanti Italia akan bertemu dengan tim kuat Jerman calon juara atau lebih dikenal juga dengan tim spesialis turnamen, tentu ini akan menjadi laga yang menarik apa lagi dalam laga uji coba sebelu ini 30 maret 2016 lalu Italia tumbang 4-1, berikutnya di laga keempat tuan rumah Prancis juga akan bertemu dengan pendatang baru, kuda hitam Islandia yang belum terkalahkan selama ajang ini berlangsung.
Kembali ke judul tulisan diatas tidak ada salahnya sejenak kita kembali ke Copa America Centenario 2016 lalu dimana panitia pertandingan telah mengumumkan skuat tim dari tunamen Copa America Centenario 2016 ini. Keberhasilan Chile keluar sebagai juara untuk yang kedua kalinya tentu masih jadi pembicaraan dan bahasan dari setiap pecinta sepakbola dunia tentu tidak menjadi aneh kalau akhirnya skuat ini banyak diisi oleh punggawa Chile. Tampilnya Chile sebagai juara di Copa America Centenario 2016 yang sekaligus menjadi gelar yang ke-2 kalinya secara beruntun berhasil mereka raih, gelar yang sama diraih Chile tahun 2015 lalu.Â
Dari empat gelar yang diperebutkan pada gelaran Copa America edisi ke 100 ini pun, tiga di antaranya berhasil diraih oleh para punggawa timnas Chile. Ketiga penghargaan itu adalah bola emas, sepatu emas, dan sarung tangan emas. Penghargaan bagi pemain terbaik berupa bola emas jadi milik Alexis Sanchez yang memang tidak pernah absen dalam setiap pertandingan yang dimainkan Chile. Meski ia hanya mencetak tiga gol, namun kontribusi Sanchez dianggap mempunyai peran penting bagi Chile disepanjang turnamen tersebut, ia sering membahayakan tim lawan dengan pergerakan dan umpan-umpannya dari sisi sayap lapangan pertandingan.
Berikutnya Claudio Bravo. Kiper yang sekaligus menjadi kapten dari timnas Chile juga berhasil meraih sarung tangan emas karena kepiawaiannya menjaga gawang Chile. disepanjang pertandingannya Chile memang hanya kemasukan lima gol. Kelima gol itupun hanya dialami sepanjang babak penyisihan grup. selanjutnya sejak perempat final sampai final tampa kemasukan, kecuali dua gol lewat adu penalti di partai final
Dominasi kehebatan individual para pemain chile di ajang ini didilengkapi oleh raihan dari Eduardo Vargas. Penyerang Hoffenheim itu menyabet gelar pencetak gol terbanyak. Vargas sukses melesakkan enam gol ke gawang lawan-lawannya.  Keenam gol itu hanya tercipta hanya di dua pertandingan. Dua gol diciptakan Vargas kala Chile mengalahkan Panama dengan skor 4-2 di babak penyisihan grup. Empat gol lainnya saat Chile  melumat Mexico dengan skor telak 7-0.
Praktis hanya satu penghargaan yang gagal diraih timnas Chile yaitu Fairplay Award. Gelar tersebut jatuh ke tangan Argentina yang dianggap bermain lebih bersih sepanjang kejuaraan Copa America Centenario 2016 ini.Â
Dengan demikian menjadi tidak mengherankan kalau panitia turnamen mengumumkan list Team of the Tournament, sebanyak delapan pemain chile masuk dalam daftar pemain Best XI Copa America Centenario 2016 ini, sisanya tiga pemain lagi diisi oleh punggawa Argentina.
Berikut susunan skuad tim terbaik Copa America Centenario 2016.
Penjaga Gawang Claudio Bravo, Kiper no. 1 Chile dan klubnya Barcelona ini memang di babak penyisihan sempat mengalami kebobolan sebanyak lima gol namun kemudian ia berhasil membayar kesalahan-kesalahannya di babak knock out dengan tidak membiarkan lawan-lawannya mencetak satu gol pun. Bahkan di laga final pun saat melawan Argentina, keberhasilan kapten timnas Chile dalam menepis tendangan Lucas Biglia memastikan Chile akhirnya kembali tampil sebagai juara untuk kedua kalinya di Copa America Centenario 2016 ini.
