Mohon tunggu...
Hery Syofyan
Hery Syofyan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Banyak baca dapat menambah cakrawala pola pikir kita....suka bola & balap..

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Besar/Kecilnya Dana Rio Hariyanto di F1, Tergantung dari Sisi Mana Melihatnya!

11 Februari 2016   13:20 Diperbarui: 11 Februari 2016   19:36 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="sumber foto:  forumunyil.blogspot.com"][/caption]Sebeteulnya saya menahan diri untuk tidak menulis lagi terkait Rio Hariyanto ini setelah tulisan saya yang terakhir rio-haryanto-hampir-dipastikan-sulit-untuk-ikut-gp-formula-1 kemudian saya berniat menunggu sampai pemebritaan final tentang nasib Rio bergabung di salah satu tim GP Formula 1 ini baru saya akan kembali menulis terkait denagn Rio ini.

Apa lgi semakin kesini semakin berkembang siu rumour/gunjingan yang mempermasalahkan pengunaan dana yang terlalu besar hanya untuk seorang Rio Hariayanto itu, Bahkan seorang Yayuk Basuki pun Mantan Atlet Tenis yang sempat mendunia dan sekarang jadi angota DPR juga sempat mempermasalahkan besarnya dana yang dibutuhkan tersebut sembari membandingkan/mencontohkan ke pada dirinya sendiri sewaktu menjadi atlet Top tenis dulu.

Beberapa hari yang lalu juga ada tulisan K’ner Daniel Oslanto dalam artikelnya bila-harus-jujur-tentang-rio yang akhirnya membuat saya kembali berniat menulis hari ini untuk sekedar sharing dan berbagi saja. Sesungguhnya saya bisa memahami dan sepakat dengan apa yang menjadi pkok pikirannya dalam tulisan tersebut. Hanya saja tentu ada juga yang tidak bisa atau sulit untuk dapat saya terima terkait dengan hal-hal yang berbau opini pribadi kok sepertinya dijadikan pembenaran dalam tulisannya tersebut padahal belum tentu semuanya benar.

Apa lagi dalam tulisan itu ditekankan “Berhentilah mencari pembenaran membela nama bangsa, mengharumkan nama bangsa, wong prestasi Rio sejujurnya tidak cukup untuk membawanya tampil di F1” jujur bagi saya ini sebuah penilaian yang melenceng jauh dari subtansi permasalahan yang dihadapi Rio.

Poin dari kutipan diatas itulah yang membuat saya kembali menulis banyak hal terkait dengan keberadaan Rio ini dengan harapan agar semuanya menjadi tau dan jelas tidak ada salah persepsi hanya mencoba berpikir positf demi sebagai pecinta olah raga balap. untuk itu mari kita coba liat persoalan ini dengan pikiran tenang dan hati terbuka tampa ada rasa menyalahkan dan mencari pembenaran dari semua ini.

Sebelum mencapai pokok bahasan tersebut ada baiknya kita samakan dulu persepsi kita bahwa ajang balap GP formula 1 ini adalah olah raga mahal ? kita semua tentu juga tau pasti jawabanya yaitu bahwa teknologi itu memang mahal sementara ajang balap GP Formula 1 ini adalah puncak dari segala pengembangan teknologi otomotif sehingga pada akhirnya membuat “kemahalan” itu menjadi suatu yang wajar bagi cabang olahraga ini. Semoga sampai disini kita bisa menyepakatinya.

Harus diakui bahwa Finansial mempunyai peran yang sangat besar dalam olah raga ini, karena memang F1 sangat dikenal sebagai olahraga yang membutuhkan biaya yang besar. Kesulitan finansial akan membuat tim menjadi mustahil untuk bisa menjadi yang terbaik di ajang balap kelas Dunia ini. Adanya jurang pemisah antara tim besar (papan atas) dengan tim kecil (papan bawah) tak lain adalah hanya di persoalan finansial semata. Semakin besar dukungan financial sebuah tim tentu akan secara otomatis memberikan dampak yang besar pula akan tekhnologi yang akan diusung tim oleh tersebut, apa lagi di ajang ini tidak ada pembatasan pengunaan dan bagi sebuah tim peserta.

Berdasarkan data Racounter, setiap musimnya tim peserta F1 secara rata-rata mengeluarkan biaya sebesar 158 juta pounds atau sekira Rp3,2 triliun! Wow….tentu ini sebuah angka yang besar bagi sebuah tim peserta balap F1 ini. Adapaun pengunaan dana sebesar itu mulai dari biayai gaji tim & crew, penelitian dan pengembangan, produksi mobil, serta biaya operasional wara-wiri boyongan sepanjang tahun membawa timnya keliling ke 18 negara penyelenggara yang tentunya dengan jumlah crew yang besar pula seperti yang pernah diberitakan bahwa tim besar/papan atas angota timnya diperkirankan mencapai 400 org.

Bagi tim papan atas sekelas Mercedes dan Ferrari pengeluaranya bahkan diperkirakan mencapai angka 250 juta pounds atau setara dengan Rp5,1 triliun. Beruntung bagi tim papan atas ini mereka lebih mudah mendapatkan sponsor jadi permasalahan finansial tidak terlalu mereka rasakan. Seperti yang pernah diberitakan juga sponsor yang ingin memasang iklan di badan mobil Mercedes atau Ferrari itu harus membayar paling murah sebesar 16 juta pounds (sekira Rp328 miliar) per musimnya. Sementara bagi tim-tim langganan papan bawah seperti Manor ini tentu membuat tim ini sulit mendapatkan sponsor. Jadi karena dengan dana terbatas tentu juga sulit bagi Manor ini untuk dapat bersaing dengan tim-tim papan atas lainya. dengan demikian bisa dikatakan bertahan di F1 itu saja sudah merupakan suatu pencapaian yang layak untuk diapresiasi bagi tim papan bawah sekelas Manor ini.

Kembali ke “Berhentilah mencari pembenaran membela nama bangsa, mengharumkan nama bangsa, wong prestasi Rio sejujurnya tidak cukup untuk membawanya tampil di F1”

Pada poin “mengharumkan nama Bangsa” sebetulnya ini sudah sangat jelas, bahwa dalam dunia balap semua pembalap yang turut serta pasti berdampingan dengan Negara asalnya karena memang begitulah aturanya. Dan pada saat si pembalap tampil sebagai juara tidak semata hanya pembalapnya saja yang diberi penghargaan, semua itu akan dibarengi dengan penghargaan terhadap penaikan bendra Negara dan penayangan lagu kebangsaan Negara dari pembalap tersebut. Pertanyaan saya apakah itu hal itu tidak berlaku pada seorang Rio Hariyanto ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun