Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

PSSI dan Agum Gumelar Memang Mencla-mencle

24 April 2016   10:22 Diperbarui: 24 April 2016   10:26 2998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi apa yang terjadi kemudian atau saat ini ? kata Dali Tahir, keputusan mantan ketua umum PSSI itu berubah ketika Direktur Asosiasi AFC, Sanjeevan, Kamis (21/4) secara khusus menghubungi dan meminta kesediaan Agum Gumalar bertemu dengan Presiden FIFA, Infantino. “Pak Agum bersedia berangkat atas permintaan Sanjeevan. Saat menghubungi pak Agum, Sanjeevan dengan tegas menyebutkan bahwa apapun keputusan FIFA dalam pertemuan itu akan tetap pada jalur statuta FIFA dimana tidak akan mentolerir intervensi pemerintah. Di Zurich nanti, Agum akan didampingi Sekjen PSSI Azwan Karim,” jelas Dali Tahir. Tentu pertanyaannya selanjutnya apa betul PSSI atau Agum Gumelar berani menolak tuan nya FIFA?

[caption caption="www.kaskus.co.id"]

[/caption]

Berikutnya ada juga hal yang menarik dan sebetulnya tidak perlu dipermasalahkan tapi anehnya malah justru ditangapi oleh Dali Tahir terkait dengan apa yang disampaikan oleh Deputi Bidang Prestasi Kemenpora, Gatot Dewabroto yang mengatakan, bahwa Kemenpora telah menitip beberapa pesan kepada Erick Thohir,“Pesan yang ingin disampaikan pemerintah kepada Erick untuk FIFA adalah tentang bagaimana sih reformasi ke depan yang lebih baik?”.

Hal itu ditangapai oleh Dali Tahir dengan menyebut bahwa keberangkatan Erick Thohir ke Zurich bukan membawa surat mandat Menpora tetapi dari Mensesneg?. Sebab, FIFA menkonfirmasikannya melalui surat ke PSSI. “Dalam hal ini Menpora tak berperan apa-apa. Ucapan Gatot itu hanya perkiraan pribadinya saja,” pertanyaanya apa perlu hal ini dipermasalahkan? Bukankah yang lebih penting saat ini adalah bagaimana konflik ini segera bisa selesai? jangan hanya bisanya teriak Cabut sanksi pemebekuan yang sudah jelas-jelas tidak ditangapi pemerinta dan lagi Mensesneg dan Kemenporaitu di pihak pemerintah? DISINI

Jadi tidak salah kalau akhirnya dapat dikatakan sama seperti judul tulisan diatas bahwa “PSSI & Agum Gumelar Memang Mencla mencle!” mereka (PSSI) lebih menonjolkan sikap anti pemerintah dari pada mendukung tercapainya solusi penyelesaian konflik ini, pemikiran mereka masih saja dipenuhi oleh rasa curiga atau berprasangka buruk terhadapa usaha yang dilakukan pemerintah ini.

Ada benarnya apa yang disampaikan Gusti Randa setelah beliau mundur dari jabatanya sebagai anggota Exco PSSI, yang mengapresiasi kegigihan pemerintah memajukan prestasi sepak bola. "Pemerintah itu memiliki good will dalam sepak bola, jika ini tidak direspons secara benar maka akan muncul banyak persepsi negatif," kata Gusti Randa ketika ditemui di GOR Soemantri, Jakarta, Kamis (21/4).

Padahal terkait dengan pertemuan nanti pemerintah sudah mengatakan, seperti yang disampaikan juru bicara Kemenpora, Gatot Dewabroto "Pesan yang ingin disampaikan pemerintah adalah tentang bagaimana sih reformasi ke depan yang lebih baik,"dan menambahkan"Tapi yang jelas, kami jamin tidak ada cerita konflik masa lalu, bahkan masalah La Nyalla pun tak akan disinggung," .

Dengan demikian, kalau sudah begini tentu dapat dikatakan bahwa selagi PSSI masih saja berprasangka buruk terhadap pemerintah, maka kemelut ini pun tidak akan pernah atau mungkin dapat terselesaikan. Apa lagi PSSI sendiri memang tidak pernah sejalan atau mau mencoba mengakomodir apa yang diinginkan pemerintah, yang dinginkan mereka hanya menuntut bahwa Pembekuan harus dicabut? Anehkan?

Borneo 24 April 2016

Salam Olah Raga

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun