Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kenapa KLB PSSI Menjadi Penting?

23 Maret 2016   22:48 Diperbarui: 23 Maret 2016   23:04 1322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Screen Capture Kabar Petang TVOne dari youtube.com"][/caption]Dengan adanya penetapan La Nyalla sebagai tersangka oleh Kejati Jatim Pada 17 Maret 2016 lalu, dalam kasus korupsi penggunaan dana hibah pembelian saham perdana Bank Jatim pada 2012 lalu. Penetapan itu dikatakan berdasarkan dua hasil bukti pemeriksaan oleh Kejati Jatim ditemukan indikasi pengunaan dana hibah untuk pembelian saham itu sebesar Rp 5,3 miliar mengatasnamakan pribadi. Sementara keuntungan yang didapat dikatakan mencapai Rp 1,1 miliar.

Fakta dengan adanya penetapan status sebagai tersangka tersebut tentu jelas akan menambah ruwet penyelesaian kasus yang kini sedang membelit PSSI, dimana satu persoalan belum juga selesai, sudah muncul lagi persoalan baru. Dengan terjadinya akumulasi persoalan di tubuh PSSI ini tentu tidak mengherankan kalau ada sebagian pihak yang menjadi pesimis akan masa depan sepakbola nasional kedepannya.

Kalau nanti memang terbukti bersalah tentu hal ini akan bisa mengulangi kembali sejarah kelam PSSI saat dipimpin NH dulu. Hal ini memang memungkinkan terjadi seperti yang pernah disampaikan pak Ketum ini diberbagai media bahwa dia akan mengundurkan diri kalau sudah ditetapkan bersalah jadi “terpidana” tapi itupun dengan catatan semuanya dikembalikan ke Voters atau pemilik suara! Sementara yang kita tau dari pemeberitaan sebagian klub sudah mulai ada yang mengususlkan KLB tapi dilain pihak 34 Asprov justru diberitakan menolak ?

Dan Kalau kita kembali mengingat kisah NH dulu itu. walau sebelumnya sudah sempat terbebas dari jeratan hukum kasus dugaan korupsi (pengadaan minyak goring) ketika masih menjabat ketua umum Koperasi Distribusi Indonesia (KDI) itu, namun ternyata Mahkamah Agung pada th 2007 mengeluarkan putusan kasasi yang menghukumnya dengan dua tahun penjara. Luar biasanya walaupun beliau berada di balik jeruji besi alias penjara, NH masih tetap bisa memimpin PSSI.

Memang kalau bicara Status LNM saat ini baru hanya sebatas ditetapkan sebagai tersangka, namun tentu tidak menutup kemungkinan kalau nantinya terbukti bersalah  akan dijatuhkan vonis oleh hakim pengadilan, yang secara otomatis juga akan berujung sebagai menghuni Hotel Prodeo tul ga bro……..

Tapi terlepas dari itu semua tentu ada juga kemungkinan bagi pak Ketum ini untuk bisa lolos dari jeratan hukum. Buktinya beberapa hari yang lalu Pak Ketua Umum PSSI sudah mulai dengan usahanya mengajukan gugatan praperadilan ke Pengadilan Negeri Surabaya, Jumat (18/3/2016). Yang katanya didaftarkan oleh para kuasa hukum La Nyalla, yang tergabung dalam tim advokat Kadin Jatim. 

Harus diakui kasus korupsi yang membelit pak Ketum LNM ini, memang tidak terkait langsung dengan sepak bola. Namun status tersangka yang disandangnya tentu tetaplah menjadi ‘aib’ baik itu bagi dirinya sendiri, maupun bagi PSSI, serta tentu juga bagi sepak bola nasional, dan bahkan mungkin juga ‘aib’ bagi bangsa dan Negara ini, kalau saja beliau masih tetap berkuasa di pemegang otoritas tertinggi persepkbolaan Nasional itu (PSSI).

Betul seperti yang disebutkan dalam Statuta PSSI, bahwa anggota Komite Eksekutif PSSI harus tidak sedang dinyatakan bersalah atas suatu tindakan kriminal. Artinya, kalau masih berstatus tersangka, tentu tetap boleh menjabat. Namun kalau bicara etika dan moral tentu hal ini menjadi cela tersendiri karena seperti diketahui PSSI jelas dibangung diatas landasan sportivitas.

