Bigmatch antara dua finalis edisi tahun lalu antara Argentina Vs Cili kembali akan terjadi pada ajang Copa America edisi ke 100 kali ini. Kalau melihat dari kekuatan kedua tim bisa dikatakan mereka memiliki komposisi yang tidak terlalu jauh berbeda, hal itu terlihat dari peringkat dunianya (FIFA) sesuai daftar terbaru Argentina ada di peringakat 1 (satu) dunia sementara Chile berada di peringkat 5 (lima) dunia. Sebelumnya Chile justru berada di peringkat 3 (tiga) Dunia hanya saja data terbaru Juni 2016 Chile turun dua peringkat, selain itu keduaya sama-sama memiliki sejumlah pemain yang berlabel bintang di level International mulai dari penjaga gawang sampai kebarisan penyerang.
Kedua tim ini sebelumnya juga pernah bertemu pada babak penyisihan group, dimana kala itu Argentina berhasil mempecundangi Chile 2-0 tampa balas, namun di final Copa America tahun lalu 2015 justru Argentina lah yang kalah dalam duel adu penlty 4-1, setelah sebelumnya dalam waktu normal mereka hanya mampu bermain imbang 0-0 hingga kemudian dilanjutkan ke adu pinalti yang akhirnya dimenangkan Chile.
Dalam adu penlti kala itu Chile berhasil menjebol gawang Argentina melalui Matias Fernandez, Arturo Vidal, Aranguiz, dan Alexis Sanchez sementara tiga penalti pertama Argentina hanya Lionel Messi yang mampu menciptakan gol. Pelaku eksekusi sebelumnya Gonzalo Higuain dan Ever Banega gagal mengeksekusi tendangan penaltinya. Chile menang dengan skor 4-1
Sementara itu dari catatan data pertemuan keduanya tercatat kedua tim ini sudah bertemu sebanyak 19 kali, 11 laga diantaranya berhasil dimenangkan tim Tango, empat kali imbang dan empat lainnya dimenangkan timnas Chile. Pertemuan selanjutnya terjadi setelah final Copa America 2015 lalu itu pada even kualifikasi piala dunia, maret 2016 lalu. Waktu itu Argentina kembali sukses mengalahkan Chile dengan skor 2-1, padahal sesungguhnya Chile lebih dulu unggul melalui gol yang diciptakan Felipe Gutierez setelah itu barulah Angel di Maria dan Gabriel Ivan Mercado sukses membalikan kedudukan menjadi 2-1 untuk kemenangan Argentina.
Bagi Chile laga final besok, menjadi final yang ke empat kalinya baginya dalam ajang Copa Amerika ini, Final sebelumnya terjadi pada tahun 1979, 1987, dan terakhir 2015 lalu saat Chile sukses mengalahkan Argentina lewat adu penalti 4-1 itu. Dengan demikian tentu Final besok akan menjadi kesempatan emas bagi Chile untuk kembali dapat meraih juara Copa Amereka ini secara beruntun.
Pizzi juga menambahkan bahwa sebelum terjun di Copa America edisi keseratus tahun ini, ia sudah berbicara banyak dengan seluruh pemainya, dan semua sudah sepakat untuk mempertahankan gelar juara yang sudah diraihnya tahun lalu itu. Menurutnya kunci sukses La Roja adalah langsung menggebrak dejk awal pertandingan. seperti yang sudah mereka buktikan saat berhadapan dengan Kolombia, dimana dua gol ke gawang Kolombia itu tercipta saat laga baru berlangsung 11 menit yang masing-masingnya diciptakan oleh Charles Aranguiz dan Jose Fuenzalida. “Tim ini berisi para juara. Pikiran utama para pemain disini adalah mereka merasa sebagai seorang jawara. Sebelum turnamen, kami yakin bakal menang dan itu membuat kepercayaan diri meningkat,” papar Pizzi usai mengalahkan Kolombia
Berikutnya Pizzi juga menambahkan bahwa “Jadi juara bukan berarti selalu memenangkan pertandingan. Namun, lebih kepada percaya untuk terus memenangkan setiap laga dan itulah yang pemain saya miliki,” lanjutnya.“Kami datang ke final dengan perasaan yang kuat. Namun, Argentina tampil berbeda dan lebih kuat. Terlepas dari itu semua, kami adalah pemenangnya,” tutup Pizzi.
