Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Lagi-lagi TVOne Bermasalah dengan Bonek Suporter Persebaya

3 Maret 2016   10:53 Diperbarui: 3 Maret 2016   11:47 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="www.onemillionvideos.de"]sumber foto : www.onemillionvideos.de

Belum usai pemberitaan terkait dengan pengeroyokan oleh orang tak dikenal terhadap Salah satu pendiri Forum Diskusi Suporter Indonesia, Partoba Pangaribuan, setelah menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyer Club. Yang ditayangkan oleh stasiun televisi TVOne di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa, 1 Maret 2016.

Dimana atas kejadian itu Corporate Communication TVOne Raldy Doy akhirnya harus menjelaskan bahwa memang insiden pemukulan itu nyaris terjadi. "Nyaris terjadi insiden, tapi dicegah oleh tim pengamanan," dan juga menjelaskan juga bahwa TVOne sesungguhnya telah menjalankan sistem keamanan sesuai prosedur

Hal itu sekaligus bertujuan untuk menjawab komentar dari juru bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S. Dewa Broto, dalam Twitnya yang mengatakan "Harusnya ada perlindungan yg proper untuk narsum dari manapun. Memang akhirnya bisa dikawal sekuriti TVOne, tetapi harusnya kejadian itu tidak ada," seperti yang di tulis Gatot pada akun Twitter-nya, @gsdewabroto.

Kali ini TVOne kembali diberitakan yang mengatakan ribuan suporter Persebaya Surabaya yang tergabung dalam Forum Bonek Bersatu. Berunjuk rasa ke kantor redaksi TvOne Biro Jawa Timur dan kemudian dilanjut ke kantor Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur Senin, 22 Februari 2016. Guna mengadukan materi program Telusur yang ditayangkan TvOne  Jumat malam, 19 Februari 2016.

Menurut Koordinator pengunjuk rasa Andie Peci. Unjuk rasa tersebut adalah sebagai bentuk protes mereka terhadap materi program  ‘Telusur’ yang disiarkan Tv One  pada Jumat, 19 Februari 2016 pukul 22.00 tersebut. Menurutnya isi tayangan tersebut menyudutkan posisi Bonek. "Telusur  tidak berimbang, menyesatkan dan menebarkan kebencian,” kata Andie.

Di depan kantor TVOne Mereka membentangkan spanduk yang antara lain bertuliskan “TvOne  jelek kau beritakan, baik kau tutup matamu #Bonek melawan" dan "TvOne terdepan mengaburkan, yang buruk diberitakan dan baik disembunyikan".

Adapun hal-hal yang dipermasalahkan para bonek itu, karena dalam tayangan itu jumlah narasumber dari pihak Aremania tujuh orang, sementara dari Bonek hanya satu orang dan kubu netral enam orang.  Begitu juga dengan Durasi waktu juga tidak sama. satu-satunya narasumber dari pihak Bonek, hanya kebagian tayang satu menit sementara narasumber Aremania lebih lama.

Dikatakan juga Tayangan itu Memunculkan Misleading karena tidak ada narasi jika Bonek pernah juga menjadi korban tewas pengeroyokan atau Aremania pernah diterima di Stadion 10 Nopember untuk menyaksikan laga Persebaya vs Arema. Hal itu menjadi penting untuk dapat membuat keberimbangan pemberitaan dari Telusur. Termasuk juga dengan gerakan Revenge with Flower (Membalas dengan bunga) yang dilakukan para Bonek untuk meredam kemarahan Bonek akibat adanya razia plat nomor L (Surabaya) di Malang oleh Aremania

[caption caption="emosijiwaku.com"]

sumber foto :emosijiwaku.com 

Berikutnya mereka juga mengkritik judul program yang, menurutnya, tidak mencerminkan isi tayangannya secara keseluruhan. Puncak dari kekecewaan Bonek, adalah ‘hate speech’ berupa yel-yel yang berbunyi  "Bonek jancuk dibunuh saja". “Lirik itu kami dengar hingga tiga kali,” ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun