www.sepakbola.com
"Kalau kepercayaan dari presiden tidak dilaksanakan maka pemerintah akan mengambil langkah lebih tegas lagi,"
Beberapa waktu yang lalu Menpora Imam Nahrawi pernah mengatakan bahwa pihaknya akan menunggu komitmen dari klub guna merealisasikan keinginan menggelar kongres luar biasa (KLB) PSSI, seperti yang disampaikan saat bertemu Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara untuk melakukan perubahan persepakbolaan nasional, salah satunya dengan menggelar KLB, “Apa yang disampaikan pemilik suara PSSI tentang perubahan, termasuk KLB, di hadapan presiden murni inisiatif dari pemilik suara. Sekarang yang penting beri jaminan jika mereka benar-benar mau berubah,” dan menambahkan “Jangan-jangan nanti setelah [sanksi pembekuan] dicabut, mereka tidak berubah. Kalau kepercayaan dari presiden tidak dilaksanakan, pemerintah akan mengambil tindakan lebih tegas lagi.”
Dari pemeberitaan kemaren, sepertinya kisruh ini tidak akan kunjung selesai, padahal sebelum ini kita sempat diberi harapan bahwa kisruh ini akan segera berakhir hal itu berkat hasil pertemuan antara utusan pemerintah Indonesia dengan FIFA masing-masing Pemerintah diwakili Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia Erick Thohir dan Ketua Tim Ad-Hoc Reformasi PSSI Agum Gumelar dari PSSI sementara dari FIFA langsung dengan Presiden FIFA itu sendiri yaitu , Gianni Infantino, di markas FIFA, Zurich, Swiss,
Adapun hasil dari pertemeuan itu adalah seperti yang disampaikan oleh pihak Menpora dimana dikatakan bahwa, Menpora Imam Nahrawi, memastikan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI secepatnya akan digelar. FIFA, telah memberikan rekomendasi untuk menggelar kongres tersebut."FIFA sudah merekomendasi untuk KLB digelar dalam waktu maksimal tiga bulan ke depan," ujar Menpora, dalam jumpa wartawan di kantornya, Kamis, 28 April 2016.
FIFA menyampaikan rekomendasi tersebut melalui surat resmi FIFA yang ditujukan kepada Menteri Sekretaris Negara, Praktikno. ditandatangani acting Sekretaris Jenderal FIFA, Markus Kattner, seperti yang disampaikan Menpora, FIFA bersama AFC akan membentuk Komite Independen untuk mengawasi jalannya KLB tersebut, terkait dengan siapa saja nanti yang akan masuk dalam komite tersebut, Menpora belum bisa memastikannya. "Terus terang kami masih menunggu kedatangan utusan dari pemerintah, Pak Erick Thohir yang sekarang masih di Zurich. Nanti saya detailkan lagi," kata dia.
Menpora juga berkeyakinan bahwa anggota PSSI akan melakukan rekomendasi dari FIFA tersebut karena memang mereka selama ini selalu berpegang pada arahan federasi sepak bola tertinggi di dunia tersebut (FIFA). "Selama ini katanya hanya tunduk kepada FIFA, sekarang FIFA begini, masak nggak mau?" kata dia. Bahkan dikatakan juga bahwa dalam surat FIFA tersebut KLB adalah hal yang nyata dan tak bisa ditunda lagi. Namun FIFA juga meminta pemerintah Indonesia secepat mungkin melakukan evaluasi terhadap pemberian sanksi terhadap PSSI sebelum kongres FIFA di Meksiko pada 12 Mei mendatang.
Untuk itu Menpora mejelaskan bahwa Pemerintah, akan mendorong agar diselenggarakan KLB. Pemerintah akan segera menerbitkan peraturan menteri masing-masing tentang (1) standardisasi organisasi cabang olahraga agar memiliki visi reformasi, (2) standardisasi pengurus cabang olahraga, (3) standardisasi penyelenggaraan kongres maupun munas cabang olahraga.