Berdasarkan analogi diatas, tentu menjadi jelas Kalau LMN sudah seharusnya menjunjung tinggi tingkat etika dan moral tersebut, dengan menjadi tersangka korupsi tentu jelas hal itu sudah bertentangan dengan nilai etika dan moral. kalau beliau masih peduli akan etika dan moral, tentu sebaiknya sudah menyatakan mundur untuk sementara dari seluruh kegiatan PSSI guna dapat fokus berkonsentrasi pada kasus yang sedang dihadapinya.

Tapi perlu disadari juga dalam kondisi seperti itu mengharapkan seorang LNM mau mundur dengan sendirinya. Tentu hal itu merupakan sesuatu yang tidak akan mungkin terjadi, karena seperti yang kita tau sejak dari awal kisruh pun (PSSI) beliau sudah mengatakan akan mempertahankan posisinya sebagai Ketum sampai titik darah penghabisan Wow…masih ingat ga bro? Luar biasakan? Dan berikutnya sejak ditetapkanya sebagai tersangka kasus korupsi  (17/3) lalu. Beliau malah langsung menabuh genderang perang, menyerang ke segala penjuru dan menuding bahwa penetapan dirinya sebagai tersangka itu merupakan sebuah konspirasi untuk mendongkelnya dari kursi Ketua Umum PSSI. "Ini masalah pribadi. Kalau bukan masalah pribadi, dalam masalah hukum PSSI sudah menang tiga kali, tapi belum juga dicabut (SK Pembekuan). Dia (Imam Menpora) selalu mengatakan ini perintah presiden. Tapi kalau presidennya menyuruh, saya tidak percaya," ucap La Nyalla. 

“Memangnya kalau saya jadi tersangka bakal KLB (Kongres Luar Biasa) begitu saja? Tidak semudah itu,” tapi beliau juga mengatakan rela lepaskan jabatan sebagai orang nomor satu di PSSI dengan catatan itu jika memang diminta voter. "Saya tetap yakin. Sepanjang diminta oleh anggota dan amanah itu diminta oleh para voters saya akan dengan senang hati menyerahkan (jabatan ketua umum PSSI) karena saya ngurus PSSI dengan uang saya sendiri, bukan dengan APBN," …he..he..kalau gitu PSSI namanya diganti dong jadi PT. PSSI bukan lagi sebagai Ormas perkumpulan …ha...ha….aya-aya wae……..DISINI

Begitu juga dengan barisan pendukungnya di PSSI. Berbagai strategi pun mereka lakukan untuk membentengi sang juragan agar tetap bertahan di singasananya. Termasuk dengan berdalih bahwa kasus Korupsi yang menimpa sang Boss itu tidak bisa disamakan dengan kasus Sepp Blatter sang juragan besarnya presiden FIFA yang memang dengan jiwa besar legowo memilih ‘lengser ke prabon’ dari kursi Presiden FIFA. disisi lain memang harus diakui juga bahwa kasus yang membuat juragan besar Blatter itu mundur terkait langsung dengan sepak bola, sementara kasus yang menimpa sang Boss “La Nyalla” tidak ada kaitannya dengan sepak bola. Tapi kalau mau jujur sesungguhnya secara nyata bahwa korupsi tetaplah korupsi yang merupakan sebuah kejahatan dan musuh besar di Negara ini …he….he

Sesungguhnya kalau semuanya pelaku sepakbola memang menginginkan adanya perubahan atau perbaikan “Segera” ditubuh PSSI tentu hal ini bisa dilakukan. inisiatif jelas harus datang dari angota sebagai pemilik suara yang sah atau kepengurus lainya. Karena dengan adanya kasus yang sedang menimpa juragannya saat ini. tentu bisa dijadikan momentum untuk melakukan perubahan/perbaikan total di tubuh PSSI tersebut. Tapi sayang sepertinya hal itu akan sulit terjadi karena banyaknya klub yang masih bersikap mendua. 

Sementara terakhir kita juga mendengar dari pemberitaan bahwa juga adanya penolakan usulan KLB dari Asprov seluruh Indonesia (34 Asprov) DISINI Padahal sesungguhnya merekalah yang bisa memulai perombakan besar-besaran itu, salah satunya mungkin dengan menggelar kongres luar biasa (KLB) guna memilih pengurus baru yang memang dengan niat sepenuh hati untuk membangun sepak bola di bumi tercinta ini.

Menjadi wajar kalau ada sebagian pihak yang berharap akan adanya kesadaran dan kepedulian dari mereka (angota dan para pemilik suara) tersebut untuk segera bergerak mencari jalan keluar terhadap kebuntuan situasi persepakbolaan nasional saat ini. Untuk itu tentu yang menjadi pertanyaan adalah apakah dengan kondisi yang sudah seperti ini mereka masih tetap membiarkan PSSI terus bergejolak?. Padahal sangat jelas sesunguhnya inisiatif semua itu hanya bisa dilakukan oleh para pelaku sepakbola itu sediri yaitu mereka memiliki hak suara dalam kongres PSSI, Karena memang sesungguhnya merekalah pemegang kuncinya dengan menggunakan haknya untuk menggelar kongres luar biasa (KLB).

Sesuai dengan judul tulisan diatas Kenapa KLB PSSI Menjadi Penting? karena dengan adanya KLB itu, ada beberapa hal yang mungkin saja bisa diselesaikan dalam KLB tersebut seperti Pertama, dengan adanya KLB tentu akan dapat menyelamatkan PSSI dari “kemungkinan” dipimpin seorang narapidana. Kedua, dengan adanya KLB yang tentunya juga akan diikuti pencabutan sanksi oleh pemerintah dan selanjutnya tentu mungkin juga akan diikuti oleh FIFA dengan demikian PSSI kembali memiliki waktu untuk dapat membereskan berbagai persoalan yang ada. Ketiga, Dengan adanya KLB yang melahirkan PSSI baru, tentu dapat diharapkan akan membawa perubahan besar dalam persepakbola nasional kedepan.

Selain itu mungkin saja dalam KLB nanti, adanya pembahasan penting terkait dengan perubahan statuta PSSI terutama menyangkut kejelasan status dari tersangka & Terpidana yang dapat menggugurkan jabatan dikepengurusan PSSI. Karena tentu bukan tidak mungkin seandainya pak Ketum sudah ditetapkan sebagai terpidana PSSI akan kembali berdalih dengan berbagai alasan sehingga memungkinkan seorang terpidana kembali dapat memimpin PSSI, sama seperti yang terjadi pada zamanyan NH dulu, entah pasal apa yang digunakan saat itu sehingga PSSI dapat membenarkan dipimpin oleh Ketum yang terpidana sampai-sampai dalam hal pengambilan keputusan para Executive Committee PSSI terpaksa datang ke Lembaga Pemasyarakatan untuk menghadap pada ke ketua umumnya guna membicarakan hal yang berhubungan dengan perjalanan roda organisasi yang tentu ini akan membuat kita miris melihatnya.

Apa lagi seperti kita ketahui baru saja pak Jaksa Agung HM Prasetyo juga sudah menegaskan bahwa kasus yang melibatkan Ketua PSSI LNM ini akan terus diproses, bahkan surat pengajuan pencekalanpun sudah diajukan ke kantor imigrasi sesuai dengan permintaan Kejaksaan Tinggi Surabaya dalam upaya mengantisipasi yang bersangkutan ke luar negeri. Jaksa agung juga mengatakan bahwa kejaksaan tidak gentar dengan adanya berbagai macam tekanan, terlebih lagi terkait dengan dugaan korupsi…….. sekali lagi kalau ini benar-benar terjadi (PSSI kembali dipimpin narapidan) tentu ini akan menjadi sejarah kelam persepakbolaan negri ini untuk kedua kalinya dimana PSSI kembali akan dipimpin oleh seorang Ketum yang terbelit dengan persoalan tindak pidana Korupsi yang sesungguhnya menjadi musuh besar bangsa ini …… info terkahir besok tgl 24 Maret Kejati Jatim kembali akan memangil ulang LNM (ini pemangilan untuk yang ke dua kalinya) untuk diminta keterangannya sebagai tersangka kasus yang sedang dihadapinya itu.… huffffff Capek dehhh…..selamat menikmati

Borneo 23 Maret 2016

Salam Olah Raga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun