[caption caption="sumber foto :Â sport.viva.co.id"]
Sementara itu Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Rosan P Roeslani, juga sudah menyatakan akan mencoba memberikan bantuan, begitu juga dengan Raja Sapta Oktohari, Pengusaha nasional sekaligus promotor tinju itu menyatakan juga bakal membantu Rio. "Saya pribadi akan bantu Rio.
Bentuknya dukungannya seperti apa? Apapun. Saya juga sudah berbicara dengan PAN (Partai Amanat Nasional) untuk dukung Rio. Support kan macam-macam. Jika sekarang dia (Rio) butuh dana, ya kami bantu dana. Biar kecil yang penting bantulah. 10 persen dari 250 juta orang berapa tuhh... banyak kan," kata Oktohari, yang juga wakil ketua umum bidang olahraga di PAN ini, kepadadetikSport, Senin (22/2/2016).Â
Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2011-2014 Oktahari ini juga menambahkan "Masa negara untuk biayain anak bangsa sebesar 15 juta euro tidak bisa. Berarti ada yang salah dengan sitem negara ini. Kan ada undang-undangnya, atlet yang membawa negara itu harus dibiayain. Dana sebesar 15 juta euro itu tidak ada artinya kalau dibandingkan dengan orang yang telah membawa nama Indonesia dan sejarah lagi. Masa tidak bisa biayain," cetus Oktohari.Â
"Banyak orang yang ambil peluang dari negara kita, tetapi kok begitu diminta kontribusinya tidak ada. Kan salah. Masalahnya begini, ini kan membawa nama bangsa. Harusnya orang berlomba untuk memberikan support sama Rio. Banyak kok pengusaha sukses, di statistik kita ada 5 persen dari orang yang memiliki kemampuan yang luar biasa."
Memang seperti yang pernah ramai diberitakan bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga pernah menjanjikan akan memberikan dana sebesar Rp 100 miliar untuk menutupi kebutuhan Rio di F1. Namun, itu baru sebatas usulan kepada Kementerian Keuangan dan belum disetujui oleh Komisi X DPR RI.
Sementara mengomentari adanya kecemburuan bagi sebagian atlet dan cabang lain menurut Raja Sapta Oktohari, justru dia menyatakan tidak setuju dengan cabor-cabor yang bersuara miring tersebut. "Kalau mereka yang berprestasi (saya yakin) pasti support, tetapi kalau mereka yang tidak berprestasi lalu cemburu. Itu mah cemen. Ini satu orang yang membawa dampak kemana-mana loh. Bukan satu orang sembarangan. Satu orang dari 250 juta orang yang memiliki kemampuan untuk ikut di dalam ajang kelas dunia," katanya.Â
"Coba lihat Petronas bagaimana dia aktif masuk kemana-mana. Indonesia itu harus mulai propaganda, harus mulai promosi. Anggaran itulah yang harusnya diberikan kepada Rio. Promosi dalam skala internasional dan disaksikan banyak negara. Seperti Kementerian Pariwisata (Kemenpar) ini juga harusnya menterinya harus aware, jangan sibuk yang promosi di daerah yang tarian saja. tapi di olahraga banyak dampak lebih besar karena eventnya lebih banyak," pungkasnya.Â
sekedar catatan memang ada beberapa perusahaan Indoensia yang kini aktif mendukung dunia olah raga ditingkat international seperti Maskapai penerbangan kebanggaan Indonesia ini memutuskan menjadi sponsor klub Inggris Liverpool. Kacang Dua Kelinci dengan Real Madrid FC, Bank BNI dengan Chelsea FC, Extra Joss dengan Manchester City FC, Bank Danamon dengan Manchester United FC yang tentunya itu sudah diperhitungkan akan menguntungkan perusahaannya masing-masing.
Akhirnya tentu saja kita berharap semoga saja semua polemik terkait dengan masalah sumber pendanaan Rio ini, bisa berakhir dan biarkan menejemen rio yang bekerja sebagai mana harusnya. Sehingga Rio dapat menjalankan kewajibanya dengan konsentrasi yang tinggi dan fokus pada tugasnya sebagai pembalap. Amin.Â
Borneo 24 Februari 2016