Ketiga peraturan pemerintah itu, nantinya akan menjadi rujukan dalam membangun pondasi reformasi tata kelola sepak bola, sekaligus mendorong PSSI melakukan KLB yang reformatif. DISINI
Adapun harapan dengan diadakannya KLB ini menurut Menpora, adalah merupakan momentum perbaikan tata kelola sepakbola Tanah Air dan untuk itu Menpora meminta PSSI benar-benar membenahi diri. "Reformasi PSSI ini momentum baik, semoga ditangkap baik anggota PSSI. Sekarang ingin ada perubahan atau menikmati apa yang ada saja," sekaligus juga dikatakan bahwa KLB merupakan momentum melihat statuta PSSI kembali. "Nanti ada pengawalan ketat jika ditemukan statuta PSSI tidak sama atau berseberangan dengan FIFA." hal yang sama juga dikomentari wakil PSSI Agum Gumelar yang mengatakan bahwa FIFA dalam suratnya juga membahas mengenai KLB, dan dijelaskan bahwa hal tersebut merupakan ranahnya PSSI beserta statuta dan anggotanya. "KLB seperti yang saya sudah berulangkali bicara hanya dapat dilakukan sesuai statuta PSSI yang sudah sesuai dengan standar statuta FIFA," kata Agum.
Tapi yang terjadai berikutnya adalah, seperti yang disampaikna Wakil Ketua Umum PSSI Hinca Panjaitan yang mengatakan tidak ada alasan mendesak untuk dilaksanakannya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Menurut Hinca tidak tepat Kementerian Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mendorong agar KLB terlaksana. “KLB itu diadakan bila ada alasan luar biasa yang mendesak. Sekarang alasan luar biasanya itu apa,” kata Hinca kepadaRepublika.co.id di Jakarta Jumat (29/4).
Hinca mengatakan FIFA yang baru saja bertemu dengan ketua tim ad-hoc Komite Ad-Hoc Agum Gumelar dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir menjelaskan bawah untuk melaksanakan KLB harus sesuai dengan statuta PSSI. Dimana KLB itu dilaksanakan apabila memang diinginkan oleh sebagian besar pemilik hak suara di PSSI. Sementara kondisinya yang terjadi saat ini, di tubuh PSSI tak ada yang mendorong pelaksanaan KLB. “Tidak ada sama sekali dorongan KLB (dari pemilik suara PSSI),” Disini
Sementara itu hal yang sama juga disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Azwan Karim yang mengatakan hingga saat ini tidak ada anggota yang mengirimkan surat permintaan KLB. "Disituasi ini anggota kami mayoritas menolak KLB, semua ada aturannya, tidak asal kongres," Menurutnya, FIFA justru meminta agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) segera mencabut Surat Keputusan (SK) Pembekuan PSSI. Pencabutan itu sebagai syarat suspend FIFA kepada Indonesia bisa dicabut.
Dikatakan juga dalam surat FIFA yang juga ditembuskan juga kepada PSSI tertanggal 26 April 2016 itu. FIFA justru mempertanyakan putusan Mahkamah Agung (MA) terkait SK Pembekuan PSSI pada 7 Maret lalu. disebutkan setelah pemerintah mentaati keputusan itu, FIFA akan menindaklanjuti dengan langkah-langkah untuk mencabut suspendFIFA kepada persepakbolaan Indonesia. "Saya baca surat itu, justru FIFA menekankan agar pemerintah segera mencabut SK Pembekuan PSSI. Jadi tidak benar kalau FIFA memerintahkan agar pemerintah atau PSSI menggelar KLB, itu tidak benar. Memang disinggung sedikit masalah KLB di surat itu," jelas Azwan saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (28/4).
Memang dalam surat itu ada sedikit menyinggung KLB. yang Isinya mengatakan FIFA tidak mengharamkan adanya KLB PSSI untuk memilih ketua baru. Namun KLB harus dilakukan sesuai dengan statuta PSSI. "KLB bisa dilakukan jika memenuhi syarat, silahkan baca statuta PSSI. KLB tak bisa dilakukan begitu saja," ungkap Azwan dan kembali mengingatkan jika mendekati Kongres Tahunan FIFA di Meksiko pada 13 Mei mendatang SK pembekuan tidak dicabut, maka soal suspend akan diputuskan dalam kongres tersebut. Untuk itu Azwan berharap agar pemerintah segera mentaati surat FIFA tersebut.
Ok lah …. Memang capek juga rasanya mengikuti kisruh ini dan kalau begitu maunya, ya sudah mari sama-sama kita nikmati saja kisruh ini sampai dimana ujungnya nanti, hanya saja pertanyaanya tentu Karma apa yang sedang menimpa sepakbola ini? apa memang hal seperti ini yang diinginkan agar kisruh tetap berlangsung ……The Show Must Go On ……selamat menikmati.
Borneo 30 April 2016
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H