[caption caption="www.onemillionvideos.de"]sumber foto : www.onemillionvideos.de
Belum usai pemberitaan terkait dengan pengeroyokan oleh orang tak dikenal terhadap Salah satu pendiri Forum Diskusi Suporter Indonesia, Partoba Pangaribuan, setelah menjadi narasumber dalam acara Indonesia Lawyer Club. Yang ditayangkan oleh stasiun televisi TVOne di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa, 1 Maret 2016.
Dimana atas kejadian itu Corporate Communication TVOne Raldy Doy akhirnya harus menjelaskan bahwa memang insiden pemukulan itu nyaris terjadi. "Nyaris terjadi insiden, tapi dicegah oleh tim pengamanan," dan juga menjelaskan juga bahwa TVOne sesungguhnya telah menjalankan sistem keamanan sesuai prosedur
Hal itu sekaligus bertujuan untuk menjawab komentar dari juru bicara Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S. Dewa Broto, dalam Twitnya yang mengatakan "Harusnya ada perlindungan yg proper untuk narsum dari manapun. Memang akhirnya bisa dikawal sekuriti TVOne, tetapi harusnya kejadian itu tidak ada," seperti yang di tulis Gatot pada akun Twitter-nya, @gsdewabroto.
Kali ini TVOne kembali diberitakan yang mengatakan ribuan suporter Persebaya Surabaya yang tergabung dalam Forum Bonek Bersatu. Berunjuk rasa ke kantor redaksi TvOne Biro Jawa Timur dan kemudian dilanjut ke kantor Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur Senin, 22 Februari 2016. Guna mengadukan materi program ‘Telusur’ yang ditayangkan TvOne Jumat malam, 19 Februari 2016.
Menurut Koordinator pengunjuk rasa Andie Peci. Unjuk rasa tersebut adalah sebagai bentuk protes mereka terhadap materi program ‘Telusur’ yang disiarkan Tv One pada Jumat, 19 Februari 2016 pukul 22.00 tersebut. Menurutnya isi tayangan tersebut menyudutkan posisi Bonek. "Telusur tidak berimbang, menyesatkan dan menebarkan kebencian,” kata Andie.
Di depan kantor TVOne Mereka membentangkan spanduk yang antara lain bertuliskan “TvOne jelek kau beritakan, baik kau tutup matamu #Bonek melawan" dan "TvOne terdepan mengaburkan, yang buruk diberitakan dan baik disembunyikan".
Adapun hal-hal yang dipermasalahkan para bonek itu, karena dalam tayangan itu jumlah narasumber dari pihak Aremania tujuh orang, sementara dari Bonek hanya satu orang dan kubu netral enam orang. Begitu juga dengan Durasi waktu juga tidak sama. satu-satunya narasumber dari pihak Bonek, hanya kebagian tayang satu menit sementara narasumber Aremania lebih lama.
Dikatakan juga Tayangan itu Memunculkan Misleading karena tidak ada narasi jika Bonek pernah juga menjadi korban tewas pengeroyokan atau Aremania pernah diterima di Stadion 10 Nopember untuk menyaksikan laga Persebaya vs Arema. Hal itu menjadi penting untuk dapat membuat keberimbangan pemberitaan dari Telusur. Termasuk juga dengan gerakan Revenge with Flower (Membalas dengan bunga) yang dilakukan para Bonek untuk meredam kemarahan Bonek akibat adanya razia plat nomor L (Surabaya) di Malang oleh Aremania
[caption caption="emosijiwaku.com"]
Berikutnya mereka juga mengkritik judul program yang, menurutnya, tidak mencerminkan isi tayangannya secara keseluruhan. Puncak dari kekecewaan Bonek, adalah ‘hate speech’ berupa yel-yel yang berbunyi "Bonek jancuk dibunuh saja". “Lirik itu kami dengar hingga tiga kali,” ujarnya.
Oleh akrena itu mereka mendesak TvOne untuk meminta maaf secara terbuka dan tertulis diatas materai 6000. Serta membuat tayangan khusus. Setelah dilakukan mediasi, Manager Public Relation TvOne Jakarta, Raldy Doy akhirnya meminta maaf kepada perwakilan Bonek dan membuat surat terbuka yang disertai materai 6000.
Adapun isi dari surat terbuka itu antara lain TvOne menyampaikan permohonan maaf dan akan membuat klarifikasinya pada program Kabar Arena Senin malam. TvOne juga akan menayangkan visual komentar Bonek dari Wisma Persebaya dalam paket liputan berita. Raldy Doy juga berharap surat terbuka itu menjadi jalan keluar terbaik atas protes Bonek tersebut. “Secara detail kami tayangkan di TvOne. Kira-kira isinya seperti itulah,” kata dia.
Berikutnya Para Bonek meneruskan protesnya dengan mendatangi kantor KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) Surabya untuk mengadukan dugaan pelanggaran Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran oleh TvOne. Para Bonek tersebut juga meminta kepada KPID Jawa Timur agar mengusut pelanggaran yang dilakukan TVOne dalam acara Telusur tersebut. Khususnya yang terkait dengan pemberitaan soal Bonek yang dinilai tidak berimbang, penuh kebencian dan hasutan. Seperti yang disampaikan Koordinator pengunjuk rasa Andie Peci. “Dasar pengaduan kami juga banyak, terdiri dari beberapa pasal,” dan menambahkan “TvOne memang sudah minta maaf, tapi itu tidak cukup bagi kami,".
Sementara itu Komisioner KPID Jawa Timur Redy Panuju mengatakan akan menganalisis terlebih dahulu pengaduan Bonek tersebut. Sebelum meneruskan pengaduan tersebut ke tingkat pusat. “Nanti kami mengirim surat ke TvOne di Jakarta, untuk memberikan klarifikasi," kata dia. Dan juga menambahkan bahwa KPID memang saat ini sedang melakukan evaluasi terhadap izin siaran yang dilakukan oleh beberapa stasiun televisi termasuk juga TvOne, sehingga permasalahan dan aduan ini akan menjadi pertimbangan. “Bisa terancam tidak diperpanjang lagi,” kata dia.
Yang menarik juga adalah apa yang dikatakan Komisioner KPID Jawa Timur Redy Panuju, meskipun TvOne sudah meminta maaf namun hal itu tidak menggugurkan pengaduan Bonek itu. permohonan maaf itu hanya selesai pada sisi kode etik jurnalistik. “Kalau dilihat dari Kode Etik Jurnalistiknya mungkin sudah selesai, tapi kalau pengaduannya tetap berlanjut."
Dengan adanya kejadian seperti ini, tentu kita semua berharap agar kedepan pihak pertelevisian harus lebih berhati-hati lagi dalam membuat sebuah program acara televisi, dengan terlebih dahulu mempertimbangkan semua aspek yang akan ditimbulkannya baik itu dari sisi positif maupun sisi negatifnya sehingga dengan demikian tentu akan dapat meredam efek yang akan ditimbulkan setelah penayangan acara tersebut.
Apa lagi menyangkut persoalan yang sensitive seperti ini. Karena seperti kita ketahui persoalan TVOne versus Bonek ini, bukanlah untuk yang pertama kalinya terjadi, Sebelum ini juga pernah terjadi beberapa waktu yang lalu sampai-sampai Karni Ilyas sebagai penangung jawab acara tersebut. Meminta maaf secara khusus/live kepada suporter bonek terkait dengan salah satu keterangan atau wawancaranya yang menyingung perasaan para para Bonek pada acara Indonesia Lawyers Club di 8 Maret 2012 lalu. Sekedar mengingatkan permohonan maaf itu, terlampir pada link Video berikut ini Disini / Permohonan Maaf Karni Ilyas kepada Bonek ……selamat menikmati.
Borneo 3 Maret 2016
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H