[caption caption="sumber foto : baranews.co"][/caption]Mimpi Rio Haryanto untuk dapat ambil bagian dalam ajang balap GP Formula 1 hampir dipastikan gagal. Walaupun Tim Manor F1 sudah menawarkan kontrak untuk Rio sebagai pebalap mereka pada 2016.
Seperti yang dulu pernah disampaikan oleh Rio "Setelah lebih dari 15 tahun saya berbakti kepada Tanah Air di bidang olahraga, kesempatan untuk bertanding di kejuaraan dunia F1 kini sudah ada di depan mata," kata Rio
Tapi seperti kita ketahui juga bahwa dengan adanya kesepakatan kontrak itu, maka Manajemen Rio diharuskan menyediakan dana 15 juta Euro agar Rio bisa masuk di tim Manor. Setelah dilakukan negosiasi berikutnya akhirnya didapat kesepakatan bahwa Tim Manor bersedia menerima Rio tapi dengan catatan harus membayar uang muka 3 juta euro terlebih dahulu.
Seperti yang terakhir diberitakan Rio dikatakan sudah memiliki dana sebanyak 5,2 juta euro dari Pertamina dan Rp 100 miliar dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Namun, uang tersebut belum bisa dicairkan guna membayar uang muka yang diminta tim Manor itu karena masih tertahan/ terbentur masalah birokrasi.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Kemenpora (Sesmenpora) Alfitra Salam yang mengatakan bahwa secara administrasi mekanisme pemberian bantuan untuk Rio Haryanto sudah siap. Hanya saja, untuk mencairkan dana tersebut ternyata harus mendapatkan persetujuan dari DPR RI. "Secara administrasi sudah.
Kita yang mengusulkan. Tapi semuanya tergantung pada DPR, bisa diterima atau malah sebaliknya," katanya di sela pelantikan pejabat eselon III dan IV di lingkungan Kemenpora.
Buah Simalakama Rio Tampil di GP Formula 1
Memang Tampilnya Rio di GP Formula1 ini menjadi harapan seluruh pecinta balap di negeri ini, karena ini merupakan kesempatan langka bagi pembalap Indonesia untuk bisa tampil di ajang paling bergengsi itu, entah kapan lagi kesempatan itu bisa didapatkan oleh seorang pembalap asal Indonesia. Tapi dibalik itu semua kita juga harus bisa memahami juga bahwa untuk tampil di ajang balap paling bergengsi ini bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Meski Pertamina telah menyatakan dukungannya sebesar 5,2 juta euro. Namun pencairan dana itupun masih harus menunggu dana “pendamping” seperti dana dari Kemenpora yang nilainya sebesar Rp 100 miliar itu. Walaupun dana itu sesungguhnya tetap saja masih kurang banyak karena secara keseluruhan Rio membutuhkan dana sekitar 15 juta euro.
Sementara itu kesulitan lain yang dihadapi Rio saat ini adalah, karena dana bantuan dari Kemenpora itu berasal dari APBN, sudah barang tentu proses pencairannya akan membutuhkan waktu yang lama dan panjang. Jadi kalau dana dari pemerintah maupun dari Pertamina itu belum bisa cair juga sampai minggu depan tentu sudah bisa dipastikan bahwa posisi Rio Haryanto akan terancam atau bisa juga dikatakan “gagal” berkiprah di kancah F1 musim 2016 ini, karena seperti diketahui yang mengincar kursi Tim Manor tersebut bukan hanya Rio semata.
Meski Tim Manor masih memberi sedikit harapan dengan menunda pengumumanya sampai paling lambat jumat depan (12/02), karena mengingat sesuai jadwal mereka sudah harus melakukan latihan perdana 22 Februari nanti.
Tentu dengan melihat problem yang dihadapi Rio saat ini. Sepertinya akan sulit bagi Rio untuk bisa mewujudkan mimpinya itu. Apa lagi seperti yang terakhir diberitakan proses pencairan dana dari Kemenpora itu sendiri ternyata masih belum disetujui DPR. Jadi dengan demikian bisa dipastikan bahwa Rio hanya tinggal menunggu nasib saja kalau memang nantinya ternyata dia gagal berkiprah balapan di Formula 1 (F1) ini. Selamat menikmati.
Borneo 07 Februari 2016
Salam Olah Raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H