Sementara bagi Argentina ajang Copa America Centenario 2016 ini merupakan peluang terbesar bagi mereka untuk dapat mengakhiri puasa gelarnya yang hampir bertahan selama 23 tahun (1993). Di turnamen kali ini Argentina telah memperlihatkan konsistenya dan tampil sempurna. Mereka selalu menang mulai dari babak penyisihan group masing-masing menang atas Chile 2-1, Panama 5-0, dan Bolivia 3-0 berikutnya di Perempat final mereka kembali menang atas Veneuzela 4 - 1 terakhir di Semifinal kemaren mereka juga menang 4-0 atas tuan rumah Amerika Serikat. Total 18 gol berhasil mereka ciptakan dalam lima laga tersebut. Sang bintang Lionel Messi bahkan tampil luar biasa berhasil mengoleksi 5 gol. Malah.
Menghadapi laga nanti Argentina mengusung misi balas dendam dan membawa pulang Trophi Coap America 2016 ini. Apa lagi ini akan menjadi trophy pertama Leonel Messi di bagi timnas nya. Sekedar catatan untuk timnas Argentina belum satu pun gelar yang berhasil dipersembahkan oleh Messi, dengan demikian tentu inilah peluang terbesar baginya untuk dapat meraih gelar perdananya bersama timnas Argentina.
Jadi sekali lagi walau bagaimana pun juga bisa dikatakan untuk kali ini Argentina ‘harus’ juara seperti yang disampaikannya “Kami sudah sangat berkembang. Kami harus melawan tim yang lebih baik dari kami seperti Chile. Mereka jago menekan lawan. Tak banyak tim di dunia yang seperti ini. Kami melakukan hal serupa di semifinal lawan AS, tapi di depan kami bukan Chile,”
Messi pun meminta kepada rekan satu timnya agar dapat memberi kemampuan terbaik pada final Copa America Centenario, nanti "Sekarang bukan waktunya untuk diam, karena kami sangat dekat untuk mencapai tujuan kami datang ke sini," dan menambahkan "Pada tahun ini, kami berkembang banyak sebagai sebuah tim. Kami tiba dalam cara yang sangat baik. Kami sangat gembira dan bersemangat untuk bermain di final," ucap Messi. Dan yang paling penting sekali dari semua pernyataanya itu tentu keinginannya dalam membuat sejarah bagi Argentina "Saya ingin mengubah sejarah dan menjadi juara dengan tim nasional," tuturnya.
Disisi lain sang arsitek Chile Juan Antonio Pizzi mengatakan bahwa ia tidak peduli akan kualitas Argentina. "Kami datang dalam performa yang sangat baik untuk partai final. Kami kuat," bahkan ia mengatakan Argentina harus mempersiapkan diri untuk pertandingan melawan timnya. "Mereka harus menghormati lawan dan mereka harus bersaing untuk menang," kata Pizzi.
Argentina, Kiper: Sergio Romero (Manchester United), Nahuel Guzman (UANL), Mariano Andujar (Estudiantes). Bek: Jonathan Maidana (River Plate), Facundo Roncaglia (Fiorentina), Gabriel Mercado (River Plate), Nicolas Otamendi (Manchester City), Ramiro Funes Mori (Everton), Marco Rojo (Manchester United), Victor Cuesta (Independiente). Gelandang: Javier Mascherano (Barcelona), Matias Kranevitter (Atletico Madrid), Augusto Fernandez (Atletico Madrid), Angel di Maria (Paris Saint-Germain), Nicolas Gaitan (Atletico Madrid), Lucas Biglia (Lazio), Javier Pastore (Paris Saint-Germain), Ever Banega (Inter Milan), Erik Lamela (Tottenham Hotspur). Penyerang: Ezequiel Lavezzi (Hebei China Fortune), Lionel Messi (Barcelona), Sergio Aguero (Manchester City), Gonzalo Higuain (Napoli).
Cili, Kiper: Claudio Bravo (Barcelona), Johnny Herrera (Universidad de Chile), Cristopher Toselli (Universidad de Catolica). Bek: Gary Medel (Inter Milan), Gonzalo Jara (Universidad de Chile), Mauricio Isla (Olympique Marseille), Eugenio Mena (Sao Paulo), Enzo Roco (Espanyol), Jean Beausejour (Colo-Colo), Jose Pedro Fuenzalida (Universidad de Catolica). Gelandang: Arturo Vidal (Bayern Munchen), Marcelo Diaz (Celta Vigo), Francisco Silva (Chiapas),Pablo Hernandez (Celta Vigo), Erick Pulgar (Bologna), Charles Aranguiz (Bayer Leverkusen). Penyerang: Alexis Sanchez (Arsenal), Mauricio Pinilla (Atalanta), Fabian Orellana (Celta Vigo), Nicolas Castillo (Universidad de Catolica), Eduardo Vargas (Hoffenheim), Mark Gonzalez (Sport Recife), Edson Puch (LDU Quito).
Note: Kompas TV resmi menjadi official broadcasters Copa América Centenario 2016mulai 4 Juni s/d 27 Juni 2016, menyiarkan secara langsung mulai babak penyisihan hingga final di sini
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H