Bek kiri Jean Beausejour (Chile), Â diawalnya Beausejour di tempatkan sebagai winger kiri, namun seiring bergulirnya turnamen, ia kemudian ditempatkan di posisi bek kiri. Hasilnya seperti yang sudah diketahui akhirnya ia masuk dalam daftar Best XI Copa America 2016.
Bek kanan Mauricio Isla (Chile), Menjadi andalan Chile di sisi pertahanan, tugasnya menyisir sisi kanan sekaligus membantu penyerangan dari sayap dijalankannya dengan baik. kahirnya panitia pertandingan memutuskan ia sebagai yang terbaik di posisinya.
Bek tengah Gary Medel (Chile), Pemain Inter Milan yang pernah juga merumput bersama Cardiff City ini sejatinya adalah gelandang jangkar. Keahliannya membaca pergerakan lawan membuat pelatih kepala Chile menempatkannya sebagai bek tengah. Striker berkelas seperti Lionel Messi dan Gonzalo Higuain pun dibuat kesulitan menembusnya.
Bek tengah Nicolas Otamendi (Argentina), Dengan postur yang tinggi besar, tangguh di udara dan kuat menggalang pertahanan. Itulah ciri dari bek Manchester City ini. Argentina memang kalah di laga final, tapi kepemimpinannya di jantung pertahanan membuat namanya tidak tergantikan di pos bek tengah.
Gelandang Charles Aranguiz (Chile), Salah satu pemain paling bersinar di turnamen Copa America 2016 adalah Charles Aranguiz. Permainan terbaiknya terlihat di laga semi final sewaktu ia mencetak gol pembuka ke gawang Kolombia. Konsistensinya di sepanjang turnamen juga yang menyebabkan ia masuk dalam daftar skuad terbaik bersama 10 pemain lainnya.
Gelandang Javier Mascherano (Argentina), bintang lapangan tengah Argentina ini kuat dalam bertahan, cerdas membantu penyerangan dan sigap mengatur aliran bola. Nama Mascherano adalah yang terbaik di turnamen Copa America 2016 ini. Argentina boleh gagal menangi adu penalti, tapi performa impresifnya berhasil membawa negaranya hingga babak final.
Gelandang Arturo Vidal (Chile), Meski gagal emban tugasnya dalam drama adu penalti, Arturo Vidal memang layak masuk daftar pemain terbaik skuad tim terbaik Copa America 2016 ini.
Penyerang Lionel Messi (Argentina), Mega bintang idola pecinta sepakbola dunia ini merupakan aktor utama di setiap turnamen yang diikutinya. Sayang, ia  tersebut kembali gagal berikan gelar kepada Argentina. namun walau demikian penampilannya secara  individu tidak bisa dipungkiri jadi posisi penyerang di Best XI mutlak menjadi miliknya.
Penyerang Alexis Sanchez (Chile), Penyerang Arsenal ini peraih Golden Ball Copa America Centenario 2016 ini tentu menjadi pilihan yang tepat untuk mendampingi Messi di barisan penyerang dan menjadi wajar jika akhirnya ia terpilih masuk dalam daftar Best XI di turnamen Copa America Centenario 2016 iniÂ
Penyerang Eduardo Vargas (Chile), Enam gol yang berhasil ia ciptakan ke gawang lawan-lawannya menjadikannya Vargas sebagai pemain yang pertama berhasil menciptakan enam gol sejak jumlah yang sama yang pernah diciptakan oleh Robinho di tahun 2007 lalu. keberhasilan Vargas meraih gelar Golden Boot kali ini juga sekaligus menjadi gelar kedua baginya di turnamen yang sama Copa America 2015 lalu. Jadi tentu wajar kalau ia termasuk menjadi salah satu pilihan mengisi posisi penyerang di Best XI copa America 2016 ini.
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H